Mereka pu tiba dirumah sakit dokter reza yang selalu menangani nafeeza pun membawanya ke ruang UGD dan memeriksa keadaannya.
Ilham menelpon abi dan uminya.tak begitu lama menunggu ke hadiran abi dan umi nya akhirnya umi dan abi nya pun tiba.
"Ham gimana kabar nafeeza"ujar abi khawatir.
"Gak tau bi dokter masih didalam"ujarnya menyalim abi dan ubinya.
Nazeera pun begitu.
"Ham apa yang terjadi sebenarnya,kenapa nafeeza sampai pingsan dan masuk ke rumah sakit"ujarnya.
"Ilham juga gak tau bi,pas ilham pulang dari mesjid nazeera bilang bahwa nafeeza pingsan"ujar ilham melihat nazeera singis.
"Ya allah kenapa nafeeza mesti merasakan ini semua"ujar umi nya.
"SEMUA INI KARENA KAMU NAZEERA"ujarnya berteriak di hadapan nazeera.
"Ilham,apa-apaan sih kamu"ketus umi nya.
"Udah mi zeera gak apa-apa"ujarnya tersenyum terpaksa.
"Kamu ilham selalu begitu"ujar umi nya lagi.
"Umi ilham tu benar,seharusnya dia bisa menjaga kakaknya selama ilham dan kita tidak ada di rumah"ujar abi nya.
"Maaf bi"ujarnya meninggalkan mereka semua.
"Tu kan,zeera jadi pergi"ujar umi nya."Umi selalu belain zeera,jangan di terlalu manjakan mi.nanti bisa bertindak sesukanya"ujar ilham.
"Iya umi"ujar abi nya.
Tak lama setelah mereka berdebat dokter reza keluar.
"Gimana dok anak kami"ujar abi nya.
"Kondisi semakin memburuk,dia tidak boleh shok,kecapean dan sebagainya.saya harap bapak segera menemukan pendonor jantung untuk anak bapak"ujar nya kembali.
"Baik dok"ujar dokter reza.
Dokter reza pun meninggal mereka saat di hendak me masuki ruangan lain tiba-tiba kakinya terhenti melihat sosok gadis remaja yang sedang menangis.
"Assalamualaikum"ujar nya pelan.
"Waalaikumsalam"ujar gadis remaja tersebut seraya mengusap air matanya.
"Zeera,kok zeera ada disini.dan kenapa zeera nangis"ujar nya lembut.
"Gak kok dok zeera cuma ingin kakak gak sakit lagi"ujar nya.
"Ya udah zeera berdoa sama allah ya sayang,semoga kakak zeera cepat dapat donor jantung,ya sayang om pamit dulu ya.Assalamualaikum"ujar nya mengusap kepala nazeera dan meninggalkannya.
Nazeera pun kembali ke ruang nafeeza,dia sangat senang ketika melihat kakaknya sadar,namun perasaannya sangat sedih ketika melihat keluarganya yang sangat khawatir melihat kakaknya itu sedangkan dia tak ada yang menyayangi bahkan ketika dia sedih pun tak ada yang menghiraukannya.***
Keesokan hari nya ia tiba di sekolah.dia berangkat sendiri karena kakaknya masih di rumah sakit dan dia di antar oleh mang cecep supir pribadi ayah nya.
Bel pertama berbunyi mereka pun belajar seperti biasanya.
"Zeera,tolong kamu kerjakan halaman 20 yang latihan no 2 di papan tulis."ujar bu ratna guru matematika.
"Baik bu"ujar nya berjalan ke depan dan mengerjakan soalnya.
"Udah bu"ujar nya.
"Tolong kamu jelaskan kepada teman-teman kamu yang lain ya"ujar bu ratna.
"Baik bu"ujar nya seraya menjelaskan hasil yang ia cari.Mereka pun menerima dengan baik hasil kerja kerasnya.
Bel pun berbunyi,tak banyak yang di lakukan mereka selama bel istirahat mereka hanya ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung Terakhir Untuk Kakak
SpiritueelAku menyayangi saudara ku lebih dari apapun. Aku rela keluarga ku membenciku asal kakak ku bahagia. Terkadang ada rasa iri terhadap kakak ku, namun aku sadar dia butuh banyak perhatian dibandingkan diri ku.