Dua gadis cantik berseragam sekolah berjalan menulusuri koridor yang sangat ramai. Konon, katanya di ujung koridor sana tercantum berbagai hasil keringat mereka 1 minggu ini.
Feli terlihat santai berjalan sembari memainkan ponselnya, tapi tidak dengan Teresha yang sudah memegangi dadanya sedaritadi.
"Fel, gue deg-degan nih!" Ucap Teresha entah untuk yang keberapa kali. Feli saja sampai malas dan mendengus mendengar hal itu.
"Ck! Lo udah bilang kayak gitu puluhan kali, tau gak?! Santai aja sih!"
Feli berkata seperti itu bukan karna ia yakin akan nilainya, tapi ia berusaha tetap tenang walau tau semua tidak akan baik-baik saja.
Sampai di ujung koridor, mereka sudah melihat area papan mading sudah dipenuhi oleh seluruh murid yang sedang melihat hasil test masing-masing.
"Anjrit, penuh amat!" Protes Feli setelah memasukan ponsel kedalam saku, Sementara Teresha hanya berdecak malas.
"Tungguin aja Fel, bentar." kata Teresha. Feli mengangguk dan duduk bersamanya di bangku kosong dekat papan mading.
15 Menit berlalu, area itu sudah mulai sepi. Teresha mengajak Feli untuk melihat hasil mereka langsung, sebelum nanti ramai lagi.
"Ayok fel, cepet!"
"Felicia Agatha.. Felicia Agatha.. Hah! Gotcha!" Serunya senang, "80,80,90,90,95,85... SHIT! FISIKA GUA 60!"
Ia berdecak kesal, sangat kesal. bukan karna ia tidak akan mendapat hadiah dari Luke, tapi karna ia tidak enak telah merepotkan lelaki itu jika hasilnya tetap sama!
"ASHYIK..., NILAI GUA 90 SEMUA!!" Pekik Teresha senang dari samping Feli. Ia melirik ke arah sahabatnya yang ternyata tengah memasang wajah murung. "Kenapa, fel?"
"Fisika gue gak diatas 80, sha." Lirih Feli dengan lemas.
"Udah sih, yang penting kan lo udah berusaha. Kita coba lagi nanti ya?" Teresha merangkul Feli seraya memberi ketenangan bagi sang empunya tubuh tersebut. "Lo harus berusaha lebih keras lagi!"
"Tapi, tetep aja gue sedih."
"Sedih gak dapet hadiah dari Luke?"
"Bukan, bukan itu! Perasaan gue gak enak aja sama dia. Lo tau kan dia ngajarin gue sampe larut malem? tapi nilai gue gak ada perkembangan." Feli langsung mendudukan tubuhnya di bangku tadi sembari terus berdecak.
Rasanya mau nangis gue!
"Iya juga sih.." Balas teresha. "Eh iya, lo gak mau liat hasil test Luke?"
Feli spontan kaget dan langsung menoleh ke arah Teresha. Gadis itu benar, Feli harus melihat hasil test Luke. Jadi, Feli kembali bangkit dan berjalan ke arah papan mading khusus untuk kelas 12.
"Luke.. Luke.. Luke... Oh ini dia!" Feli melihat setiap detail nilai Luke. Awalnya ia agak kaget, tapi setelah itu ia kembali lesu.
"Kenapa?" tanya Teresha.
"Nilai dia diatas 97 semua, Fisika 100, Kimia 100, Mtk apa lagi. Ahelah!!" Umpat Feli dengan miris.
"Anjrit, Orang Genius mah beda!"
"Makanya!"
"Eh eh, lo gak mau kasih selamat ke Luke gitu? Parah lo!"
Gadis ini terdiam. Bukan maksudnya ia tidak mau memberi selamat, tapi rasa-rasanya ia belum sanggup untuk melihat wajah Luke. Hati kecilnya masih takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gobluke (ft. Luke Hemmings) ✔
Fanfiction[COMPLETED] ❝Perjodohan sih perjodohan, tapi emang ada cerita perjodohan yang konyol kayak kita?❞ ======================= I am proudly to present : "GOBLUKE" ==========...