Afifa merupakan anak pindahan dari luar kota, dia harus pindah karna kedua orangtuanya yang menyuruhnya dengan alasan pekerjaan. Afifa memang anak yang rajin dia biasa mengurus keperluanya hampir dilakukan sendiri olehnya, tetapi terkadang dibantu oleh bibinya.
Kedua orangtuanya sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing, hingga waktu yang seharusnya diluangkan bersama Afifa pun hampir tidak mereka sempatkan.
Pagi ini awal Afifaa menginjakan kaki disekolah barunya, ia pun berkenalan dengan teman baru sinta terelina namanya, orangnya berkacamata dengan kulit sawo matang.
Afifa mengajak teman barunya itu ke kantin karna ia merasa lapar, disana ia memesan es teh dan bakso ia juga mentraktir teman barunya itu.
Saat sedang makan Afifaa mulai merasa aneh, karna dia merasa diawasi oleh seorang laki-laki yang berada tidak jauh dari tempat duduknya itu."kenapa?? apa ada yang salah dari diriku ini"gumamnya dalam hati.
Saat Afifa merasa penasaran dan melihat kembali laki-laki itu, laki-laki itupun perlahan mendekati Afifa dan sinta.Kemudia ia bertanya pada Afifa, "hey... Apakah kamu wanita kemarin yang aku temui??. " Afifa pun menjawabnya, "kamu ini... Siapa ya?? "
"hey!... Apa kamu lupa kita pernah bertemu di taman kemarin?? "Flashback.
Afifaa onSore itu aku sedang berjalan-jalan dekat rumah, untuk mencari angin karna terlalu bosan berada di rumah hanya berdua dengan bibi. Aku memilih duduk di sebuah taman dan menyalakan musik lewat heansetku, mendengarkan lagu-lagu favoritku.
Tiba-tiba saja sebuah bola basket mengenai kepalaku, dan secara reflek aku teriak "aduhh!... " dengan memegang kepala aku mencari darimana bola itu berasal, lalu dengan kagetnya tiba-tiba saja tepat di depan ku berdiri seorang laki-laki, tidak terlalu jelas aku melihatnya, karna ada sorotan lampu dibelakang laki-laki itu dan juga keadaan hari yang mulai gelap, yang aku tau dia tinggi dan aroma tubuhnya tercium jelas dalam hidungku.
Laki-laki itu kemudian berkata, "maaf... Aku ngga sengaja, kamu gapapa kan?? ".Belum sempat aku menjawabnya
tiba-tiba ada telfon dari hp nya, aku kurang tau apa yang dia bicarakan, yang jelas dia terlihat panik dan terburu-buru. Seketika dia meninggalkan ku, tanpa sempat aku menjawab omonganya.
Sebenarnya aku sangat penasaran dengannya tetapi entahlah dia telah pergi...FlashBack off
"terlihat lebih sempurna dari yang ku bayangkan."ucap Afifa dalam hati.
Aku menjawab pertanyaan darinya, "iya aku ingat, tapi aku ga ngeliat jelas wajahmu." lalu aku bertanya, "kenapa kemarin kamu pergi begitu saja??" Afifaa bertanya dengan rasa penasaranya.
"Aku mau minta maaf kemarin aku langsung ninggalin kamu, sebenarnya aku sangat panik waktu itu aku di kabari sama ayahku tiba tiba, neneku sedang dirawat dirumah sakit dan keadaanya sedang kritis. " berkata dengan sedikit menunduk serta mata berkaca.
Afifa menjawab nya, "ohh, jadi gitu... Yaudah aku maklumin deh, ya aku nerima permintaan maaf mu"
"By the way... Kita kan belum pernah kenalan, namaku randy pratama kelas xii ipa 2. " randy berkata dengan begitu ramah padaku...
"Namaku Afifa sivara, dari kelas x 1." jawabku sambil tersenyum memperlihatkan sederetan gigiku.
Dia membalas senyumanku, lalu berkata, "Boleh bagi nomer hp kamu dong, faa!..." dengan raut muka memohon padaku.
"Engga ahh... Kamu kan masih baru banget kenal sama aku. Masa segampang itu ku ngasih nomer ke kamu" jawab ku sok jual mahal.
"ihh kamu gitu banget, sok jual mahal banget sih... " jawabnya kesal.
"iya... iya tadi aku cuma bercanda koq, nih nomer aku... " aku tersenyum sambil memberinya kertas berisi nomerku.
"makasihh ya... Nanti jangan lupa angkat telfon dariku" dia melambaikan tangan sambil pergi meninggalkanku...
~bersambungg~
My first story nih, semoga kalian suka. Masih belajar dari kesalahan...
HAVE A NICE DAY ({})...
See u next time😉Don't forget like and comment😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl Is Perfect
RomanceCerita ini berawal dari seorang anak sma bernama Afifa yang memiliki sifat yang keras, namun hatinya lembut dan tomboy. Hari pertama bersekolah dia dipertemukan dengan seniornya yang terbilang populer disekolahnya. Namun sesuatu mulai terasa berbed...