Keira memasukan laptop ke dalam tasnya saat dosennya sudah keluar dari kelas. Setelah selesai Keira menghampiri Kate di sebelahnya yang sedang membereskan buku dan laptopnya juga.
"Are you okay?" Tanya Keira khawatir karena melihat Kate yang sedikit pucat.
"Hanya sedikit pusing." Jawab Kate lemah.
Ketika Kate hendak berdiri Keira membantu Kate berdiri dan membawakan tas Kate,
"Bagaimana jika kau ku antarkan ke dokter?" Tawar Keira.
Keira begitu khawatir pada sahabatnya ini. Kate hidup sendiri di New York karena kedua orang tua Kate tinggal di kota Lima. Jadi jika Kate sakit biasanya Keira yang mengantarkan Kate ke dokter.
"Tidak." Tolak Kate sambil tersenyum.
"Yasudah, kalau begitu kita ke kantin terlebih dahulu. Kau harus makan sesuatu." Perintah Keira seperti ibu yang sedang merawat putrinya yang sakit.
Kate hanya mengangguk. Lalu setelah itu mereka berdua pergi ke kantin. Sesampainya di kantin, Keira menyuruh Kate duduk dan ia akan memesankan makanan untuk Kate. Setelah memesan makanan Keira datang membawa makanan untuk Kate. Orange juice, mashed potato, dan bacon.
"Ini makanlah, setelah itu kau harus segera pulang dan beristirahat." Keira menyodorkan nampan yang berisi makanan itu.
Kate malah terkekeh, "kau seperti ibu ku kalau aku sedang sakit seperti ini." Ujarnya sambil memakan sedikit demi sedikit makanannya.
"Hahaha... Kau satu-satunya teman tersayang ku. Kau sudah seperti saudara perempuan ku sendiri." Keira tersenyum sambil menggenggam tangan Kate.
Sama halnya dengan Keira, Kate pun begitu. Terkadang Keira seperti adiknya sendiri, terkadang seperti kakaknya yang menasehatinya, seperti ibu yang begitu perhatian, dan seperti ayah yang melindungi Kate.
"Hi ladies!" Sapa Nath yang baru datang lalu duduk di samping Keira.
"Mengapa harus pria ini lagi? " ujar Keira bergurau dengan memasang wajah pura-pura tak suka.
Nath yang mendengarnya langsung menarik kepala Keira ke dadanya dan mengacak-ngacak rambut Keira gemas. Keira mencoba lepas dari pelukan Nath sambil tertawa.
"Rasakan ini!" Nath semakin mengacak-ngacak rambut Keira lalu melepaskan.
"Kau merusak rambut ku!" Kesal Keira sambil merapihkan rambutnya.
"Bahkan kau terlihat sexy dengan rambut sperti itu." Goda Nath dengan penekanan pada kata 'sexy' yang ia ucapkan.
Keira langsung menginjak kaki Nath yang mencoba menggodanya. Nath mengaduh kesakitan. Kate yang melihat dua sejoli ini hanya bisa menggelengkan kepala lalu kembali memakan makanannya.
"Abnormal couple." Gumam Kate pelan namun dapat terdengar oleh Keira dan Nath.
"Forever alone." ledek balik Nath karena Kate masih saja belum memiliki pasangan setelah ia putus dari mantan kekasihnya karena di selingkuhi itu.
Ponsel Keira berdiring, ia melihat nama Kenan di layar ponselnya. Ia segera mengangkat telpone dari Kenan itu.
"Hallo Kenan..."
"Kau di mana? Aku sudah di rumah mu. Apa kau lupa jika hari ini kita akan menonton pertunjukan di Broadway bersama anak-anak?" Tanya Kenan panjang lebar.
Keira menepuk dahinya karena ia lupa jika ia memiliki janji dengan Kenan. Setelah Keira menelpone Kenan waktu itu, pria itu segera mencarikan ticket pertunjukan itu dan langsung mendapatkannya. Keira yang mengajak tapi dirinya sendiri yang lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Equino
Rastgele-sequel of 'Mon Amour'- kau datang bagai hujan dikala kemarau kau sirami tanah tandus tak bertuan... kau datang bagai sinar di kegelapan mengusir seonggok bayangan yang menakutkan... kau datang dan mengingatkan jika masih ada hati yang ku kira suda...