MLNE~3

26 1 1
                                    

RICHARD's POV

Aku melihat kedalam ruang kelas XI, disana ada murid perempuan yang menurutku manis dan cantik yang mencuri perhatianku saat itu juga. Ya, dia adalah Violence Kusuma Adiwijaya, anak dari seorang pengusaha terbesar di dunia ke-2.
Dia berlari kecil ke arahku dan tanpa sengaja dia menabrakku. Hampir saja aku ingin tertawa saat melihatnya jatuh, tapi aku menahan tawaku itu.

"Ka... kamu?" Tanya dia gagap, dia sangat kaget saat melihatku seperti melihat hantu saja, eits tapi mana ada hantu yang tampan sepertiku! #pedeamat.

"Iya...kenapa, ini aku Richard" balasku dingin. Tiba-tiba Katherine, sahabat Violence yang melihat Violence jatuh langsung menghampiri dan membantunya berdiri.

"Punya mata gak sih! Orang segede gini masih aja ditabrak, makanya kalo dikelas jangan lari-lari dong!" Aku pun berpura-pura marah kepada Violence, tapi dia hanya menunduk dan tidak membalas omelanku.

"Maaf aku gak sengaja, kalau liat juga gak bakalan nabrak juga" ingin rasanya aku tertawa saat melihat tingkah polosnya itu. Tiba-tiba Caroline yaitu pacarku yang saat centil itu datang dan langsung melingkarkan tangannya di lenganku.

"Be, ada apa ini?" Tanya Caroline dengan tatapan sinis kearah Vio.

"Biasa cuma masalah kecil, anak ini lari-lari terus ga liat aku jadinya nabrak Aku" balasku dingin kepada Caroline.

"Yaudah sih orang udah bilang maaf, ayo Kath kita ke kantin aja" ucapnya keluar kelas sambil menarik Katherine sahabatnya itu melewatiku dan Caroline.

Setelah mereka keluar aku pun menuju ke taman belakang sekolah, disana memang sepi hanya beberapa anak yang melewati taman itu. Caroline yang daritadi duduk disampingku pun mulai menyandarkan kepalanya di pundakku.

"Be, kamu kenapa?" Tanyanya sambil menatapku meminta sebuah jawaban.

"Line, minggir deh aku gak suka kamu kayak gini!" Ucapku seraya menggeser tubuhku sedikit menjauh dari Caroline.

"Emang kenapa sih be?" Ucap Caroline dengan manja.

"Aku mau kita putus" ucapku tegas. Entah kenapa setelah kejadian tadi, di otakku selalu terbayng wajah Violence yang tersenyum manis menyiratkan kepolosannya.

"Kenapa kamu mau putusin Aku, Chard? Kenapa?"

"Pokoknya Aku mau kita putus!" Ucapku tetap bersikeras meminta putus.

"Pasti gara-gara cewe itukan, Violence Kusuma Adiwijaya! Aku gak akan terima kamu minta putus sama Aku hanya gara-gara cewe itu. Apa yang kurang dari aku?" Caroline menaikkan suaranya 1 oktaf.

"Itu bukan urusan kamu, tentang alasan Aku buat minta putus sama kamu" ucapku dingin.

"Aku akan buat kamu menyesal udah minta putus dari Aku dan ingat Aku gak akan tinggal diam buat itu semua" ucap Caroline langsung meninggalkanku sendirian di taman belakang.

"Aku gak akan biarin kamu buat nyakitin Violence, Line!. Itu janjiku dan Aku akan terus berusaha mengejar cintaku apapun rintangannya" ucapku dalam hati.

•°•°•°•°•°

Haloha readersku..
Udah lama aku ga update MLNE, ada yang kangen kah sama Author yg cantik, imut dan menggemaskan ini?..
Pasti ga ada ya, yaudahlah biarin Aku mah apa atuh..ckck..

Maafin y kalo tulisannya jelek dan berantakan. Bahkan ceritanya ga jelas sama sekali..
Jangan lupa tinggalin jejak y, saran dan kritik juga d tunggu..

Love you Readers ku..

    Salam hangat 

Author yg cans.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Love Never EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang