Detik berlalu berganti menit…
Menit beranjak menjadi jam…
Jam berputar menjadi hari…
Haripun berganti menjadi minggu…
Dan kini,
Setelah seminggu lebih empat hari,
Lebih 23 jam sekian menit menunggu…
Dalam ketidakpastian,
Dalam do’a penuh harap…
Jawabanmu telah ku terima…
Dan jika memang Cinta ini tak terbalas di dunia nyata,
biarkan ia tetap diam dalam hati,
biarlah ia berkembang dengan indah sesuai kehendak-NYA
Karena dalam diam tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...
Hingga suatu saat kelak ALLAH akan membuatnya menjadi nyata,
hingga cinta itu indah pada akhirnya.
Bukankah ALLAH tak akan pernah memutuskan harapan seorang hamba
yang berharap pada-Nya??
Jika engkau memang bukan untukku,
ALLAH, melalui waktu akan menghapus cinta dalam hati ini,
dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...
Biarkan Cinta ini menjadi memori tersendiri,
dan sudut hati ini menjadi rahasia antara aku dengan Sang Pemilik hatiku ...
Cukup ku cintai engkau dalam diamku,
dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan...
Karena tiada yang tahu rencana Rabb...
Mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan
Karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan...
Ku serahkan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal ini pada Yang Memberi dan Memilikinya
Biarkan DIA yang mengatur semuanya,
hingga keindahan itu datang pada waktunya...
Sebuah nasehat:
Tebarlah cintamu untuknya,
dan jangan mengharapkan pamrih berupa kebersamaan fisik dengannya.
Ketahuilah……
Bila memang engkau mencintainya karena ALLAH.
Meskipun kalian tak bisa bersatu dalam mahligai suci pernikahan,
dan akhirnya harus merelakan ia bersama yang lain.
Kemudian engkau masih bisa tersenyum padanya,
dan mengucapkan selamat kepadanya,
maka pada dasarnya engkau telah menang dengan rasa cintamu.
Engkau telah mencintainya dengan sepenuh rasa,
Ikhlas karena Allah,
dan itulah cinta sebenar-benarnya cinta.
---------------------------------------------------------------------
I LOVE YOU Because ALLAH ......Ukhti….
Semarang, 12 Nopember 2011
