Feli bangun dari tidur singkatnya. Sekarang ini masih pukul 3 subuh, dan perutnya sangat terasa lapar.
Rasanya ia ingin membangunkan luke, tapi tidak jadi karna seharian kemarin suaminya itu sudah bekerja penuh dalam tugas sekolahnya.
"Sendiri aja, gapapa kan ya dek?" Feli mengelus perutnya yang sudah terlihat membesar. Maklum, sudah masuk bulan ke 6.
Ia turun dari tempat tidurnya, perlahan agar tidak membangunkan luke. Tapi mungkin emang dasarnya lucas itu peka ya? jadi dia kebangun.
"Kamu mau kemana?" tanyanya dengan nada serak, lalu mengucek matanya.
"Aku laper, mau bikin makan." kata feli.
"Kok gak bangunin aku?"
"Tadi kamu keliatan cape banget, aku sampe gak tega banguninnya."
Capek lah, orang dia baru tidur 1 jam yang lalu.
"Yaudah, ayo aku temenin."
Luke bangkit dari atas tempat tidur, ia menggandeng tangan istrinya dan membawa feli ke luar dengan perlahan.
Sampai di dapur, feli memasak 3 porsi nasi goreng untuk dirinya dan Luke. jangan tanya satu lagi buat siapa.
"Fel, kamu udah selesai?" tanya luke dari meja makan. Ia sudah siap dengan sendok dan piring didepannya.
"Sebentar lagi ya, sayang." balas feli.
tidak lama dari itu, Feli keluar membawa dua piring nasi goreng di tangannya. ia memberi satu untuk luke dan satu untuknya.
"Lah, ngapain aku ngambil piring kalo gini."
"Siapa yang nyuruh ngambil piring?"
Luke berdecak, lalu menjauhkan piring kosongnya untuk digantikan dengan piring berisi nasi goreng.
Ia melirih kearah piring feli, nasinya lebih banyak dan penuh, "Kamu yakin segitu abis?"
"Kamu ngeremehin aku?" balas feli cepat. Luke menggeleng takut.
Feli tidak memperdulikan itu, ia langsung melahap 2 porsi nasi goreng yang dijadikan satu piring. Efek bumil kali ya?
luke memilih bergelut dengan sebuah nasi goreng terlezat yang sekarang ada di depan matanya. Well, masakan feli itu memang selalu jadi yang terbaik.
"Abis ini kamu yang cuciin piring ya? Trus baju aku kemaren ada yang gak kering, nanti tolong dijemur ya? Oh satu lagi, tadi sepatu udah aku cuciin semua, tinggal sepatu sport kamu yang belom. Cuciin sekalian."
"Astaga sayang, ini baru jam 3 pagi."
"Kamu gak mau?!"
Feli memasang wajah sedih, yang seakan ia bersiap untuk menangis. Entah kenapa, sifat manjanya baru keluar saat kandungannya sudah membesar.
Dulu waktu masih 3-4 bulan, dia biasa aja.
"Y-yaudah, kamu nanti langsung balik ke kamar aja. Biar aku yang kerjain semua." akhirnya luke memutuskan untuk mengalah.
feli tidak menjawab, ia hanya kembali fokus pada makanannya setelah mendengar persetujuan (terpaksa) dari suaminya.
"Besok kamu kuliah? jam berapa?"
"bahkan aku gak tau besok masih semangat ngampus atau enggak." jawab luke pelan, seperti sedang bergumam. Namun masih bisa terdengar jelas oleh feli.
"lho, kenapa?!"
"E-eh, gapapa. Udah, kamu makan aja."
s k i p
Pagi ini, feli terbangun dari tidurnya. Ia langsung terloncat kaget karna disebelahnya tidak ada orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gobluke (ft. Luke Hemmings) ✔
Fanfiction[COMPLETED] ❝Perjodohan sih perjodohan, tapi emang ada cerita perjodohan yang konyol kayak kita?❞ ======================= I am proudly to present : "GOBLUKE" ==========...