TM»12

11.5K 1.7K 96
                                    

Siapa sekarang yang bisa dipercaya? Mbak Yul bersekongkol dengan Nikko meski Prilly memahami Mbak Yul sepertinya juga terpaksa. Prilly harus menyelamatkan dirinya sendiri sekarang. Mami dan Papinya juga tak mungkin langsung percaya dengan apa yang dibicarakan orang lupa ingatan seperti dia.

Prilly memandangi layar handphonenya.

08xxxxx889

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

08xxxxx889

Aku berharap semua baik-baik saja, karna aku tahu bagaimana kamu dulu Prilly, dewi amorku...

Pesan singkat ini sudah bisa dipastikan dari pria bernama Ali Kayana itu. Meski Ali tak memperbolehkan menyimpan nomer handphonenya entah karna apa tetapi Prilly mulai menghapalnya.

Jari Prilly bergerak menekan layar dengan gambar telpon untuk memanggil. Entahlah. Rasanya penasaran.

Suara nada panggil terdengar, sebuah lagu yang sepertinya sangat melekat dalam ingatan....

When Were You Young

Everybody loves the things you do
(Semua orang menyukai yang kau lakukan)
From the way you talk
(Dari caramu berbicara)
To the way you move...
(Hingga caramu berjalan..)
Everybody here is watching you
(Semua orang di sini memperhatikanmu)
'Cause you feel like home
(Karena kau merasa seperti di rumah)
You're like a dream come true
(Kau seperti mimpi yang menjadi kenyataan)

Tak terasa bibir Prilly bersenandung hingga ketika telpon tersebut diterima Prilly terlonjak kaget.

"Hallo!!"
Prilly mengeryit. Kenapa suara perempuan?

"Ha..hallo...!" Prilly menyahut gagap.

"Iya, dewi siapa lo? Kenapa nelpon laki gue?"

"Saya mencari Ali, ada?"

Dengan dada yang penuh gemuruh tetapi tak tahu apa-apa Prilly mencoba bertanya meskipun hatinya bertanya-tanya. Ali suami orang?

"Laki gue lagiiii..."

"Apa-apaan lo, bisa-bisanya buka hape gue tanpa permisi?"

Dan Prilly mematikan telponnya. Klik. Nyeri. Kenapa dadanya menyeri? Suami orang? Oh, no... Prilly menggeleng pelan.
Nggak mungkin menyukai suami orang. Benar-benar masalalunya tak bisa dia ingat lagi. Apa benar ia mencintai suami orang? Itukah sebabnya Nikko ingin membuatnya melupakan orang yang dicintainya? Kalau begitu Nikko benar. Ah, Prilly bimbang.

+++++

"Kamu kan suamiku, wajar aku angkat telpon kamu, lagipula kamu di kamar mandi lama banget, kalau pentingkan kasian nggak diangkat!"

Ali meninggalkan Tata dengan perasaan tak suka. Apa yang sudah dikatakan Tata? Laki katanya? Pasti Prilly akan salah paham.

"Li, mau kemana, setiap weekend kita pulang kerumah orangtuamu, sesekali kek kita pulang kerumah orangtuaku!"

Takkan MelupakanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang