"Lihalath Yoongi, dia bahkan bisa mengerjakan soal olimpiade kelas 3."Ujar seorang guru wanita berkacamata di depan kelas. Rasanya hal itu sudah tidak aneh di telinga anak-anak kelas IIB SMA Seungri. Sementara itu, Min Yoongi, siswa yang sedang dipuji tampak santai berjalan menuju bangkunya yang berada di barisan ke-4. Dia membenarkan letak kacamata berframe hitamnya dan matanya kembali tertuju pada buku di depannya. Sementara itu teman-temannya hanya berdecak kagum pada Yoongi. Bagaimana pun tidak ada celah yang dapat mereka lihat darinya.
Min Yoongi, siswa teladan dengan kulit putih pucat dan mata yang indah. Ketua osis SMA Seungri dan anak dari pengusaha kaya raya dari YM Group. Dia juga menjadi pemain andalan tim basket SMA Seungri. Hidupnya tampak sangat sempurna, tanpa celah. Gadis-gadis banyak memujinya. Hanya saja satu kekurangannya, dia terlalu kasar dan dingin. Bahkan dia tidak memandang gender untuk toleransi sikapnya itu. Pernah seorang gadis dari kelas I menyatakan cinta padanya, Yoongi hanya menjawabnya dengan wajah super-datarnya "Aku samasekali tidak mengenalmu dan tertarik padamu." Lalu dia meninggalkan gadis itu tanpa rasa bersalah, tanpa ucapan maaf. Meskipun begitu, justru itulah yang menjadi daya tarik Yoongi bagi sebagian gadis.
Hari itu Yoongi menaiki bus sepulang sekolah, kakinya melangkah entah ke mana. Dia mengenakan headphone putih kesayangannya di telinga, mungkin musik menjadi satu-satunya obat baginya. Seolah morphin yang mampu menghidupkan syaraf-syarafnya lagi. Dia duduk di bus dekat jendela, dia tampak memandang ke arah jalan dengan wajah datar nya (lagi). Dia melepas headphonenya dan mendengar suara dari arah speaker bus. Sangsu station. Yoongi turun dari bus sembari menghela nafasnya lalu membenahi letak tas ranselnya. April, tentu saja menjadi bulan yang ditunggunya, entah kenapa setiap tahun Yoongi ingin melihat hamparan pohon Magnolia. Cherry blossom yang sangat menarik matanya. Memang hal ini sangat jauh dari sifatnya yang dingin. Tidak. Yoongi samasekali tidak merasa jika dirinya memiliki sifat yang kasar dan dingin. Dia hanya ingin fokus pada studinya, tidak mengecewakan ayahnya meskipun ayahnya sangat menyayanginya dan selalu mendukung apapun yang dia lakukan. Mungkin itu yang membuatnya memiliki sifat acuh tak acuh. Baginya teman hanyalah kata dan fiksi pada novel-novel yang dia baca, apalagi mengenai pacaran. Dia selalu yakin jika ada teman yang mendekatinya pun pasti dia hanya memanfaatkan Yoongi. Cukup baginya belajar dari satu kesalahan saat dia masih duduk di bangku SMP.
Yoongi berjalan menyusuri hamparang pohon magnolia, dia hanya melihat betapa indahnya warna itu. Dia tak melirik sedikitpun para pasangan yang melihatnya aneh, mengenakan seragam sekolah dan berjalan sendirian. Hingga seseorang menghentikan langkahnya.
"Min Yoongi". Panggil seseorang dengan suara berat, yang dipanggil menoleh ke belakang dan Yoongi melihat 2orang anak lelaki dengan seragam sekolah yang berbeda berjalan mendekatinya. Dia menatap dua orang anak itu dengan wajah yang sulit ditebak.
"Ya! Ke mana saja kau? Mengapa semenjak kelulusan kau bahkan tak pernah menghubungi kami?."Ujar seseorang yang memanggilnya tadi, sementara lelaki yang berada di sebelahnya hanya diam menunduk.
"Untuk apa aku mengubungimu, Kim Namjoon."Jawab Yoongi dingin. Dia lalu membalik badannya dan kembali berjalan. Hal itu tentu membuat lelaki bernama Namjoon itu berjalan lebih cepat dan menghadang Yoongi dari depan.
"What? Ada apa denganmu? Apa kau masih marah atas kejadian 2 tahun yang lalu.? Bukankah sudah kubilang itu hanya salah paham?"Kali ini Namjoon menahan pundak kecil Yoongi dan menatapnya lurus. Sementara itu Yoongi membuang wajahnya ke bawah dan menepis tangan Namjoon.
"Tanyakan saja pada anak yang sedang berdiri itu."Yoongi menjawab pertanyaan Namjoon sembari menolehkan kepalanya ke belakang, melihat anak lelaki dengan mata lebar di belakangnya yang hanya diam dan berdiri selama Namjoon menghentikan Yoongi. Namjoon melirik Yoongi kesal dan dia hanya terdiam di tempat saat Yoongi kembali berjalan lalu memasang headphone putihnya sembari memasukkan kedua tangannya ke saku. Dia menghela nafas lagi entah untuk keberapa kalinya dan merutuk mengapa dia harus bertemu dengan mereka lagi? Yoongi terus berjalan hingga ada sebuah mobil SUV berwarna hitam berhenti tepat di pinggir jalan. Si pemilik mobil yang duduk di belakang itu membuka jendelanya. "Suga."Ujarnya. Yoongi lalu menengok ke arah mobil itu dan melihat ayahnya. Tanpa berkata sepatah katapun dia berjalan memutar dan masuk ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In You
FanfictionCast : Min Yoongi Park Jimin Kim Namjoon Jung Hoseok Jeon Jungkook Kim Taehyung Kim Seokjin Han Yoona other cast- Min Yoongi adalah murid yang sempurna, tanpa celah. Tapi tidak dengan sikap acuh dan dinginnya. Hidupnya kembali berubah saat dirin...