Pertemuan pertama (II)

62 5 1
                                    

Kriinggg.. Kringgggg..
Bel tanda pulang berbunyi, semua siswa berkemas kemudian pulang ke rumah masing-masing. Saat Thya cz berjalan menuju parkir, Saras memecah keheningan. "Ehh guys, nanti gue ada eskul basket nih," ucapnya. "Gue juga ada eskul nyanyi nanti sama Thya, ya ngga Thya? Tanya Karin. Thya pun hanya mengangguk menanggapi pertanyaannya. "Dan gue, ada bimbel IPA nanti sore.. Di sekolah juga sih" sambung Dyah. "Ya udah kalo gitu, kita berangkat bareng aja. Ntar kalian semua gue jemput.." ajak Saras. "Okee.." sahut mereka bertiga serempak.

**
Thya POV

"Huh.. Panasnya berlipat ganda 2× dari kemarin nih. Sumpah, panas bgt ini" ucap Thya sambil berjalan menghidupkan AC. "Hmm..mending gue mandi aja deh" lanjutnya. Lalu, Thya pun mengambil handuk dan pergi mandi. Kebiasaan Thya memang dari kecil, kalo pulang sekolah mandi, katanya lebih seger dan fresh. Setelah mandi Thya pun makan siang dan tiduran di atas kasur empuk berlatar rainbow, kesukaannya.
*1 jam kemudian
Ddrrrtt.. Drrrtt..
Ponselnya bergetar pertanda ada pesan masuk.

To : Thya
Ya, gue udah di depan rumah lo, cepet turun ke bawah kita cari Karin sama Dyah trus eskul.
From : Saras

To : Saras
Iya entar, gue prepare dulu. Lo masuk aja ke rumah, ada bunda di ruang tamu.
From : Thya

1 detik, 2 detik, 3 detik..

To : Thya
Sipp dah..

**

Dan setelah menjawab pesan dari Saras, Thya pun bersiap-siap.
"Thyaaa..." panggil bunda dari bawah. "Ini ada Saras nyari kamu, katanya mau eskul", "iya bunn.. Suruh tunggu aja bentar." jawab Thya.
"Bun,, Thya pergi eskul dulu yahh.." kataku pamit sembari mencium punggung tangan dan pipi bunda. "Iya nak, hati-hati ya". "Daa.. Bun", "Mari tante." pamit Saras. Lalu, mereka pun pergi mencari Karin dan Dyah sebelum ke sekolah. "Untung rumah kita deket-deket yah.. Jadinya gampang kalo lagi nyari, buat pergi bareng." ucap Thya. Dan Saras pun mengangguk-angguk menanggapi pernyataan Thya. Ya, rumah Thya memang bersebelahan dgn Saras, dan Karin bersebelahan dgn Dyah. Dan setelah semua sudah berkumpul, 4 sekawan ini pergi ke sekolah untuk eskul.

Cuaca panas di SMA Nusantara atau 'Archipelago Senior High School' tidak mematahkan semangat semangat siswa yg sedang eskul di luar gedung seperti basket. Ya, basket merupakan eskul yg paling di minati oleh siswa dan siswi di sekolah. Karena selain basket itu permainan yg keren dan bisa untuk menambah tinggi, alasan lain siswi-siswi di sini ikut basket, semata hanya untuk melihat ketampanan anak-anak pemain basket terlebih lagi sang ketua tim basket putra Bagus Raditya.
Terlihat di lapangan basket seorang gadis sedang memimpin pemanasan dengan teman-temannya, dan beberapa laki-laki latihan melempar bola. Saras, ketua tim basket putri. Dia memang suka basket sejak duduk di bangku SMP dan sekarang pun masih setia dengan olahraga itu.

Dukkk..
Tiba-tiba lemparan sebuah bola mengenai kepala Saras. "Aduuhh.." pekik Saras. Seketika itu dia roboh dan semua menjadi gelap. Beberapa temannya panik, dan meminta teman laki-laki untuk membawa Saras menuju UKS termasuk Radit si pelempar bola.

Dan setelah sampai di UKS Radit mencari minyak kayu putih lalu mengusapkannya ke kening Saras. Satu persatu siswa yg membawa Saras ke UKS tadi, pergi untuk latihan dan tersisa Radit dan Saras. Radit merasa bersalah dan kasihan, oleh karena itu dia bertanggung jawab menjaga Saras sampai siuman.
Selang 30 menit, Saras tersadar dari pingsannya. "Aauww.." ringisnya sambil memegang keningnya. Seketika itu Radit datang menghampirinya,"Lo gak apa? Ada yg sakit? Atau nggak kita ke dokter sekarang. Maaf ya, tadi gue gak sengaja lempar bola. Bolanya meleset dan malah elo yg kena." cerocos Radit. Saras yg tadinya meringis kesakitan tiba-tiba kaget melihat Radit menghampirinya dan langsung nyeroscos tanpa jeda. 'Ni cowok cepet banget ngomongnya. Kesambet apa sih?' batin Saras. "Ras, lo gak amnesia kan?" celetuk Radit. Sontak pernyataan itu membuat Saras tidak bisa menahan tawanya, "Hahahaha... Elo apaan sih rad, gue gak apa dan gue gak amnesia. Gue cuman heran aja denger lo ngomong tadi tanpa jeda.. Hahaha.." jawab Saras. "Ohh gitu, hehe gue kira lo amnesia gitu" jawabnya sambil menggaruk-garuk tengkuknya yg tidak gatal. "By the way, sekali lagi gue minta maaf ya, karna gue lo jadi gini. Dan mau gue anter pulang gak? Sebagai tanda maaf gue gitu." tawar Radit. "Iya gak apa, sante aja kali rad, ehmm.. Ga usah deh, gue bawa mobil sendiri kok. Nanti biar temen gue aja yg anter gue." jawab Saras. "Ya udah kalo gitu, sini gue bantu bangun trus bantu lo nyari temen lo", "Makasih rad," kata Saras.
Radit pun membantu Saras bangun dan membantu mencari Thya, Karin dan Dyah.

"Sarasss.." teriak Thya di lorong SMA saat melihat Saras di bopong oleh Radit. Mereka memang mencari Saras dari tadi dan akhirnya mereka pun menemukannya. Lalu mereka bertiga menghampiri Saras dan Radit. "Ras, lo kenapa? Lo gak apa kan?" tanya Dyah. "Gue gak..", "Pasti elo kan yg udah buat Saras kayak gini. Lo apain dia haahh?" potong Thya dan menatap tajam ke arah Radit dan yg di tatap pun hanya diam. "Gue gak apa Thya sayang, lo gak usah marah-marah gitu ke Radit. Dia jg udah minta maaf sama gue. Gue cuman kena bola aja tadi dikit, trus pingsan dan itupun dia gak sengaja." jelas Saras. "Tuh kan, emang dasarnya aja cowok itu resek dan nyebelin. Bikin sakit!!!" tegas Thya menekankan kata-kata yg terakhir. "Udah lah Ya, lo gak usah baper gitu. Jugaan Saras gak kenapa kan? Cuman pingsan doang bentar." sela Karin. "Tapi kan..", "Gak ada tapi-tapian. Mending sekarang kita pulang aja. Kasian tuh Saras." potong Dyah. "Iya Thya, lo bawa mobilnya ya. Nih kuncinya, kepala gue masih rada sakit nih" pinta Saras. Dan akhirnya Thya pun mengalah dan mengambil kunci yg diberikan oleh Saras. "Ya udah sini," ucapnya.
"Rad, gue duluan ya", "Iya hati-hati Ras." sahut Radit.
Setelah itu pun mereka pulang. "Makasi Ras, Thya. Gue duluan ya," kata Karin. "Iya gue juga. Bye. Hati-hati ya," timpal Dyah. "Iya sama-sama." dan sekarang tinggal Thya dan Saras dalam mobil.
"Gue bawa sampe garasi ya Ras", "Iya Thya. Makasih ya" kata Saras. "Iya sama-sama, kita kan sahabat." jawab Thya sambil tersenyum.
Dan setelah itu mereka pun sampai di rumah Saras, dan memasukan mobil ke garasi. "Ya udah, gue pamit ya Ras." ucap Thya. "Iya.. Bye Thya", "Bye.."
Kedua sahabat itu pun berpisah.


*****
Hai all. Ini Part 2 Friendship and love. Semoga suka ya. So, lets reading my story and go voment sebanyak"nya.

~Gekya
18.05.2016

Friendship And Love ❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang