Franchesca's POV
"There's bumps and bruises in every relationship. But if y'all come together as one and help each other's wounds, things will work out just fine."
Kalimat itu sering dikatakan mom saat aku masih kecil. Betapa ironisnya ketika mengetahui hubungan mereka lah yang tidak bertahan lama.
Aku kini mencoba mempertahankan hubunganku dengan Daniel, lagi.
Pasti kalian kira hubungan kami baik-baik saja berhubung dua hari yang lalu kami baru saja jadian.
Well, you're wrong.
Definitely wrong.
"Mengapa kau baru bilang kalau kau akan pergi lagi besok?" ucap Daniel marah.
Aku menghembus napas kasar. "Aku kira kau sudah tau. Itu sudah menyebar luas di internet."
"Bukan berarti kau tidak perlu memberi tauku," ucapnya protes.
"Dan bukan berarti kau boleh memarahiku seperti ini," ucapku ikutan protes.
"Tentu saja boleh. Kau tidak memberi tauku kalau kita akan berpisah lagi selama dua bulan." Ia mengacak-acaki rambutnya.
"Baiklah, maaf." Aku memutar mata. "Memangnya kenapa kalau aku baru tau memberi tau sekarang? Kau akan mengakhiri hubungan kita?" tantangku.
Ia menggigit bibirnya
"Are you considering it?!" tanyaku tak percaya.
Apa dia sedang memperhitungkannya? Aku benar-benar tak percaya. Aku menggeleng kepala bangkit dari sofa dan mengambil tasku pergi dari rumahnya. "I can't believe you."
"CeCe," panggilnya. Aku menatapnya malas. "What?"
"You know I just can't stand long distance relationship, right?" ucapnya pelan.
"Ya sudah. Kita akhiri saja hubungan kita," ucapku membanting pintu lalu pulang kerumahku yang letaknya disebelah rumahnya.
Kadang aku menyesali tinggal disamping rumahnya.
Aku masuk ke kamarku dan duduk dibawah pintu lalu menyadari bahwa ada orang disana.
"Holy fucking shit," ucapku kaget.
"You should've lock your balcony door," ucap Daniel mengangkat bahu acuh.
"Look, I don't want us to end," ucapnya.
"Me too," ucapku mengigit bibirku.
Aku tau kalian pasti menggumamkan kata 'labil' saat membaca ini.
"I'm sorry," ucapnya memelukku. I'm gonna miss his hug.
★Changed★
Kini aku dan Daniel sedang ada di kamarnya. Berhubung kami akan berpisah dalam waktu yang lama, kami berpikir ini waktunya untuk sleepover.
Aku sedang membaca novel di lantai sedangkan Daniel sedang memainkan gitarnya diseberangku.
He looks so cute when he's struggling with his guitar.
Lalu ia menangkapku sedang memperhatikan dia. Bukannya mengejekku, ia malah tersenyum padaku.
Ia pun memulai memainkan gitarnya. Dari intro, aku sudah tau ia akan memainkan lagu apa.
Heck, setiap hari aku selalu mendengar Shawn membawa lagu ini saat tour.
Maknanya dalam.
So you leave tomorrow
Just sleep the night
I promise I will, make things right
I'll make you breakfast, the way you like
Before you leave tomorrow
Just let me tryBefore you leave tomorrow
Before you say goodbye
Before you leave tomorrow
Before you leaveStay here and lay here right in my arms
It's only a moment, before you're gone
And I, am keeping you warm
Just act like you love me, so I can go on
And act like you love me, so I can go onJust one more night
Lying in bed
Whether it's wrong or right
Just gotta make sense of it
And you'll be gone in the morning
And you'll be over this
Just one more night, so I can forgetStay here and lay here
Right in my arms
It's only a moment, before you're gone
And I, am keeping you warm
Just act like you love me, so I can go onWhen you go, I can't watch you leave
Just promise me you'll sneak out when I'm asleep
And when you go, and you're miles down the road
I wake up wishing everything was just a dreamJust stay here and lay here right in my arms
It's only a moment before you're gone
And I, am keeping you warm
Just act like you love me, so I can go onAnd stay here and lay here right in my arms
It's only a moment, before you're gone
And I, am keeping you warm
Just act like you love me, so I can go on
And act like you love me, so I can go on
Just act like you love me, so I can go onI feel bad for leaving him.
But I'm glad he didn't ask me to choose between him or my career.
Aku bangkit berdiri dan duduk disebelahnya, menyandarkan kepalaku dipundaknya. Menikmati setiap waktu bersamanya.
★Changed★
Aku terbangun dan melihat jam.
6:10 A.M
Cindy akan menjemputku dua puluh menit lagi.
Aku melihat kearah Daniel yang tertidur lelap. Aku tak tega membangunkannya. Ia terlihat begitu damai. Aku mengecup pipinya lalu menulis surat untuk ia baca saat bangun nanti.
Banyak pikiran yang datang ketika aku menulis surat itu. Aku menggigit bibirku tak yakin apa yang telah aku tulis disini.
It's wrong and it's right at the same time.
BEEP BEEP
Bunyi klakson mobil Cindy terdengar. Well, there's no turning back now.
Aku meletakkan surat itu dibawah ponsel milik Daniel, melihat Daniel untuk terakhir kalinya.
"Bye, Daniel," gumamku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Changed → Daniel Skye
Fiksi PenggemarChange (v) make or become different. "Seeing people change is not what hurts. What hurts is remembering what they used to be." - Franchesca Clouds "You have to realize that people change. Sometimes they end up having nothing to say to each other; ev...