Give Me Second Chances

1K 85 5
                                    

Author : Minsoo Kim
Pairing : Kookmin, slight!vmin
Length : 1k+ words
Rating : 17+
Genre : Angst, romance, drama, hurt and comfort
.
Andai saja aku masih punya kesempatan kedua, pasti akan kuhapuskan lukamu, menjagamu, memberimu segenap cinta - kesempatan kedua by tangga
.
Sakit memang.

Perih terasa.

Penyesalan itu..

Sesal yang selalu datang di akhir cerita.

Saat dimana tokoh dalam cerita itu sudah ditinggalkan belahan jiwanya.

Menjauh pergi.

Dan tak pernah kembali.

Bodoh. Idiot. Brengsek.

Tiga kata yang menggambarkan dirinya yang kini hidup tak berdaya menjalaninya.

Hidup yang terlalu penuh dengan kegelapan akan hadirnya cinta.

Cinta yang dihancurkannya karena kebodohannya.

Jungkook tak hentinya memandang sebuah ukiran indah miliknya yang terukir dalam suatu bidang persegi panjang di hadapannya.

Wajahnya. Matanya. Tubuhnya.

Kecupannya. Tingkah lakunya.

Sifat pemalunya. Yang begitu menggemaskan untuk dilihat bahkan hanya sekadar untuk dibayangkan.

Oh, betapa ia merindukan sesosok malaikat yang sudah lama meninggalkannya dengan beribu pisau yang menyayat hati kala mendapatkan kenyataan bahwa dia sudah menjauh darinya.

Aku mohon kembali.

Kembali padaku.

Bersamaku.

Menemaniku.
.
Sudah kesekian kalinya, Jimin mengerjapkan matanya, membawa dirinya untuk kembali menatap dunia.

"Kau sudah bangun, sayang." Kepalanya menoleh untuk mendapati sesosok lelaki tampan berdiri di ambang pintu.

Dirinya mengangguk seraya mengucek pelan matanya yang masih belum menunjukkan penglihatan yang jelas. "Aku rasa aku tidak bisa jalan, tae. Gendong~" dengan bibirnya yang dimajukan dan tangan yang direntangkan begitu saja ke depan, memohon agar lawan bicaranya untuk dapat mengerti kondisinya, ia berucap. Oh, tuhan.. lihatlah betapa menggemaskan dirinya saat itu.

Yang diminta bantuan hanya dapat terkekeh pelan melihat kelakuan kesayangannya yang seperti anak berumurkan 3 tahun. Ia membawa dirinya mendekati sesosok figur indah yang tengah duduk di atas ranjang dengan jarak yang cukup jauh darinya. "Baiklah, cantik. Aku siap melayanimu." Berujar dengan lembut, ia mendekatkan wajahnya pada tambatan hatinya hingga bibir kedua belah pihak bertaut dengan sempurna. Saling melumat. Menyalurkan rasa napsu sekaligus sayang di baliknya.

Aku menyayangimu, dan aku tak akan melepaskanmu.

Selamanya.

Kau hanya milikku seorang diri.

Tak ada yang berhak menganggapmu sebagai hak milik selain aku.

Aku yang telah dibutakan oleh cinta.

Cinta yang begitu menyenangkan terasa.
.
Katakanlah dia begitu egois, begitu naif, begitu munafik untuk menampik perasaan cinta yang menggelora dalam dirinya kala dia dihadapkan pada dua tampan yang mengejarnya untuk mendapatkan hatinya yang kosong, tak termiliki oleh siapapun. Begitu terbuai akan sentuhan yang didapatkannya dari kedua sosok yang sudah merangkap dan menciptakan kenangan bersamanya. Dirinya yang tak pernah mengenal akan artinya cinta yang sesungguhnya.

Jimin mengigit bibirnya memandangi pemandangan luar biasa indahnya di depannya.

Sunset.

Mahakarya yang tuhan ciptakan begitu indah. Begitu menenangkan. Begitu memabukkan untuk dirasakan takkala melihatnya bersama seseorang terkasih.

PatienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang