Chapter 26

887 17 0
                                    

Saat sudah sampai di sekolah,derren pingsan jatuh di pangkuan temannya dengan darah segar yang menetes dari hidungnya.
Semua pun menjadi panik,derren segera di larikan kerumah sakit.

Lana dan nico pergi bersama kerumah sakit.
Lana mendengarkan penjelasan dokter.

"Jadi pasien yang bernama derren mempunyai sakit kanker yang sudah lama,dan ia tidak dapat menahan rasa sakit di bagian pinggangnya karena ginjal yang sudah di sumbangkan. Derren hidup tak lama lagi." penjelasan dokter.

Lana dan nico membulatkan matanya . "Nic,apa bener yang kamu bilang sebelumnya ? "
Nico mengangguk. "Mungkin ? ,kenapa derren ga pernah ceritain ini semua apalagi tentang penyakitnya dia . " sahut nico.

Sophi berlari menuju ke arah pintu rawat yang sudah tertutup.
Lana melihat sophi prihatin ,sophi menangis tak henti.

"Ka derren.... jangan tinggalin sophi "

Lana mengelus pundak sophi. "dek ,gue boleh nanya" sophi menghadap lana "nanya apa ka ?"

"Apa yang bisa bikin lo deket sama derren ?" tanya ku dengan pelan.
"Aku teman main ka derren dari SD dan saat mulai SMP kelas 2 aku sudah menyukai ka derren dari sifatnya,kepribadiannya,tapi mungkin derren cuma nganggep aku sebagai pengganti alm.adiknya " sophi menjelaskan secara perlahan.

Lana mengangguk dan lainnya juga.
Derren sudah sadar selama satu jam ia pingsan. Semua masuk keruang rawat derren.
Disini yang paling mengkhawatirkan derren adalah sophi,sophi berlari mendekat derren. "Ka derren...."

Derren tersenyum lemah,dan mengelus kepala sophi. Kali ini derren sadar orang yang jauh lebih mencintainnya adalah sophi. Sophi tersenyum merasakan sentuhan derren yang lembut.

"Ko gue bisa ada disini ya ?" tanya derren.
"Iya tadi lo pingsan abis pulang jalan-jalan " balasku dan nico.

"Ren,ko lo ga pernah bilang kalo lo punya kanker ? Dan lo juga ga bilang soal ginjal lo itu ? " tanya nico dengan tenang.

Semuanya mengangguk.

"Gue ga pangen semua orang tau aja tentang penyakit gue ini. " balas derren santai.

"Ka derren,kenapa ga pernah cerita tentang penyakit kaka .... hikss..hikss... " tanya sophi dengan tangis yang tak henti.

"Dek,lo ga usah nangisin gue. Gue baik-baik aja ko " balas derren.

**********

Dua minggu telah berlalu rasanya berat kaki nico untuk pergi meninggalkan orang yang di sekitarnya. Apalagi setelah tau bahwa yang menyumbangkan ginjalnya adalah derren,sekarang derren telah pergi ke alam yang berbeda .

Flashback on

Sophi sudah tidak tahan untuk membuka rahasia ini,sophi diam-diam bertemu lana,ia berbicara di caffe.

"Jadi apa yang mau di omongin ?" tanyaku.
"Ka,aku mau kasih surat ini untuk kakak dari derren,dan ada satu hal bahwa yang menyumbang ginjal itu derren ka orangnya. Dia ga mau ngeliay kakak sedih atas komanya ka nico waktu itu. " sophi menjelaskan tentang semuanya. Lana terkejut,ia langsung menangis tanpa henti dan ia segera memberitahukan kepada nico.

Semua sudah berkumpul di rumah sakit untuk menjenguk derren , derren yang tampak ceria sebelum tiada.
Sophi duduk di hadapan derren,derren yang nampak sedang drop dan ia pingsan sementara.
Tetapi siapa yang menyangka itu sementara,derren telah meninggal.
Sophi menangis menjerit ,dan memukul tubuh derren agara bangun.
Lana dan teman-temannya ikut menangis atas kepergian derren,nico juga tak lupa mengucapkam terima kasih untuk derren,atas apa yang ia perbuat untuk nico.
Dokter tidak berhasil untuk membuat derren sadarkan diri,karena kankernya sudah sangat kritis.

Disaat tempat pemakaman.

Semua memakai baju putih panjang,duduk di samping makam derren. Derren yang meninggal usia muda masih 19 tahun,masa depannya masih sangat panjang.

Nico menaburkan bunga untuk derren. Ia meneteskan air mata ,"Derren,makasih atas lo kasih selama ini. Maaf gue ga pernah tau soal ini,kenapa lo mau nyumbangin ginjal ke gue. "

Teman-teman lana mengusap dada lana. Lana yang tak berhenti menangis. Apalagi sophi ia sempat pingsan.
Semua mendoakan kepergian derren agar tenang di alam sana.

Dirumah lana membuka surat dari derren. Ia membaca dengan serius,sampai- sampai nico yang menelpon tidak di angkat.

Flashback off

Nico yang melirik jam tangangannya,sudah saat nya dia berada di bandara,tetapi telepon untuk lana tak di angkat. Nico akhirnya pergi bersama kakaknya ke bandara untuk mengantarkannya. Agatha dan ayahnya tidak datang lagi ke Amerika,tugasnya akan di selesaikan oleh nico. Ia berpamitan dengan kakanua sampai di bandara,dan pesawat siap terbang.

Lana membuka hp nya terdapat 80 notif di line ,10 kali panggilan tak terjawab,5 sms tanpa balasan. Itu semua dari nico.
Mata lana membulat,terkejut.
Mungkin hp nico pada saat ini tidak aktif, lana membaca pesannya satu" .

Lana mencoba menghubungi nico,tapi yang menjawab hanyalah operator.
Permintaan nico di pesan,agar lana segera kebukit,

Lana keluar menaiki mobilnya,lana menuju ke bukit. Tapi hasilnya nihil,tidak ada seseorangpun di sini. Entah ada rasa mengganjal di hati lana. Ia memikirkan perkataan nico,akhirnya lana pergi ke rumah nico.

Sampai dirumahnya,pintu di bukakan oleh agatha. Dengan nafas ngos-ngosan ,agatha memandang lana bingung. Lana di ajak masuk ke dalam.

"Ka,ada nico nya ? dia suruh aku pergi ke bukit tapi ga ada. Itu pun pesan 2 jam yang lalu. Aku gatau karena aku lagi baca surat dari alm.derren. " ucapku dengan letih.

Agatha mengusap rambut lana. "Lana,nico sudah pergi ke Amerika,dia akan balik ke Indonesia 2 tahun kemudian. Dia berkata dia sudah menghubungi kamu tapi tak ada balasan. Jam terbang sudah akan terbang dikit lagi. Makanya dia ke bandara. " jelas agatha kepada lana.

Lana menangis langsung,isak tangis yang tak hentinya.
"Ini semua salah aku ka . Mungki aku egois hikss.... Jadi akhirnya kaya gini perpisahannya "

Lana berpamitan,dan ia segera pulang ke rumah untuk mengeluarkan tangisnya.

Ia masuk kerumah dengan keadaan berantakan,wajah pucat,pikirannya sangat kacau.

Lana langsung berlari ke kamarnya,dengan mata bengkak ia terus menangis.








**********

Antara Aku kamu Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang