Seoul, South Korea
Autumn
Hari itu, ketika semua terlihat baik-baik saja. Ketika sebagian orang tertawa bahagia tanpa peduli apa yang terjadi di sekitar mereka.
Seorang gadis tengah bergelut dengan pikiran rasionalnya. Sedetik kemudian ia tertawa. Menertawakan hidupnya. Menertawakan kisah 17 tahunnya.
Kedua tangannya terkepal erat. Ia menyerah. Kali ini pikiran bawah sadarnya menang.
Menaiki kursi yang ia siapkan untuk menjangkau tembok pembatas sekolahnya.
Ia berdiri di atas tembok pembatas itu. Angin musim gugur seketika menyapanya.
Gadis itu memejamkan mata. Mencoba menikmati sisa hidupnya sedikit lebih lama.
Tanpa bisa ia tahan, air mata itu keluar melewati celah matanya yang tertutup.
Gadis itu membuka matanya kembali. Sebelum seseorang mengetahui keberadaannya, ia harus cepat mengakhiri ini semua.
Dengan langkah kaku, ia mulai menyeret kakinya menuju pinggir tembok tempat ia berpijak.
Seketika pusing mendera kepalanya, ketika ia dapat melihat semuanya lebih jelas dari atas sini. Ia menelan ludah, saat matanya tertuju pada tempat ia mendarat nanti.
Gadis itu menarik nafas panjang, kedua tangannya terentang dan matanya kembali tertutup rapat. Ia menggumamkan sebuah kalimat sebelum tubuhnya melayang di udara.
Ia tersenyum sebelum tubuhnya merasakan sakit yang luar biasa dan semuanya menjadi gelap...
-ONCE AGAIN-
KAMU SEDANG MEMBACA
ONCE AGAIN (Way Back Into Love)
ChickLitSeorang pria itu yang memandangnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Ada rindu, sesal, dan kesedihan dimatanya. Namun ia hanya tersenyum licik. Perlahan ia mendekati wanita itu. Park Seojin yang masih memeluk pinggang Jiwon erat menyadari kehad...