Victoria si yatim piatu

3 1 0
                                    

  Kota Prosperous yang ramai dan padat,itulah dimana aku tinggal. Aku anak yatim piatu,orang tuaku baru meninggal 2 minggu yang lalu. Aku tinggal sebatang kara di rumah bekas peninggalan orang tuaku yang sederhana,hanya memiliki 2 kamar tidur yang tidak terlalu besar,1dapur kecil,1 kamar mandi yang hanya sepetak dan ruang tamu yang hanya bisa menampung 4 orang. Begitulah keadaan rumahku yang miris,tak jauh beda,keuanganku pun sama,sama-sama miris. Aku terpaksa bekerja sebagai pembersih pemakaman umum untuk menyambung hidup,tapi tak apalah,aku jadi bisa sekalian membersihkan makam orang tuaku. Jika ada waktu luang seperti sepulang sekolah atau saat akhir pekan,pasti aku sempatkan untuk pergi bersih-bersih disana. Mulai dari menyapu sampai menyabuti rumput liar aku kerjakan seorang diri,terkadang aku merasa takut,tapi ini demi menyambung hidup. Walaupun upah yang diberikan tidak terlalu banyak,cukuplah untuk beli nasi barang satu bungkus saja,toh aku kan tinggal sendiri.

  Namaku Victoria Darksplatter,aku berumur 17 tahun dan beberapa bulan aku berumur 18 tahun. Aku seorang siswi yang bersekolah di sekolah biasa,tidak ada yang spesial. Wajahku juga biasa-biasa saja dengan mata hitam keabu-abuan,rambut coklat setengah pirang (karna sering terkena matahari),kulit sawo matang dan hidung yang tidak terlalu mancung juga tidak terlalu pesek. Aku adalah anak yang suka ingin tahu,aku sangat ingin tahu kenapa orang tuaku bisa meninggal dengan keadaan tragis. Mereka meningggal dengan keadaan hangus terbakar,setahuku mereka tidak pernah lupa untuk mematikan api pembakaran sampah di belakang rumah. Tapi hari itu entah mengapa mereka lupa dan api itu menyambar ke bale-bale dekat kebun dan mereka berdua sedang ada disana. Apa yang mereka lakukan disana? Bukannya mereka punya ladang gandum yang harus di panen? Dan buah rapsberry yang harus dipetik? Apa yang mereka lakukan dibale-bale itu? Aneh betul kejadian hari itu. Tapi kupikir-pikir,kematian kan sudah diatur tuhan jadi bagaimanapun aku harus merelakan mereka pergi walaupun luka yang mereka gores didadaku belum sembuh dengan sempurna.

  Teman-temanku yang lain berbondong-bondong pergi tamasya ke taman bermain tapi aku lebih memilih untuk pergi membersihkan pemakaman. Walaupun ada saja teman yang ingin membayariku untuk ikut,aku menolak karna bukanlah takdirku untuk bersenang-senang didunia ini. Bersenang-senang tidak akan mengubah keuanganku menjadi lebih baik tapi malah makin memburuk,jadi aku lebih memilih untuk tidak ikut bersama mereka. Sekitar pukul 8 pagi aku bangun untuk mandi,sarapan dan bersiap-siap pergi kepemakaman. Sebelum berangkat ke pemakaman aku akan menyempatkan diri untuk membersihkan rumah. Setelah semuanya beres,langsunglah aku pergi kepemakaman untuk mencari sesuap nasi. Sesampainya disana aku terkaget melihat kerumunan orang mengelilingi sebuah nisan. " Apa yang terjadi? Mengapa mereka mengerumuni nisan tersebut? " tanyaku gusar dalam hati. Salah seorang tetangga memanggilku dengan mata berkaca-kaca. " Victoria kemarilah sebentar " panggil Ny.grace pelan. "Ada apa Nyonya grace? " tanyaku padanya. " J..jasad o..orang tuamu m..m..menghilang " ucapnya menahan tangis. " Apa? B..bagaimana mungkin? Tidak! Ini tidak mungkin terjadi! Pasti aku sedang bermimpi! Ny.grace katakan! Pasti aku sedang bermimpi kan! Iya kan! Jawab Ny.grace,pasti aku sedang bermimpikan! " tangisku pecah tak terbendung,rasanya seperti ada sebuah anak panah melintang didadaku,tak lama kemudian pandanganku kabur dan aku jatuh pingsan.
                                                           Bersambung...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UnwantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang