Pagi ini Nayla diomelin sama bunda karena bunda sudah mengetahui isi surat yang Nayla kasih kemarin. Aya yang tidak tahu apa-apa hanya diam saja makan sarapannya. Pas bunda bilang Nayla mau dipindahin ke sekolah Naysa, Naysa langsung menyembur makanannya tepat di seragam Nayla yang udah siap berangkat.
"Ayaaaaa!! Lo mah apa-apaansih? Baju gue kotor nih." Nayla marah
" Ya maaf, tinggal ganti baju doang. Lagian seragam lo kan banyak." Tutur Naysa dengan nada santai.
"Liat dong udah jam berapa ini? Gue udah telat ditambah lo lagi." Jawab Nayla sewot, saking keselnya.
"Yaudah ganti aja. Cepet makanya jangan lama." Balas Naysa kesal.
Setelah Nayla ganti baju, Naysa hanya mencibir nya dengan pelan. Dalam hatinya Nayla, dia masih kesal dengan perilaku kembarannya itu, kalem diluar tapi kalau dirumah kaya macan, pelan sih tapi pedes. Setelah itu Nayla berangkat dengan mobil crv nya sedangkan Naysa berangkat dengan ayah, always. Ketika Naysa di dalem mobil dengan ayah. Ayah menanyakan sesuatu.
"Aya, gimana kalau Nayla ayah pindahkan kesekolah kamu saja. Biar dia bisa kaya kamu." Kata Ayah, sambil fokus kejalanan.
"Ya terserah ayah aja, Aya sih gakpapa." Jawab Naysa dengan santai, tapi didalam hati nya takut kalau Nayla tau perilaku Agle kepadanya disekolah.
"Yaudah nanti ayah urus pindah sekolah nya pas kenaikan kelas." Jawab Ayah tegas.
Setelah sampai sekolah Naysa langsung menuju kelas untuk bertemu Yuni, ingin membicarakan tentang perpindahan sekolah Nayla kesekolah nya. Dikelas Naysa langsung samperin Yuni di bangku nya.
"Yuniii, Aku mau ngasih tau sesuatu." Hebohnya Naysa.
"Ada apaansih Aya sayangg?" Tanya Yuni dengan malas, Naysa tau banget pasti si Yuni lagi ada masalah sama Jeo.
"Nayla pengen dipindahin ke sekolah kita." Tutur Naysa.
"What the hell, serius kamu?" Tatap Yuni tidak percaya.
"Serius aku Yunii. Nanti kelas 11 dia udah disini." Jelas Naysa.
"Ya Allah nanti dia tahu dong kalau Agle suka sama kamu." Jawab Yuni sok sedih.
"Oh masalah itu, Nayla udah tau kalau Agle suka pada ku. Mereka juga sudah deket." Naysa menjawab pertanyaan sahabat nya itu.
"Acara Nusa Bhakti sebentar lagi dan pasti sekolah lain dateng kan? Nah Nayla udah kamu kasih tau kan? Pasti nanti dia ketemu Agle, pas itu kamu kasih tau deh ke Agle kalo Nayla suka sama dia." Ide lumayan dari Yuni.
"Ohiya aku belum kasih tau Nayla masalah acara Nusa Bhakti. Kita coba deh bilang ke Agle." Naysa pun setuju.
---**---
Nayla POVAku sampai sekolah langsung menuju lapangan sekolah disana ramai sekali, pasti ada pengumuman dari kepsek. Bapak Kepsek sedang berbicara tentang acara SMA Nusa Bhakti, karena SMA Nusa Bhakti satu yayasan dengan sekolahku. Aku nyamperin Rara dan Putri, mereka sedang mendengarkan dengan seksama.
"Woyyy." Teriak ku, hampir semua nya nengok ke belakang.
"Haduh apaansih Nayla? Lo malu-maluin tau gak?" Jawab Rara sambil menahan malu karena sahabatnya ini.
"Emang gue kenceng banget ya? Ya ampun. Maaf deh." Aku pun minta maaf kepada mereka.
Sambil geleng-geleng kepala Putri malah sewot. "Kenceng kali La."
"Okey maaf, ini ada apaan ya?" Tanya ku heran dengan puppy eyes.
"Sekolah kita akan mengirim siswa yang pintar nyanyi buat ngisi acara di SMA Nusa Bhakti." Jelas Rara dengan muka datarnya itu.
"Siapa aja yang kepilih?" Tanya ku makin kepo.
"Ih lo banyak nanya. Dengerin aja dulu." Putri masih marah. Nih orang kenapa? Batin ku.
Aku dengerin semua penjelasan dari kepsek, aku pasti tau siapa yang jago nanyi disini, yaitu Fredella musuh terbesar ku. Suara ku juga gak jauh beda dengannya, apalagi aku bisa MD (Modern Dance). Saat kepsek menyebutkan nama nya, Fredella dengan sombong nya naik ke podium, eh dia jatuh. wkwk. Satu sekolah langsung ketawa kecuali guru dan kepsek. Tiba-tiba nama ku disebut oleh kepsek. Aku pun jalan dengan hati-hati ke podium biar gak jatuh kaya Fredella sombong. Setelah selesai pembicaraan kepsek, aku langsung kekelas. Jam pertama adalah pelajaran matematika, haduh seribu bayangan guru matematika sudah ada di otak. Aku paling gak suka sama guru itu bukan gak suka pelajarannya.
"Selamat pagi anak-anak." Sapa guru itu dengan tatapan galaknya.
"Pagi buuuu." Jawab semua murid kecuali aku.
"Mari anak-anak kita mulai belajar, buka buku halaman 78 tentang trigonometri. Bla bla." Panjang penjelasan tuh guru. Aku hanya mendengarkan musik lewat earphone.
"La lo gak meratiin tuh guru?" Tanya Putri dengan heran.
"Nggak, males gue." Singkat- sesingkatnya.
Setelah bel istirahat aku gak keluar kelas,rasanya males banget.
"Lo gak ke kantin La?" Tanya Putri heran sambil main hp nya.
"Gue males keluar, beliin gue makanan yaaa?." Aku minta tolong sama Putri.
"Iye iye, ganti duit gue ya?" Takut banget gak diganti nih si Putri.
"Iya gue ganti, cepet gue mau tidur dulu." Aku pun langsung tidur.
--*--
Bel pulang pun berbunyi, aku langsung keparkiran dan otw pulang. Kangen kasur, tapi ada yang narik tangan ku.
"Eh lo!" Panggilnya dengan kasar.
"Ada apa ya?" Tanyaku dengan pelan.
Sambil melotot Fredella menyiram Nayla dengan es teh "Mampus lo, pasti gue yang kepilih buat ngisi acara di SMA Nusa Bhakti."
"Ya liat aja nanti." Aku tidak terima dengan perilaku nya kepada ku, udah gitu aku gak bawa baju ganti lagi, dasar Fredella.
Aku pun mengendarai mobil ku dengan cepat agar cepat pula sampai rumah.
Kaaann.
Terimakasih. Voment yaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins
Ngẫu nhiênNama gue Nayla Azzahra Dhini, gue punya kembaran nama nya Naysa Azzahra Dhini. Sifat gue bertolak belakang sama dia. Gue sering keluar masuk ruang BP karena itu orang tua gue mindahin gue ke sekolahnya Naysa dan disana lah gue merubah sikap gue yang...