Feli sudah bersiap, dengan segala macam keperluannya selama di Jepang. Rencana pernikahannya dilakukan sabtu ini, dan itu mengharuskannya terbang ke Jepang hari ini.
"Gimana fel?" Tanya Troye yang entah sejak kapan berdiri di ambang pintu kamar adeknya. ya maklum lah, troye ini kan keturunan God of Death.
"Gimana apanya?" tanya feli balik. dia menutup kopernya dan bersiap.
"Koper lu gimana? udah siap? ada yang ketinggalan gak?" ucap troye lagi, yang mengundang kekehan dari Feli.
"Gak kok, udah semua." troye mengangguk.
"Yaudah, kita udah mau berangkat ke bandara."
"Luke gimana?"
"Dia udah sampe Jepang kali, orang dari pagi udah take a flight." kali ini feli yang mengangguk.
Kedua kakak beradik ini akhirnya berjalan meninggalkan kamar mereka masing-masing, dengan posisi Troye yang membantu Feli untuk membawa koper.
"Ni orang bawa bom kali ya." gumam troye kesusahan membawa koper besar itu.
feli berdecak, "Gue denger ya!"
Sementara Troye hanya bisa meringis melihat tatapan sang adik yang seakan mau menerkamnya jatuh dari tangga. mending diem, mending diem.
"Lu manggilin cewek SMA aja udah kayak manggil cewek kantoran. lama bener!" cibir Sonya, ibu mereka.
feli dan troye langsung saling pandang, bertatap dengan tatapan malas serta sebal. lagian ya, dari sekian banyak wanita diluar sana, kenapa dah Tuhan milih tante sonya buat jadi mama mereka?!
"Yaudah sih sayang, jangan ngomel terus. Ayo jalan." Bram memeluk pinggang istrinya dengan possesive.
Mereka berempat berjalan bersama keluar rumah, menghampiri Pak Jono yang sudah siap didalam mobil.
"Nanti selama disana, mama tinggal dirumah kakek ya sama tante Liz, sisanya di hotel." Ucap Sonya, berhadiahkan tatapan tidak terima dari kedua anaknya.
"Kok gitu?!" teriak Troye dan Feli kompak.
"Brankas udah penuh, mama perlu buang duit." sonya berucap santai sembari memainkan kukunya.
Sementara Feli dan Troye sudah ingin menerkam ibunya dengan tatapan membunuh dan muka 'watados'.
Kenapa gak disumbangin aja? kan lebih bermanfaat.
wholang khwaya mah bwedha...
"Pak, agak cepet ya? soalnya ada yang mau di urus dulu di Bandara." Pak jono mengangguk ketika Bram memberi perintah. Jadi ia langsung menancap gas dan fokus pada perjalanan ke Bandara.
'baek-baek ya pak'
******
Perjalanan antar negara yang menghabiskan waktu 7 jam, membuat Feli harus sedikit mendorong tubuhnya kebelakang supaya merasa enakan.
Padahal selama 7 jam, dia cuma tidur doang di pesawat-_-
"Anjir, pantat gue keseleo." gerutu Troye sembari memutar pinggangnya. "Berasa bener dah 7 jam dipesawat." lanjutnya.
"Lebay amat lu, udah gitu brisik lagi kek tukang panci." cibir feli enteng.
yang dicibir hanya bisa menatap adiknya dengan tatapan datar, tapi bisa membunuh.
"bosen idup, lo?" sungut Troye dengan nada datar.
"Astaga! kalian tuh ya, gak di Jakarta, gak di Tokyo, masih aja pada berantem!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gobluke (ft. Luke Hemmings) ✔
Fanfic[COMPLETED] ❝Perjodohan sih perjodohan, tapi emang ada cerita perjodohan yang konyol kayak kita?❞ ======================= I am proudly to present : "GOBLUKE" ==========...