Part 5

807 66 7
                                    

Joy POV 

"Gomawo Oppa.." aku menyampaikan salam terima kasihku kepada Minhyuk Oppa 

"Sepertinya aku tidak bisa mampir Joy.. kau istirahatlah dan sampai ketemu besok" Minhyuk Oppa melambaikan tangan dan melaju dengan mobil sportnya.

Seperti biasa Minhyuk Oppa adalah namja yang sangat perhatian, bersyukur aku bisa mempunyai kakak angkat sepertinya.. hahahaa aku menyebutnya kakak angkatku karena Minhyuk Oppa selalu saja menjagaku dari kami sejak kecil hingga sekarang.. beruntunglah wanita yang bisa mendapatkan Minhyuk Oppa dia mempunyai wajah tampan & pribadi yang baik. 

Aku memasukkan beberapa digit angka untuk membuka kunci rumah dan langsung membawa semua barang2ku ke dalam.

"Awwhhh...siapa yang harus ku telpon ?" aku merebahkan badan dikasur kamarku yang masih terlihat rapi seperti sebelum aku meninggalkan ke LA..Ibu pasti sudah merapikannya untukku.. Sekarang aku masih bingung siapa yang harus ku telpon, dirumah ini hanya ada aku..Minhyuk Oppa sepertinya sedang sibuk bahkan dia belum menceritakan apa pekerjaannya saat ini, Yeri juga tidak mungkin.

"Sungjae Oppa ??" kali ini aku menyebutkan namanya tapi aku juga menyadari kontak telponnya sudah hilang sejak kejadian perampokkan itu.. ini begitu sunyi dan sekarang perutku terasa kosong karena saat perjalanan dari bandara ke rumah tadi aku belum mengisi perutku lagi pula Minhyuk Oppa sudah memberitahu kalau dia malam ini tidak bisa menemani makan karena ada beberapa kepentingan. Aku menarik pintu kamarku dan menuju dapur siapa tahu ada makanan di kulkas.

"Ibuu..apakah ini tidak sedikit keterlaluan terhadap anakmu" aku menggerutu ketika melihat isi kulkas yang hanya menampilkan beberapa kaleng minuman & beberapa kotak susu.. aku terus mengelus perutku sambil berjalan ke arah TV mungkin dengan menonton bisa merasa kenyang meskipun terdengar mustahil tapi belum sampai aku mengambil remot mataku tertuju pada benda yang berada disamping remot TV.

"Yeesss.." aku mengambil benda itu dan segera berlari menuju garasi tempat ayah menyimpan mobilnya..

"Gomawo Ayah.. kau adalah yang terbaik" 

Kini kedua tanganku sudah berada pada stir mobil Ayah yang saat ini kukendarai tapi aku masih bingung ingin mencari makan dimana, tiga tahun lebih aku meninggalkan korea tentu saja banyak yang berubah terutama jalan yang bersistem One Way ini mengharuskanku menggunakan GPS. Segera aku mengetik nama salah satu rumah makan ramen yang dulu sering kukunjungi bersama Sungjae Oppa dan akhirnya aku mendapatkan kembali rumah makan ini.

"Ahjummaaaa.... " ketika masuk aku langsung meneriakki perempuan setengah baya yang sedang duduk depan meja kasir, dia adalah pemilik rumah makan ini dan karena dulu aku dan Sungjae Oppa sudah sering mengunjungi tempat ini jadi hubungan kami dengan Ahjumma terbilang sangat akrab bahkan Ahjumma menganggap kami seperti anaknya.

"OOhh.. Uri Joy.." Ahjumma memelukku sangat erat dan segera menyiapkan meja buatku

"Sejak kapan kau disini nak ?" Ahjumma bertanya sambil membawakan semangkok ramen kesukaanku

"Baru 2 jam lalu" ramen yang berada didepan membuatku menjawab pertanyaan Ahjumma tanpa melihat lagi ke arah wajahnya melainkan fokus ke ramen dan menyantapnya 

"Ahh..Ahjumma rasanya sama sekali tidak berubah" Tidak perlu hitungan 10 menit aku sudah mengosongkan mangkokku sambil mengelus2 perut yang kenyang ini, Ahjumma hanya tertawa melihat tingkahku. Dirumah makan ramen milik Ahjumma ini terdapat banyak lukisan2 abstrak yang dikoleksinya tapi sepertinya ada yang mengganjal dari beberapa koleksi lukisan ini, bukan lukisan tapi lebih tepatnya sebuah poster yang dibingkai.

"Oppa..." Tidak terasa bibirku mengucapkan nama itu lagi dan kali ini terdengar oleh Ahjumma

"Iya 1 bulan lalu Sungjae melakukan pemotretan disini berkatnya rumah makan ini menjadi sangat laku dari seperti biasanya Joy" Ahjumma tersenyum memberikan jawaban sambil berjalan membawa piring kosongku kedapur.

"Iya 1 bulan lalu Sungjae melakukan pemotretan disini berkatnya rumah makan ini menjadi sangat laku dari seperti biasanya Joy" Ahjumma tersenyum memberikan jawaban sambil berjalan membawa piring kosongku kedapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kalian tadi tidak bertemu didepan ?" Suara Ahjumma mengagetkanku yang sedari tadi menatap lurus kearah poster

"Maksud Ahjumma ?"

"Sungjae baru selesai makan juga, kukira kalian bertemu didepan"

Kali ini aku tidak menyambung apa yang dikatakan barusan oleh Ahjumma karena sekarang kepalaku sedang mengingat apa saja yang kulihat sebelum masuk dan bertemu dengan Ahjumma. Tapi sepertinya tidak ada orang yang kutemui saat hendak masuk kerumah makan ini, kecuali hanya sebuah mobil sport hitam terpakir persis samping mobil Ayah yang kukendarai, sekilas mobil itu mirip dengan mobil punya Minhyuk Oppa mungkin cuma berbeda warna. Hanya itu.

"Baiklah Ahjumma..aku pulang dulu" Aku berpamitan dengan Ahjumma dan setelah banyak berbicara tentang keadaanku selama di Los Angles dan kabar Ahjumma selama kutinggal, aku sengaja tidak menanyakan tentang Sungjae Oppa karena aku ingin memastikan sendiri apa saja yang telah terjadi setelah Prom Night 3 tahunan lalu hingga saat ini.

"Hati-hati dijalan Joy.." Ahjumma mengantarku sampai masuk mobil

Minhyuk POV

Hari ini aku mendapat tugas baik dari orang tua Joy. Yeoja yang sudah mencuri perhatianku sejak lama ini akhirnya tiba di Korea setelah 3 tahun lebih .. Aku melihatnya mendorong troli dan segera menghampirinya.. 

"Annyeong Joy.. ini sudah sangat lama" sapaku dan sepertinya dia terkejut

"Minhyuk Oppa ? Sedang apa kau disini Oppa ?" 

"Aku ? Sudah pasti menjemput seseorang yang baru saja menyelesaikan studinya di LA" jawabku sambil terus mendorong trolinya, Joy lantas bertanya dari mana aku mengetahui kepulangannya dan aku hanya menjawab sekedarnya 

"Orang tuamu tidak sempat menjemputmu" aku rasa dia sudah mengerti dengan jawabanku barusan, mengingat orang tuanya dan orang tuaku yang sudah menjalin kerja sama sejak kami kecil dan dari saat itu hingga sekarang ini orang tua Joy memberikan kepercayaan padaku untuk menjaganya sebagai kakak tapi predikat kakak yang orang tuanya berikan berbeda dengan apa yang aku rasa.

Saat perjalanan pulang dari bendara menuju rumah Joy kami tidak terlalu banyak berbicara ini semua karena banyak sekali telpon yang masuk ke handphoneku. Semua panggilan yang aku terima dari assisten pribadi Ayah, ia menyuruhku agar tidak melupakan acara penting besok. Besok adalah acara pelantikanku sebagai pemimpin perusahaan, Ayah mengatakan bahwa sudah saatnya aku memimpin perusahaan yang kakek bangun selama puluhan tahun ini. Memikirkan masalah acara besok aku berencana akan menjemput yeoja yang selama ini sudah kutunggu. Joy. Aku akan menjemputnya besok agar ia bisa hadir, Ayah Joy juga tidak bisa menghadiri acara pelantikan ini karena beliau sedang diluar kota menghadiri pesta pernikahan salah satu anak dari stafnya dan tentu saja Ayahnya akan menyuruhnya untuk mewakili. Semua terjadi seperti sebuah kebetulan. Kali ini aku mempunyai waktu sangat sibuk sampai tidak sempat banyak berbicara dengan Joy, mengajaknya makan dan mengucapkan selamat atas kelulusannya di LA. Tapi aku berhasil mengajaknya untuk acara penting besok sekaligus membuktikan kepada yeoja yang kucintai ini bahwa aku adalah seorang namja yang mapan dan pantas untuk mendampinginya seumur hidup.



The Story Sungjae & JoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang