Hari aku mulai mengikuti estrakulikuler.disana aku dilatih untuk menjadi Anggota PMR sejati.Aku sangat senang mendengar hal yang disampaikan oleh ketua PMR.
Kami diberi waktu istirahat sebentar dan setelah mendengarkan azan ashar aku dan hilda melaksanakan shalat ashar di mushala sekolah ku.
Setelah melaksanakan shalat.kami melakukan apel penutupan.setelah apel selesai kami pulang.Aku menunggu supirku di dekat pagar,namun saat hendak menelpon mang cecep aku baru teringat kalau mang cecep lagi sakit.kuputuskan untuk menunggu ojek atau angkot,namun sayangnya angkot tak ada satu pun yang lewat.Saat aku hendak berjalan tiba-tiba hujan turun,aku tak membawa jaket atau pun payung tadi,aku berfikir bahwa mendung tak berarti hukan namun dugaannya salah.tiba-tiba salah seorang menawarkan ku untuk masuk ke mobilnya.Aku kaget bagaimana bisa aku naik dengan orang yang tak aku kenal.namun lebih kagetnya lagi saat seorang laki-laki tersebut menghampiriku.
"Ayo masuk"ujarnya mengajak ku.
"Maaf kak aku gak bisa kata abi,aku gak boleh naik sama orang yang tak aku kenal"ujarnya menunduk tanpa melihat siapa laki-laki tersebut.
"Kamu mau nunggu sampai kapan sebentar lagi jam 17.00 apa kamu mau nunggu sampai malam,bisa-bisa kamu kedinginan"ujar laki-laki tersebut.
"Tapi.."ujar nya menatap sekilas laki-laki tersebut.
"Apa kak gibran"batinnya menunduk kembali.
"Tenang aja disana ada adik ku kok dia juga sebaya dengan mu"ujar nya.
"Iya deh"ujarnya kembali.
Mereka pun naik ke mobil.tiba di mobil dia kaget melihat hilda di mobil.
"Hilda"ujarnya
"Iya...ini aku,kamu gak dijemput ra"ujarnya.
"Gak kan mang cecep sakit,tadi aja aku naik angkot kesini"ujarnya.
"Loh kenapa gak diantar sama kakak kamu"ujar hilda.
"Kok kamu tau kalau aku punya kakak"ujarnya.
"Ya tau kamu sendiri yang bilang kalau tadi pagi kamu gak mau nunggu kakak kamu soalnya kamu gak sabar ke sekolah kan,tapi kakak kamu itu cowok atau cewek"ujar nya.
"Cowok,dalam keluargaku hanya ada 1 anak cowok yaitu kak..."ujarnya terpotong.
"Kita kemana ni,rumah kamu dimana"ujarnya ketus.
"Ih galak banget sih ni kak gibran,luarnya aja yang baik tapi dalam nya ih...galak"batinnya.
"Aku ngomong sama kamu,bisu ya"ketusnya lagi sambil membuka al-qu'an di hp nya.
"Rumah ku di jalan **** no ***"ujar nya.
"Maaf in kakak aku ya"ujarnya.
"Santai aja lagi,cowok seperti kakak kamu mah udah biasa hadir di kehidupan ku"ujarnya.
"Aku dengar ya"ujarnya cuek.
Nazeera hanya bisa menahan emosinya.setelah beberapa lama di perjalanan aku pun sampai dan akupun turun dari mobil hilda.
"Hil makasih ya"ujar nya.
"Iya,assalamualaikum"ujar nya.
"Waalaikumsalam"ujarnya seraya masuk kedalam rumah.***
"Kak kok kakak galak banget sih sama sahabat aku"ujarnya.
"Eh hil,kamu tu cantik,soleha masak bergaul sama tu anak,lihat aja gayanya yang agak tomboy itu"ujar gibran.
"Kak dia itu lebih dari aku mungkin,kita kan gak pernah tau gimana manusia.mungkin yang kakak anggap soleha belum tentu soleha dan mungkin yang kakak anggap seseorang itu jahat atau sebagai nya belum tentu seperti yang kakak lihat itu.dengar ya kak,kakak boleh membenci sama cewek yang pernah kakak suka itu,tapi kakak jangan pernah membenci sahabat aku itu,walaupun karakternya sama seperti cewek yang kakak suka itu,tapi hatinya lembut kak...sangat lembut"ujarnya.
"Tau apa kamu dik tentang dia,nanti kalau kamu tau sifat aslinya baru tau kamu dik"ujarnya tertawa kecil.
"Kita lihat aja nanti"ujarnya.***
Nazeera pov."Udah pulang kamu"ketus muhammad ilham wijaya.
Ya itulah dia,anak pertama wijaya yang tak pernah berperilaku baik terhadap putri bungsu wijaya itu.entah mengapa segitu bercinta dia terhadap wanita yang satu ini.
"Iya kak soalnya..."ujar nya terpotong.
"Banyak alasan kamu ra"ketus nya meninggalkan nazeera.
Nazeera pun beranjak ke kamarnya.
Tiba dikamar ia pun bergegas ke kamar mandi dan membersihkan tubuh nya.
Setelah membersihkan tubuhnya dan mengantikan pakaiannya ia pun bersiap-siap shalat magrib bersama abi,umi,nafeeza dan ilham di ruang khusus untuk mereka shalat berjamaah.
Ia pu turun dengan perlengkapan shalat yang sudah rapi lengkap dengan tasbih nya.namun saat ia menuju ke ruangan untuk shalat tiba-tiba kakak nya nafeeza menghampirinya.
"Assalamualaikum ra"ujarnya.
"Waalaikumsalam kak"ujarnya tersenyum tipis.
"Kamu mau shalat berjamaah ya"ujarnya.
"Ia kak,memangnya kenal kak"ujarnya bingung.
"Gak aku cuma mau bilang.kalau abi sama umi lagi gak ada dirumah,tadi kata umi dan abi mereka mau berkunjung ke rumah eyang di tanggerang.makanya kita shalat sendiri aja,soalnya kak ilham shalat di masjid"ujarnya.
"Gitu ya kak,ya udah
Deh aku shalat di kamar aja,assalamualaikum kak"ujarnya meninggalkan nafeeza.Setelah tiba dikamar ia pun shalat dan tak lupa setelah shalat ia berdoa kepada allah meminta kesembuhan untuk kakaknya itu.
Ya allah hamba mohon sembuhkanlah penyakit kakak hamba,dia sudah sangat menderita dengan penyakit yang di deritainya itu,apa perlu ambil lah penyakitnya dan pindah kan kepada ku...Aku tak mau melihat mukanya yang begitu pucat,aku tak mau melihat dia selalu keluar rumah sakit,aku tak mau melihat dia yang selalu menjerit kesakitan,aku gak mau di mengeluarkan keringat akibat kesakitan.cukup ya allah cukup.Aku tak minta banyak,aku hanya minta kesembuhan kakak ku nafeeza.berjualan kesembuhan dan pendonor jantung untuknya segera.amin....Ya rabbal 'alamin.
Kitapun menangis sejadi-jadi nya mengingat kondisi kakak nya itu.dia pun membereskan mukenah dan sajadahnya.setelah itu ia pun mengambil jilbabnya dan menuju ke kamar kakak nya.namun saat tiba dikamar kakaknya ia pun kaget melihat kakaknya yang terjatuh pingsan di lantai.ia segera meminta pertolongan.
Saat dia keluar pagar terlihat ilham yang baru pulang dari mesjid ia berteriak memanggil ilham.namun apa setelah ilham menghampiri nya ia malah marah-marah kepada nazeera.
"Apaan sih kamu teriak-teriak"ketuanya.
"Kak..Kak nafeeza pingsan kak"ujarnya.
"Apa...kamu tu,gak becus banget sih jagoan nafeeza.kamu...."ujarnya geram dan berlari meninggalkan nazeera.
Setelah tiba dikamar nafeeza dia pun segera mengangkat nafeeza keluar dan dibawa ke mobil.
Mereka pun berangkat ke rumah sakit.wajah ilham sangat khawatir melihat kondisi nafeeza,dia hampir tak konsentrasi membawa mobil.hampir saja membuat celaka mereka semua ulah nya.
Nazeera hanya bisa melihat tingkah kakaknya itu yang begitu khawatir melihat nafeeza.sedangkan dengannya dia hanya cuek dan dimatanya selalu nazeera yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung Terakhir Untuk Kakak
EspiritualAku menyayangi saudara ku lebih dari apapun. Aku rela keluarga ku membenciku asal kakak ku bahagia. Terkadang ada rasa iri terhadap kakak ku, namun aku sadar dia butuh banyak perhatian dibandingkan diri ku.