"Baiklah aku mengerti, ne ada yang terus mengganjal di pikiranku."
"Hmm apa?."
"Waktu itu kamu mengatakan pernah menikah kan?, tapi kamu sama sekali tidak menceritakan seperti apa mantan suamimu itu, dan dimana dia sekarang?."
Aku terdiam, mendengar pertanyaannya barusan mengingatkanku pada kejadian yang tidak ingin aku ingat, tapi karena sekarang Ken adalah kekasihku dia pasti ingin tau tentang masa laluku, soalnya dia sudah menceritakan semua masa lalunya padaku. Menghela nafas aku memposisikan dudukku menghadap padanya tak lagi menyender pada tembok pembatas."Cerita ini sudah sangat lama, mungkin sekitar 200th yang lalu, tepatnya sehari setelah pernikahanku dengan Yuon."
"Sebentar Yuon itu bukannya nama karakter yang ada di novelmu?."
"Ya, sebenarnya itu memang aku ambil dari namanya, secara fisik dia agak mirip denganmu saat suraimu masih hitam walau ya poninya agak menutupi mata kirinya, dia juga memiliki mata abu-abu sama sepertimu, orangnya pendiam walau terkadang agak panikkan, tapi dia sangat suka sekali membaca buku terutama sejarah vampire pokoknya yang masih berhubungan dengan hal mistik, kamu masih ingat gak buku sejarah vampire yang pernah aku baca ketikah kita pertama kali bertemu di Anteiku?."
"Ah buku yang tidak ada nama pengarangnya itu ya."
"Ya, itu salah satu buku koleksinya yang masih aku rawat dan sering aku baca, satu-satunya buku kenangan darinya yang masih tersisa, oh ya tadi aku bercerita sehari setelah hari pernikahan kami ya, waktu itu tiba-tiba saja para manusia menyerang bangsa kami padahal kami sama sekali tidak pernah mengusik mereka, mungkin karena bangsa kami dianggap ancaman bagi mereka, karena waktu itu jumlah kami terlalu sedikit kamipun kalah dan banyak orang dari bangsa kami yang menjadi korban termasuk Yuon, dia mengorbankan nyawanya saat melindungiku dari serangan para manusia, akhirnya bangsaku harus pergi dari tanah kami sendiri mengungsi kesuatu tempat dipedalaman hutan-."
"Sebentar-sebentar, bukankah kamu mengatakan kalau vampire sepertimu immortal, maksudku tidak akan mati."
"Kamu tak membiarkanku menyelesaikannya Ken, setelah kami mengungsi aku jadi punya dendam dengan para manusia dan bersumpah akan membunuh setiap manusia yang terlibat dalam peperangan itu, tapi bangsa vampire saat itu begitu lemah, mereka bisa mati mudah hanya dengan menusuk jantungnya begitu juga denganku, karena itu aku mempelajari buku-buku lama dan ada salah satu buku yang menerangkan kalau meminum darah dari para makhluk hidup akan membuatmu kebal pada serangan apapun, yang berarti kehidupan abadi, aku mengikutinya, asal kamu tau saja kekuatanku ini berasal dari darah yang aku minum waktu itu, manusia, vampire, demon, penyihir, peri, Ghoul, hewan dan lain sebagainya, memang aku hidup abadi tapi entah kenapa tubuhku mengalami perubahan, suraiku yang semula berwarna ungu menjadi putih, iris yang semula berwarna merah darah menjadi baby blue walau masih bisa berubah saat bulan purnama, aku tidak bisa menua dan tetap seperti umur 20th, aku jadi bisa melihat aura dari setiap makhluk hidup yang aku temui, dan juga aku tak lagi bisa menahan hausku saat bulan purnama datang, mungkin ini yang disebut kutukan karena terlalu teropsesi menjadi kuat."
"Lalu apa kamu berhasil melaksanakan dendammu?."
"Ya, aku membunuh mereka yang ikut bertarung bahkan sampai keketurunan mereka, ternyata yang menyerang kami adalah penduduk desa tak jauh dari tampat kami bermukim dulu, saat malam hari aku menghabisi satu desa itu dalam hitungan jam lalu membakarnya, setelah selesai entah kenapa aku merasa hidupku begitu hampa bahkan sampai kematian orang tuaku pun aku hanya menatap kosong pada jasad mereka, tapi satu pesan yang dikatakan ayahku sebelum beliau meninggal adalah beliau memintaku untuk datang ke Tokyo kampung halaman ibuku, setelah sekian lama aku dan adikku memutuskan untuk datang ke Tokyo, adikku ya kamu tau sendiri dia diam-diam masuk dalam CCG sementara aku lebih memilih menjadi orang biasa tak memihak CCG maupun Ghoul, bagiku mereka berdua yang sudah membunuh orang yang begitu berharga dalam hidupku jadi untuk apa aku memihak salah satu dari mereka." Jawabku memandang kearah langit biru dengan pandangan sendu. Ken lantas menarik kepalaku lalu mendekap dalam pelukannya.
"Maaf aku menanyakan hal itu padamu, padahal sepertinya kamu tak mau mengingatnya."
"Iie kamu memang seharusnya mengetahui hal ini, kamu tau alasan pertama kali aku menyukaimu karena kamu mirip dengan Yuon, tapi saat aku melihatmu baik-baik ternyata kamu punya ciri khas sendiri yang tidak dimiliki olehnya, aku sadar kalau yang kucintai sekarang bukanlah Yuon melainkan Kaneki Ken, bagiku sekarang Ken lah yang terpenting untukku." Ucapku membalas pelukannya, sementara Ken nampak tersenyum dan membelai suraiku.
Aku sangat mencintainya, sangat, karena itu aku tak akan melepaskannya dengan mudah apapun yang terjadi, aku akan melindunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire X Ghoul (II)
FanficAku tak mengerti jalan pikirannya, kenapa dia lebih memilih bergabung dengan Aogiri daripada kembali ke Anteiku?. Apa dia akan pergi sama seperti orang itu?. Dan juga kenapa masa lalu kembali datang menghantuiku?. . Sequel dari Vampire X Ghoul (I)...