Chapter 7

2.5K 335 19
                                    

"Kisah yang lalu begitu membekas di hatiku, melihatmu seakan membuatku kembali ke masa itu. Masa dimana cinta pernah menyatukan kita, membuat kita bersama untuk waktu yang lama.

Kini tak ada lagi cinta setelah rasa itu telah ternoda. Taukah kamu aku begitu mencintaimu, dulu ?.

Hingga peristiwa itu menyadarkanku bahwa lelaki tetaplah lelaki , kata setia jarang ada dalam kamus mereka.

Semuanya telah berlalu, aku mencoba melupakanmu yang menorehkan luka di hatiku, melupakanmu sebagai cintaku sekarang dan selamanya.

Apa aku bisa melakukan itu?, aku ragu, karena nyatanya kini aku masih mengingat kenangan itu, kenangan tentangmu, tentang kita.

Aku mengingatnya dengan jelas semua kenangan indah yang kita lalui , kenapa harus kenangan indah tentangmu yang aku ingat?.
Kenapa bukan kenanganmu yang telah menyakitiku?.

Aku ingin kamu pergi dan tak usah kembali, andai aku bisa mengatakan itu di hadapanmu.

-Yuki Anindia Prameswari-

>>>

Yuki terdiam,bimbang memilih keputusan. Pemikiran untuk meminta tolong hal yang menurutnya konyol pada Al membuatnya sedikit pening.

"Haruskah aku mengatakannya pada Al?" batinnya mulai berperang. Ini permintaan yang konyol menurutnya.

Mereka memang sudah saling mengenal sejak masa kuliah dulu, tapi baru beberapa hari ini keduanya dipertemukan kembali dalam situasi yang tak pernah mereka duga.

Pernikahan Keyna, restoran, jalan raya, pesawat dan kini di Jogja. Pertemuan mereka benar-benar beruntun, kebetulan yang sepertinya memang direncanakan dan sudah menjadi skanario dari sang maha pencipta.

"Tolong, tetap di sisiku selama kita ada di sini !" pinta Yuki dengan wajah tertunduk kembali.

Al tersenyum tipis , nyaris tak terlihat. Lalu dengan keberanian yang ia miliki, Al menggenggam tangan Yuki dengan lembut, tangan besar itu melingkupi tangan Yuki yang lebih kecil darinya.

"Aku akan tetap di sisimu, bahkan untuk selamanya" ucap Al terdengar lirih di akhir kalimatnya.

"Terimakasih, aku tahu ini agak berlebihan, tapi aku benar-benar butuh pegangan ketika bertemu dengannya" balas Yuki dan Al merasakan sedikit sesak di hatinya.

"Kamu masih cinta sama dia?" tanya Al merasa perlu tahu dengan kenyataan yang mungkin membuatnya patah hati .

"Aku udah gak cinta sama dia, aku hanya butuh pegangan supaya rasa itu gak kembali datang, aku yakin bisa dapat yang lebih baik dari dia" ujar Yuki dengan panjang lebar.

Al tersenyum begitu menawan hingga membuat Yuki yang melihatnya ikut tersenyum. Rasanya begitu bahagia ketika mendengar kata-kata itu dari mulut Yuki, Al masih ada kesempatan untuk mendapatkan cintanya, cinta wanita yang ia kagumi sejak dulu.

"Ayo, kita harus ke sana, sebentar lagi acara dansanya akan dimulai !" seru Al menarik tangan Yuki yang ia genggam dengan lembut.

>>>

"Eh...acara dansanya mau mulai guys, aku cari Fabian dulu ya" ucap Karina memecah keheningan yang terjadi di antara mereka.

"Aku juga...cari Bella dulu ya, jarang-jarang kan dansa rame-rame kayak begini" celoteh Nakula kemudian pergi mengikuti jejak Karina.

"Kamu juga mau menghindar Nin?" tanya Cio membuat Nina merutuki Nakula dan Karina yang sudah lebih dulu pergi. Terbebas dari aura menegangkan ini. Sedangkan Keyna kini hanya bisa diam,mengamati.

TENTANG RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang