1

16 3 2
                                    

Brooklyn Beckham. Lelaki pendiam yang murah senyum. Terkenal dengan keramahannya. Barista yang cukup diandalkan di cafe yang di buka oleh keluarga Beckham. Pagi itu, The Grooze, cafe keluarga Beckham, baru di buka. Nash Brooklynn, gadis keturunan setengah asia, setengah Inggris, memasuki cafe.

Tanpa sadar, Brooklyn beradu pandang dengan gadis itu. Gadis dengan potongan rambut bop sedagu, berwarna hitam, dengan tinggi badan 168 cm, warna kulitnya tan, memiliki mata agak sipit, berwarna hazel, yang ditutupi kacamata untuk mata minus, hidungnya mancung kecil, mengenakan kaus tanpa lengan berwarna putih dan celana jeans pensil berwarna biru langit, serta sepatu converse warna putih polos.

Gadis yang asing di mata seorang Brooklyn Beckham. Gadis itu membuang muka sebentar, kemudian berjalan menuju meja kasir. " Aku pesan Hot Chocholate dan Cheese cake, untuk satu orang. Aku duduk di smoking area. " Nash Brooklynn berujar.

Brooklyn Beckham mendengar dan mencatat pesanan Nash. Usai membayar, Nash pergi keluar dari dalam cafe.

Ia duduk di atas kursi, di dekat pepohonan rindang. Gadis itu mengeluarkan ponsel dari dalam saku celana jeansnya, kemudian mendesah pelan.

Lagu " Safe and Sound " yang dinyanyikan Taylor Swift ft The Civil Wars, terdengar dari dalam cafe. Nash memejamkan matanya, mencoba menikmati makna di balik lirik lagu yang terdengar.

I remember tears streaming down your face
When I said "I'll never let you go"
When all those shadows almost killed your light
I remember you said

"Don't leave me here alone"
But all that's dead and gone and passed
Tonight

Just close your eyes
The sun is going down
You'll be alright
No one can hurt you now
Come morning light

You and I will be safe and sound
Don't you dare look out your window
Darling everything's on fire
The war outside our door keeps raging on
Hold on to this lullaby

Even when the music's gone Gone

Just close your eyes
The sun is going down
You'll be alright
No one can hurt you now
Come morning light
You and I will be safe and sound

Ooh, ooh, ooh, ooh
Ooh, ooh, ooh, ooh
O-oh, oh, o-oh, oh
O-oh, oh, o-oh, oh

Ooh, ooh, ooh, ooh
Ooh, ooh, ooh, ooh
O-oh, oh, o-oh, oh

Just close your eyes
The sun is going down
You'll be alright
No one can hurt you now
Come morning light
You and I will be safe and sound

Ooh, ooh, ooh, ooh
Ooh, ooh, ooh, ooh
Ooh, ooh, ooh, ooh
Ooh, ooh, ooh, ooh
Ooh, ooh, ooh, ooh
Ooh, ooh, ooh, ooh
Ooh, ooh, ooh, ooh

Ooh, ooh, ooh, ooh
Ooh, ooh, ooh, ooh
Ooh, ooh, ooh, ooh
Ooh, ooh, ooh, ooh
Ooh, ooh, ooh, ooh

Saat Nash membuka matanya, pesanannya sudah di letakkan di atas meja. Gadis itu menyesap cokelat panasnya, sambil memandangi pemandangan di sekeliling.

Lokasi cafe yang baru di datanginya itu sungguh strategis. Pelajar dan mahasiswa baru saja berdatangan. Nampaknya Nash menyadari bahwa ia agak terlalu pagi datang ke cafe itu.

Tentu saja. Kesibukan Dreventer tidak sama dengan kesibukan di Tokyo. Orang-orang di Dreventer memulai kesibukan mereka lebih siang dari pada Tokyo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Let Me DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang