Part 11

666 45 6
                                    

Krystal POV

Aku mengabaikan panggilan dari Kai yang terus masuk ke ponselku semenjak beberapa jam yang lalu. Waktuku disini tersisa 10 hari. Rasa takut tiba-tiba saja menghampiriku. Aku istri yang kotor. Aku melarikan diri dari masalahku dengan berselingkuh. Apa aku masih punya harga diri untuk menampakkan wajahku pada namja yang masih berstatus sebagai suamiku, sementara aku telah berselingkuh?

Aku menggerakkan jariku, membuka puluhan atau mungkin ratusan pesan masuk yang dikirimkan Minho oppa selama aku berada di Shanghai.

From: Minho Oppa

'Jaga kesehatanmu'

From: Minho Oppa

'Aku ingin mendengar suaramu sebentar saja'

From: Minho Oppa

'Mari kita bicarakan baik-baik setelah kau pulang dari Shanghai'

Aku mematikan ponselku, tidak sanggup melanjutkan membaca pesan-pesan darinya. Perasaan bersalah semakin menyelimutiku. Aku menundukkan kepalaku dan menangis, membiarkan diriku tenggelam dalam penyesalanku.

Aku tersentak saat mendengar suara pintu terbuka. Chanyeol oppa nampak masuk ke ruanganku sambil membawa beberapa berkas pasien. Aku menghindari tatapan matanya yang terasa menusuk. Tanganku menyambar tasku dan segera beranjak dari tempat.

"Kenapa kau pergi? Aku harus mendiskusikan berkas-berkas ini denganmu." Ucap Chanyeol oppa dengan suara berat, membuat jantungku berdebar jauh lebih cepat.

Aku menyeka air mataku. "Kupikir kau tidak ingin melihatku disini."

"Kau tidak boleh pergi sebelum kita selesai mendiskusikan berkas ini." Ujarnya dingin.

Aku menarik kursiku dan duduk di sampingnya. Suasana canggung meliputi ruangan ini. Chanyeol oppa mulai menunjukkan satu persatu berkas dan membuka diskusi kami.

Berkas-berkas itu baru selesai setengahnya sebelum Chanyeol oppa menutup berkas itu dengan kasar, "Pikiranmu tidak disini."

Aku sudah berusaha fokus pada berkas yang ditunjukkan oleh Chanyeol oppa. Tapi aku tidak bisa. Sebagian pikiranku memikirkan Minho oppa sementara sisanya memikirkan Kai.

"Aku kecewa padamu, Krys. Tapi aku tidak keberatan jika kau ingin menceritakan apapun padaku." Ucap Chanyeol oppa setelah kami terdiam cukup lama.

Entah apa yang membuatku mau menceritakan semuanya pada Chanyeol oppa. Mulai dari Minho oppa yang memutuskanku tanpa sebab, aku yang hampir setiap malam memimpikan Minho oppa, Kai menjadi kekasihku, aku dijodohkan dengan Minho oppa, janjiku dengan Kai untuk menceraikan Minho oppa setelah 2 tahun pernikahan hingga pertengkaranku dengan Minho oppa yang membuatku menjadikan perselingkuhan sebagai pelarian dari masalahku.

"Kau mengizinkanku untuk memberikan pendapat?" Tanyanya setelah aku menceritakan semua masalahku.

Aku menganggukkan kepalaku pelan.

"Apa kau tidak merasa kalau kau masih mencintai Minho, bukan Jongin?" Aku menaikkan sebelah alisku, tidak mengerti dengan ucapannya. "Kau menjadikan Jongin sebagai pelarian. Setelah putus dari Minho, kau tidak bisa menemukan namja lain hingga kau tertarik pada Jongin yang merupakan anak teman eommamu."

"Kau trauma dengan Minho. Kau takut Minho meninggalkanmu lagi sehingga kau memutuskan untuk bersama Kai." Ucap Chanyeol oppa dengan tatapan menerawang.

"Minho oppa saja tidak bisa menjelaskan penyebab mengapa dia meninggalkanku, oppa. Bagaimana kalau Minho oppa meninggalkanku lagi? Sementara aku tidak tahu kesalahan yang harus aku perbaiki agar Minho oppa tidak meninggalkanku."

Choose... HimWhere stories live. Discover now