"dia tidak salah aku lah yang salah, karena tidak meminta mu izin terlebih dahulu. Maafkan aku" ucap seseorang tepat di belakang tubuh Ziyu. Hyemi terkejut tatkala melihat wajah seorang pria yang ada di hadapannya .
"Lu..han-ssi" ujar Hyemi gagap.
Luhan tersenyum manis dan membungkuk sopan "annyeonghasseo"
Hyemi terteguh melihat sikap Luhan yang ramah. Apakah ini benar benar Luhan? tidak, dia tentu bukan Luhan, Luhan yang Hyemi kenal adalah seseorang laki-laki brengsek yang sudah menghancurkan hidupnya dulu.
"Hyemi-ssi ? apa kau baik baik saja ?"
Hyemi tersadar dari lamunannya, ia segera berdiri untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Luhan. "terimakasih sudah menjaga Ziyu, Luhan-ssi"
Luhan kembali tersenyum "ini sudah malam, masuklah Sehun pasti sedang menunggu kalian"
Sadar atau tidak Hyemi tersenyum kecil karena perkataan Luhan tadi "kalo bagitu kami masuk dulu" Hyemi dan Ziyu membungkuk sopan lantas berlalu pergi meninggalkan Luhan.
Luhan memandang punggung kedua manusia yang berada di hadapannya "kumohon kembalilah padaku tanpa harus ada yang di korbankan" Luhan tertunduk lantas membalikan tubuhnya dan melangkah meninggalkan tempatnya berdiri tadi.
**
Rasa lelah dan penat mendominasi tubuh Sehun. Sehun memasuki sebuah café yang terletak tak jauh dari perusahaannya, ia duduk di sebuah meja dengan kaca besar terletak di samping meja tersebut membuat Sehun dengan mudah melihat orang yang sedang berlalu lalang di jalan.
Sehun melipat tanggannya didepan dada dengan satu cangkir Americano di tangan kanannya, ia terlalu asik memandang orang yang tengah berlalu lalang sampai-sampai ia tak menyadari seseorang tengah berada di hadapannya.
"apakah dengan memandang orang yang berlalu lalang dari sini bisa menghilangkan strees?"
Sehun teperanjat kaget. Sedetik kemudian ia tersenyum saat mengetahui siapa wanita yang ada di hadapannya. "oh,, Minji-ah"
"bolehkah aku duduk?"
"duduklah, aku tak akan melarangmu"
Minji menarik kursi kemudian duduk di hadapan Sehun dengan sebuah latte di tangannya.
"apa yang sedang kau lakukan di daerah sini? Apa kau baru saja menemui jongdae?" Tanya Sehun.
"tidak, aku hanya berjalan jalan saja mencari udara segar" Minji menyesap latte yang ada di hadapannya.
"ah begitu"sedikit menjeda ucapannya "Bagaimana bisa kau menjadi tunangannya jongdae?, aku benar-benar tak menyangka kau akan menjadi tunangan si direktur itu" Sehun tertawa ringan setelah mengucapkan itu.
Minji pun tertawa ringan atas ucapan Sehun tadi "perusahaan ayahku bangkrut" Minji menundukan kepalanya "namun karena perusahaan Jongdae oppa perusahaan ayahku menjadi berkembang kembali dan sebagai imbalannya aku akan menjadi tunangannya Jongdae oppa. Bukankah itu sangat klasik di jaman semodern ini" sebuah senyuman terukir di bibir cerry Minji,-lebih tepatnya senyum meremehkan-
"hei ayolah kau akan sangat cocok dengan Jongdae dan aku yakin dia adalah pria yang sangat keren. Percayalah padaku" ujar Sehun
'Aku mencintaimu Sehun oppa, apa kau tidak menyadarinya' batin Minji
Minji menghala nafas pelan lalu tersenyum ringan "Baiklah, aku percaya padamu"
Sehun melirik jam di tangannya "Sepertinya aku harus segera kembali kekantor karena jam makan siang sudah berakhir. Hati-hatilah di jalan, jika kau tersesat kau bisa hubungi Jongdae. Aku pergi"
Sehun bangkit dan melangkah keluar dari café tersebut. Minji tersenyum memandang punggung Sehun yang sedikit demi sedikit mulai menghilang.
**
Chanyeol dan Jong in tengah menikmati sebuah kopi di tangannya, mereka tak sengaja bertemu di sebuah café dekat kantor Chanyeol bekerja.
Mereka sibuk menikmati kopi yang ada di tangan mereka, udara yang sangat bersahabat sangat cocok untuk bersantai.
"Jong in-ah" ujar Chanyeol membuka pembicaraan.
"hmm" jawab jong in singkat.
"apa kau tahu alasan kenapa meraka bisa saling bermusuhan ?"
Jong in hampir tersedak kopi yang tadi ia minum. Jong in dengan cepat menetralkan wajahnya dengan sedatar mungkin.
"mereka? Siapa maksudmu hyung"
"lupakan, bukan apa-apa. Baiklah kalau begitu aku akan kembali ke kantor" Chanyeol pergi meninggalkan Jong in sendiri setelah sebelumnya berpamitan.
Jong in menghela nafas lega setelah punggung Chanyeol tidak terlihat lagi.
"ah hampir saja. jika Chanyeol hyung tahu aku akan mati di tangan Luhan hyung" Jongin mengelus-ngelus dadanya.
"sebaiknya aku pergi sebelum Chanyeol hyung berubah pikiran dan mengintrogasiku kembali"
**
Malam hari, Sehun Hyemi dan Ziyu pergi ke kediaman keluarga Oh untuk menghadiri acara makan malam yang di adakan oleh tuan Oh.
Hyemi duduk dengan gelisah di samping Sehun. Sehun yang melihat tangan Hyemi yang begetar mulai menggengam tangan hyemi sedangkan tangan satunya ia gunakan untuk memegang kemudi mobilnya.
Hyemi menoleh saat merasakan sebuah tangan yang menggengam tangannya erat. Hyemi menatap Sehun, Sehun hanya tersenyum "ini akan baik-baik saja, percayalah"
Hyemi tersenyum dan mengangguk. Perasaannya sekarang jauh lebih tenang dari sebelumnya.
Saat mereka sampai di kediaman keluarga Oh, mereka di sambut oleh tuan Oh dengan istrinya yang selalu mendampingi suaminya dan juga seorang laki laki dengan memakai kemeja warna putih dengan celana warna hitam tengah memandang ketiga orang yang sedang menghampiri mereka.
Ziyu berlari ke pelukan nyonya Oh, Hyemi dan Sehun membungkuk sopan kepada tuan dan nyonya Oh. Tuan dan Nyonya Oh mempersilahkan mereka untuk masuk dan langsung menuju meja makan yang sudah terisi oleh makanan-makanann yang tersusun rapi di atas meja.
Luhan terus mentap kearah Hyemi. Hyemi yang di pandang dengan intens merasa risih.
"bagaimana kabarmu Hyemi ?" ujar Tuan oh di tengah-tengah acara makan malam mereka.
"aku baik-baik saja abonim" ucap Hyemi ramah.
"kalian ternyata sangat serasi yah. Ternyata aku tak salah meyakinkan pria tua di samping ku ini untuk merestui kalian." Senyum lebar terpancar di wajah Ny.oh
Ketiga orang yang berada di meja makan itu memasang wajah bingung. Apakah dulu mereka sempat tidak di restui ?
Hyemi menundukan kepalannya. Ia merasa bersalah pada Sehun karena dia, Sehun harus meyakinkan ayahnya untuk menikah dengannya. 'maafkan aku, Sehun-ah'
"Karena sebelumnya ia sangat ingin menikahkan Sehun dengan orang lain dan kau Luhan, ia ingin menikahkan mu dengan Hyemi. Dia benar benar pria jahat bukan"
TBC
like and comment please!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Because Of Accident
Fiksi PenggemarSeoul, korea selatan 2015 Pagi yang cerah di sambut baik oleh gadis berambut sebahun bergelombang dan warna coklat yang melekat di rambutnya menambah kesan cantik yang melekat pada dirinya . dia adalah Jung hyemi. Gadis yang memiliki wajah cantik, o...