Sarah menghela nafasnya kasar. Tidak habis pikir ia saat ini. Seharusnya ia tidak menerima permintaan Nathan tadi.
"Woy, Nathan" ucap Sarah menggidikkan bahunya sebelah kiri yang menjadi tempat sandaran kepala Nathan. Namun Nathan tidak bergeming.
"Nathan.. Kelewatan banget kamu ya" ucap Sarah penuh emosi.
"Nathan, sebelum kamu menyesal, lebih baik kamu lepasin pelukan kamu" ucap Sarah. Namun Nathan tidak merespons sama sekali.
"Nat.. Nathan.. Lepasin gak? Sebelum aku.." ucapan Sarah menggantung ketika mendengar dengkuran halus di telinganya.
"Nat.. Nathan? Kamu tidur?" tanya Sarah sambil menepuk punggung Nathan agar ia bisa terbangun. Tak berapa lama Nadha menghampiri mereka. Sarah masih saja berusaha membangunkan Nathan yang masih tertidur.
"Mmm.. Anu kk.. Kak Nathannya kenapa?" tanya Nadha tersenyum kearah Sarah dan Nathan.
"Kamu siapa?" tanya Sarah.
"Kenalin kak, aku Nadha, adiknya kak Nathan"
"Oo.. Kayaknya ketiduran deh Nad" ucap Sarah. Nadha tersenyum, ia kemudian mendekat dan menarik tangan Nathan.
"Kak.. Bangun kak.." ucap Nadha sambil menepuk pelan pipi Nathan. Nadha menarik Nathan dari pelukan Sarah, dan menyenderkan tubuh Nathan pada Nadha.
"Ish.. Berat banget kak Nathan deh, makan apaan sih?" omel Nadha. Sarah hanya tertawa kecil mendengar omelan dari Nadha.
"Kak, bangun woy" teriak Nadha dikuping Nathan. Sarah memposisikan badannya di sebelah Nadha. Membantu Nadha agar tidak limbung jatuh kesamping. Perlahan mata Nathan mengerjap dan akhirnya terbuka. Bibirnya menyunggingkan senyuman melihat wajah yang pertama kali ia lihat ketika ia bangun. Wajah Sarah yang masih memperlihatkan ekspresi dinginnya.
"Aku permisi dulu" ucap Sarah kepada Nadha dan Nathan. Sarah kemudian melangkah menjauhi mereka berdua dan menghampiri Alex dan nenek yang sedang berbicara dengan kolega bisnis mereka.
"Om, kita pulang" ucap Sarah.
"Loh.. Sarah, kamu kenapa? Sakit?" tanya Alex khawatir mendapati wajah Sarah yang pucat.
"Gak kok om.. Kayaknya Sarah cuma lelah doang"
"Kita kedokter ya sayang?" ucap nenek.
"Gak usah nek.. Abis tiduran juga sehat kok" ucap Sarah tersenyum. Nenek dan Alex meminta izin untuk pulang dari rekan-rekannya. Mereka kemudian berjalan keluar dan menaiki mobil saat mobil tersebut berhenti didepan mereka. Mobil pun berjalan menuju jalan pulang.
**
Didalam mobil Nathan terus terdiam karena memikirkan mimpinya tadi,
Mimpi yang membawa ia pada kenangan lama. Mimpi saat ia dengan seorang gadis kecil yang telah lama terlupakan olehnya.Flasback on
London 10 tahun yang lalu.
"Nathan, kamu disini aja ya, sama tante Regi. Mama cuma pergi sebentar kok" ucap Widya memberikan pengarahan kepada Nathan.
"Nggak, Nathan mau sama bunda aja, gak mau sama tante Regi" ucap Nathan mengerucutkan bibirnya.
"Nathan, bunda cuma rapat sebentar doang kok. Disini aja dulu ya. Nanti bunda bakalan beliin mainan baru buat Nathan" ucap Widya menenangkan Nathan yang kelihatannya ingin menangis.
"Nggak mau. Pokoknya Nathan ikut" ucap Nathan ngotot. Regi yang baru saja keluar dari dapur menghampiri mereka berdua.
"Aduh.. Ini ada apa sih Wid?" tanya Regi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarah, Si Cewek Arab
SpiritualSarah, gadis cantik, alim dan ekstra cool. Di sekolah ia hanya berbicara hanya sedikit. Tegas dan berwibawa dan hanya buku yang menjadi temannya di sekolah. Nathan, cowo yang menjadi most wanted di sekolahnya, namun ia tak tertarik dengan berpacaran...