Oliv's POV
Hari ini gue berangkat sekolah sama Kelum, Mike ninggalin gue, padahal kan gue gugup buat ketemu temen-temen baru. Mike jahat. Ya berhubung tetangga sebelah gue yang baik, gue di ajak bareng sama dia.
Kapan lagi di ajak bareng sama cogan ngahaaAahJhzHJzgJsjsks.
Oliv yang beruntung.
"Calummmm!" gue teriak di depan pintu rumahnya, walaupun gue tau ada bel tapi kencengansuara fue dari pada belnya. Ha. Ha. "Woi Calummmm! CAlum!1!1!1!1! Cal—"
"Apasi nyet berisik jink gue mau bobo." ni bocah masi pake boxer dan kaos ... kutang yang mirip tanktop.
"Sekolah bego, lo mau berangkat jam berapa?" gue berkacak pinggang menatap Calum.
Calum mengucek matanya. "Emang sekarang jam berapa?"
"Jam tujuh."
"Demi APA? Jink kok lo gak bangunin gue sih? Ah bapet."
"Kok gue?" gue memasang wajah kelas. "Lo aja nyet yang telat bangun."
"Udah lu masuk gue mau mandi."
Gue menahan Calum. "Gausah mandi, cuci muka, ganti baju."
"Masa cogan gak mandi."
"Najis. Pede banget."
"Bukan pede, tapi gue sadar diri." balasnya dengan wajah sok ganteng.
Untung ganteng, coba kalo enggak? Eh? Gua ngomong apa jir? Goblok.
Cuma butu waktu 10 menit Calum udah rapih, gue dan Calum langsung berangkat ke sekolah.
Grugger High School.
Berbeda dengan di Boston, kawan-kawan. Sekolah ini jauh lebih besar, atau mungkin orang-orangnya pun jauh lebih berbeda, lebih menyeramkan munkin? Seperti Calum.
Disini, gue cuma ngintilin Calum doang sampe ruang administrasi dan akhirnya gue masuk ke kelas 11A, beda sama Calum, dia kelas 11B.
"Good morning," sapa wanita di depan gue.
Satu kelas menjawab dengan serempak. "Morning."
"Kita punya teman baru, perkenalkan dirkmu."
Mampus.
Gue gugup.
Gemeteran.
Tangan dan kaki gue dingin.
Kaki gue lemes juga.
Pengen pipis.
"Uhm ... Nama saya Olivia Shamie Clifford, pindahan dari Boston dan kalian bisa memanggil saya Oliv."
"Baiklah, ada yang ingin bertanya?"
Seorang laki-laki mengangkat tangan. "Boleh minta id linenya gak?"
Gue diem.
Gurunya juga diem.
Akhirnya ada yang angkat tangan lagi. Ganteng lagi. Eh. "Di Boston kayak gimana?"
"Ramai, tapi nggak seramai disini." jawab gue lagi.
"Oke, Olivia kamu boleh duduk di bangku yang masih kosong."
Gue cuma ngikutin apa yang disuruh sama guru itu. Eh cowok ganteng itu ternyata di sebelah gue.
Waw.
How lucky I am.
"Hai," sapanya.
Tuh kan, dia nyapa gue.
Gue tau gue cantik.
Makasih.
"H-hai,"
"Gue Luke Hemmings." dia ngulurin tangannya ke arah gue.
Gue membalas uluran tangannya. "Olivia."
"Uhm, boleh minta id line gak?"
Ngimpi apa gue semalem?
"Boleh,"
"Idnya apa?"
"Oliviasclifford."
"Oke, add back ya."
Gue hanya mengangguk-angguk. Pas Luke mulai fokus lagi, guru itu udah ada di hadapannya. "Lucas! Go out!"
•••••
[a/n] yah kan cian bat si luek.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Olip✖️c.t.h
Short Story"Eh Cal, lo tau gak?" "Enggak Lip." "Semalem dia nge-greet gue duluan!" "Oh."