Dia Bukan Calonku

432 7 0
                                    

Akhirnya Faris dan Fellist tiba juga. Setelah melalui perjalanan yang cukup membosankan dan melelahkan.

"Hmm... akhirnya sampai juga ya Fell,, ." Ucapku pada Fellist.

"Iya, emang kamu capek ya ?."

"Iya capek didiamin terus sama kamu.".

"Hehehe.. maaf deh, yuk masuk.". Ajak Fellist kepada Faris.

-----------------

"Assalamualaikum.. Kakek Nenek.".  Salam Fellist saat memasuki rumah Kakek Neneknya itu.

"Waalaikum salam... Eh,, Cucu Kakek udah datang ternyata masuk gih. Tapi yang ini siapa ya ?." Tanya Kakek bingung melihat Faris .

"Assalamualaikum Kek, saya temannya Fellist. Nama saya Faris.". Jawabku kepada Kakek.

"Fellist ?? ". tanya Kakek bingung

"Udah,udah masuk kok malah ngobrol di depan sih.". Ajak Fellist tiba-tiba.

"Maaf-maaf Kakek lupa, ayo masuk !".

------------

Mereka pun langsung beristirahat di kamarnya masing-masing.

Tepat pukul 7 sore mereka makan malam bersama dengan kakek dan juga nenek.

Di tengah-tengah makan, kakek menanyai Faris.

"Kamu kerja di mana nak ." tanya kakek.

"Alhamdulillah kek, saya CEO
di perusahaan saya sendiri."

"Wah.. hebat kamu nak, masih muda sudah sukses. Kamu pinter banget Tim, pilih calon suami." jawab kakek

Uhhuk.. Uhukk..

"Pelan-pelan dong Fatim sayang." ucap nenek sambil menepuk punggung Fellist.

"Kakek apaan sih, dia itu cuma temen aku tau ." jawab Fellist.

"Kakek kasih restu kok kalo kamu sama nak Faris. Dia kayaknya anak yang baik."

"Udah-udah aku mau balik je kamar lagi kan makanan ku juga udah habis." kesal Fellist dan ingin meninggalkan meja makan .

"Sini biar aku bantu kamu ke kamar ." tawar Faris.

"Enggak, aku bisa sendiri."

Fellist pun meninggalkan meja makan. Dan sekarang hanya ada Faris dan kakek neneknya Fellist.

Selesai makan Faris pun mengobrol dengan kakek dan nenek.

Mereka membicarakan banyak hal dan kini Faris mulai bingung sebenarnya kakek dan nenek sedang menceritakan siapa .

Karena tidak tahu sosok yang di ceritakan ia pun bertanya kepada kakek.

"Maaf kek, dari tadi saya mendengarkan cerita kakek tentang Fatim . Tapi apakah saya boleh tahu siapakah Fatim itu ?." tanya Faris.

Ahahahhahhaaa. .....

"Kok kakek malah tertawa.?"
tanya Faris bingung kepada kakek.

"Kamu ini aneh. Kamu kan temannya kok gak tahu namanya itu gimana sih.?" jawab kakek.

"Maksud kakek siapa sih ?." tanya Faris semakin penasaran.

"Ih,, kamu itu . Fatim itu ya cucu Kakek yang bawa kamu kesini." jawab kakek sambil tersenyum.

"Maaf kek sudah malam, apakah saya boleh kembali untuk istirahat ?"

"Oh,, ya iya tentu. Istirahatlah." jawab kakek dengan memberikan senyumannya .

Sebelumnya nenek sudah kembali ke kamar karena badannya agak kurang sehat.

Sebenarnya nenek hanya sakit biasa yang dialami orang tua. Bukan sakit keras yang di kabarkan kakek kepada Fellist.

----------------

Faris  POV

Aku sangat bingung sekali dengan apa yang di katakan kakek kepadaku.

Ya Fatim, nama yang selalu aku dengar dari mulut kakek.

Fatim, seorang yang di ceritakan kakek kepadaku sampai larut malam, dan sampai sekarang aku bingung dengan perkataan kakek bahwa Fellist adalah Fatim.

Bahkan kakek tidak kenal yang namanya Fellist, aku tahu itu saat kakek bingung ketika aku menyebut nama Fellist.

"Mungkin besok akan ku tanyakan semuanya ke Fellist. Apa maksud perkataan kakeknya ." ucapku sebelum menutup mataku dan tertidur.

-------

Maaf mungkin updatenya agak lama. Soalnya aku lagi bingung nih,, nyari tempat buat PKL .
Kalo reader ada yang tau. Kasik tau aku yahh..

LOVE YOU MUACHH...
😙😙😙😙


Jodoh Yang Tak ImbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang