Three

13 1 0
                                    

Hari ini seleksi buat acara SMA Nusa Bhakti, Nayla sedang bersiap-siap ke ruang seni. gue harus menang, batin Nayla. Kalau Nayla gak menang nanti si Fredella malah tambah sombong dan dia ketemu Naysa, kasian Naysa kalau tidak tahu apa-apa tetapi terkena imbasnya.

"Selamat pagi." Sapa Nayla.

"Yaa silahkan mulai, Fredella sudah duluan tadi." Guru itu mempersilahkan Nayla bernyanyi.

Nayla nyanyi lagu Justin-Love your self. Setelah selesai menyanyi Nayla langsung mendapat tepukan meriah dari guru-guru penilai kecuali Fredella. Guru pun dengan cepat memberi tahu siapa yang mengisi acara SMA Nusa Bhakti, dan nama Nayla lah yang diucapkan guru penilai. Fredella kelihatan mendecak kesal. Alhamdulillah, batin Nayla. Nayla pun langsung kembali ke kelas menemui Putri dan Rara.

Dengan semangat yang tinggi Nayla memberitahu sahabat nya itu. "Gue yang jadi ngisi acara di SMA Nusa Bhakti."

"Wehh kerenn, emang sahabat gue yang paling top deh." Tutur Rara dengan senang.

"Tapi nanti lo ketemu Agle dong?" Tanya Putri dengan muka penuh kebingungan.

"Ya daripada Naysa yang kena sama si Fredella." Jawab Nayla dengan tegas.

"Ya lo harus bilang juga ke Naysa nya." Bantu Putri.

"Ya pasti lah gue bilang." Jawab Nayla dengan santai.

Nayla dan kedua sahabatnya itu melanjutkan pelajaran sampai bell pulang sekolah, Nayla pun segera pulang ke rumah untuk memberitahu Naysa.

---**---
Nayla POV

"Aya." "Lala." Panggilku dengan aya berbarengan.

"Lo dulu deh Ay." Aku mempersilahkan Aya berbicara dahulu.

"Lo ikut acara disekolah gue?" Tanyanya dengan heran.

"Gue bukan ikut doang, tapi gue dipilih buat ngisi acara disekolah lo, tadi gue manggil lo tuh mau ngomong ini." Jelas ku.

"La gue tahu lo suka sama Agle kan? Tadinya gue pengen bilang ke Agle kalo lo suka sama dia pas acara disekolah gue, makanya gue nanya lo ikut apa gak." Hah? Aku dengar jawaban Naysa langsung kaget.

"Please lo jangan bilang ke dia, biar dia yang tahu sendiri, gue gakpapa liat lo di perlakukan istimewa sama Agle, karena dia suka lo." Jawab ku dengan hati yang tersakiti. Gak enak dapet cinta segita sama kembaran.

"Nah gue takutnya itu doang, takut lo sakit hati karena Agle perlakukan gue dengan istimewa." Jawab Aya dengan pelan.

"Gue akan coba biasa aja. Gue juga akan seperti itu nanti saat gue dipindahin kesekolah lo kelas 11 nanti." Jawabku dengan biasa. Tapi hati ini tidak bisa berbohong. Aya maaf aku bohongin kamu.

"Yaudah deh,maaf ya La." Permintaan maaf Aya aku terima.

"It's okey my twins." Jawab ku dengan senyum ikhlas ku.

Dengan begini aku tahu bagaimana menjalani cinta tanpa memiliki, hanya bisa berharap dan berdoa kepada Allah SWT. Aku pun naik ke kamar untuk ganti baju, pasti bunda udah menyiapkan makanan untuk ku dan Aya. Selesai ganti baju aku turun ke dapur dan segera makan siang.

Bunda memanggilnya sambil mengambil minum. "Nayla?"

"Ya bun, ada apa?" Jawab ku sambil meraih minum dari bunda.

"Ayah akan segera mengurus perpindahan kamu ke sekolah Naysa." Dengan nada cemas bunda, takut aku tidak terima.

"Iyaa aku mau kok dipindahin kesekolah Naysa." Jawab ku dengan mantap.

"Bersenang-senang lah bersama kedua sahabat mu itu. Sebelum dia mengetahui apa yang akan terjadi." Nasihat bunda kepada ku.

"Makasih bundaaa. Bun tetapi aku mau Handphone baru yaa." Rengek ku karena Iphone ku sudah pecah sedikit layarnya.

"Kamu mau handphone apa? Nokia?" Tanya bunda dengan nada bercanda.

"Yah masa dari Iphone 4 jadi Nokia bun. Aku mau Iphone 6s warna hitam yaa bun." Pinta ku.

"Kalau kamu ganti handphone Naysa juga dong?" Tanya bunda yang sedang mempertimbang kan.

"Lah kan handphone nya Aya masih bagus, dia mah awet." Jawab ku dengan jujur.

"Ya seharusnya kamu juga begitu dong." Jawab bunda. Skakmat, aku memang tidak terlalu peduli dengan barang yang ku punya.

"Yahh bundaa,kalau begitu aku tidak mau pindah sekolah." Rengek ku yang makin seperti anak kecil.

"Ya kalau kamu tidak mau, ayah akan memasukkan kamu kesekolah asrama, bagaimana?" Uhh bunda paling hebat deh kalau masalah bujuk membujuk.

"Yaudah iyaa bunda ku sayang, tapi bilangin ke ayah yaa, aku mau Iphone 6s warna hitam, hitam ya bundaaa." Tutur ku dengan malas, kalau bunda tidak memperbolehkan ayah pun pasti tidak juga.

"Insha Allah ya sayang, sekarang kamu panggil Naysa gih, dia belum makan. Sabtu kita bicarakan lagi masalah sekolah kamu." Ada kemungkinan nih dari bunda.

Aku pun naik ke atas dan mengetuk pintu kamar Naysa, tetapi tidak ada jawaban, jangan-jangan nih orang tidur lagi. Pas aku mau buka pintu nya ternyata pintu Aya tidak terkunci, yasudah aku masuk.

"Ayaaaa?" Teriak ku di dalam kamar Naysa. "Naysaa Azzahraaaaaaa." Tidak ada tanda-tanda kehidupan.

"Iyaaa apaan?" Jawab Aya dengan lantang.

"Eh lo dimana macan?" Tanya ku dengan kesal.

"Gue di kamar mandi, bentar." Jawab nyaa.

"Yaudah nanti lo langsung ke bawah yaa ditunggu bunda." Teriak ku sambil keluar kamar Aya.

Setelah dari kamar Aya, aku masuk kedalam kamar ku dan buka hp yang tergeletak di atas meja belajar. Ada yang ngechat nya tetapi tidak tahu itu siapa.

From : 0888777xxxx

Gue tunggu lo di cafe dekat sekolah.
F.

Kaya aku tau itu siapa, ah ngapain juga dia ingin ketemu ku.Aku pun langsung mengambil kunci mobil dan tas. Aku hanya datang tetapi tidak mendekati Fredella. Aku mendengar sedikit pembicaraan Fredella dengan teman cowonya itu.

"Lo mau bantuin gue gak?" Minta Fredella kepada temannya.

"Minta bantuan apa?" Tanya temannya itu.

Sambil mengambil Hp Fredella, ia menunjukkan sesuatu. "Nih foto nya Nayla, nanti kalau dia udah sampai sini lo langsung ajak ketempat yang udah kita rencanain." Jelas Fredella.

"Sipp, yang penting uang nya ya Fredella cantik." Kata temannya itu sambil mengelus rambut si Fredella. Murahan banget lo.

Setelah aku mendengar semua nya, aku enggan mendatangi nya. Aku langsung pulang ke rumah karena Fredella menyita waktu tidur ku. Biarkan temannya itu menunggu.


Kaaann.
Maaf kalau ada typo, tolong koreksi nya aja.Voment yup.

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang