To My Other Half

173 9 23
                                    

Dear future husband.

Kamu, ya, kamu. Seseorang yang entah seperti apa dan sekarang berada dimana dengan masih dipenuhi selubung pekat kekuasaan rahasia Sang Ilahi. Aku disini menyuarakan rinduku untukmu yang selama ini kutahan dalam kalbu.

Dear you,

Aku mungkin bukan wanita terbaik yang pernah ada di dekatmu.
Aku mungkin bukan wanita pilihan utama yang pernah kau rancang dalam sketsa masa depanmu.
Dan aku mungkin bukan wanita yang pertama kali kamu ucap ikrar sehidup semati untukmu.
Namun kuharap aku masih layak dan pantas untuk kamu beri kesempatan menjadi wanita yang selalu bersamamu membentuk keluarga bahagia hingga akhir hayatmu.

Dear you,

Apa yang kuketahui akanmu? Detik ini pasti aku menjadi orang terakhir yang bisa menjawab kapan dan dimana engkau terlahir. Bahkan aku tidak yakin mampu menyiapkan air kesukaanmu di kala kita nanti pertama bertemu.
Tapi kenapa jika memang begitu? Mengenalmu adalah bentuk romansa paling sederhana yang mampu tercipta dari otak kecilku. Dan betapa beruntungnya aku karena nanti tidak akan ada batas waktu untuk mengenalmu, dirimu seutuhnya, suamiku.

Dear you,

Tidak akan ada satu rahasiapun nanti tentangku setelah tanggung jawab itu berpindah ke pundakmu.
Kamu akan menjadi yang pertama tahu segalanya tentangku di detik-detik setelah ikrar itu.
Kamu akan tahu segalanya tentang kelemahanku, kelebihanku, begitupun dengan tawa dan airmataku.
Kuharapkan dirimu selalu disampingku meski aku bukanlah wanita tersempurna untukmu.

Dear you,

Apakah dirimu telah ada disekitarku tanpa aku tahu?
Jika kamu didekatku, kumohon maafkan ketidaktahuanku.
DIA yang Maha Kuasa senang dengan rencana-rencana terbaiknya, menyembunyikan dan membuka semua tabir dengan indah tepat pada waktunya.
Aku disini masih memohon padaNya untuk dipertemukan dan dipersatukan denganmu yang berada disana.

Dear you,

Aku, kamu dan seluruh keluarga nanti akan bersatu.
Orangtuaku akan menjadi orangtuamu. Seluruh keluargamu nanti menjadi keluargaku. Aku dan kamu pun nanti melebur dan indah menjadi satu.
Jika waktu itu datang, ingatkan aku yang mungkin akan khilaf memperhatikanmu karena terlalu menyayangi orangtua dan keluargamu.

Dear you,

Aku dan semua keinginanku. Keinginan sederhanaku hanyalah membuat bahagia orang-orang yang ada disekitarku.
Gelar, jabatan, prestasi dan entah apalagi yang telah dan akan aku peroleh nanti, semata-mata untuk membahagiakan dirimu dan keluarga kita.
Utarakan padaku jika ada pencapaianku yang tidak kamu sukai. Karena dibandingkan dengan semua pencapaian itu, kamu dan keutuhan keluarga kita selalu ada diurutan nomor satu.

Dear you,

Setiap manusia tidak terlepas dari masa lalu.
Aku menerimamu secara utuh. Dirimu yang sekarang beserta masa lalu dan masa depanmu. Kuharapkan kamupun begitu.
Tidak perlu kamu khawatirkan keterikatanku dengan nama-nama lain dimasa sebelum adanya dirimu. Yakinilah, begitu kamu menjadi mahramku, hanya ada dirimu disetiap alasanku untuk hidup.

Dear you,

Aku akan menjadi tempatmu pulang dan beristirahat, tangan kanan yang paling kamu percaya, dan setengah nyawa yang akan selalu terjaga.
Cukup bagiku kamu menjadi cahaya kecil yang menuntunku dalam agama agar aku tidak tersesat dengan kilaunya dunia.
Karena aku menginginkanmu untuk kembali menjadi temanku saat nyawa telah berpisah dari raga, di alam sana.

Dear you,

Maafkan jika ada kesalahan yang disengaja ataupun yang tanpa sadar kutorehkan di cerita kita.
Aku hanya wanita tidak sempurna yang berkeras hati untuk belajar bahagia. Bahagia bersamamu dan keluarga kita.
Berikanlah maafmu sebanyak cinta dan keteguhan hati yang mengikat kita dalam komitmen yang sama.
Karena aku, kamu dan malaikat kecil kita punya ratusan bahkan ribuan alasan untuk tidak berpisah.

Dear you,

Datanglah secepatnya dengan kabar gembira.
Aku mendoakanmu tak henti-hentinya meski diselingi rinai air mata.
Jika saja airmataku bisa kutukar dengan detik-detik yang semakin mendekatkan kita dengan masa depan kita, Allah pasti menghitung dengan tepat waktu yang pantas agar airmata ini menjadi tangis bahagia.

Dear you,

I love you..
With all my soul..
I'll be here, waiting for you, pray for you, and be there with you when the right time comes..

From your dearest future..

Soon to be your wife.
A.... E........

DEAR FUTURE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang