Deruh langkah sepatu miss catherin sudah terdengar di ruangan tersebut. Semua mahasiswa yang ada di dalamnya langsung terdiam kecuali seorang sosok perempuan yang berada di dekat jendela. Ia tidak menyadari bahwa guru killer yang paling ia takuti sudah datang, dan malahan ia sibuk berbicara dengan kekasihnya.
“Apa kabarmu Sweatheart” sapa laki-laki yang sedang tersenyum di luar jendela.
“Tentu baik niall. Bagaimana denganmu ?”
“Seperti yang kau lihat.”
“EHM……”
“Bisakah kau diam sebentar lisa ? Aku sedang sibuk berbicara dengan niall”
Niall yang saat itu berada diluar ruangan langsung menghilang ketik carly menolehkan kepalanya menatap lisa dan bukannya lisa yang ia lihat melainkan miss catherin yang sudah berada di depannya sambil menatap tajam dengan kaca matanya yang besar.
“Apa yang sedang kau lakukan mrs. Horan ?”
“Bukan apa-apa mrs.”
“Keluar dari dalam ruangan ini.”
Dengan sigap carly berdiri dari tempatnya dan berjalan keluar. Seketika sebuah tangan menariknya ketika ia sudah berada di luar ruangan.
“Niall !!!” teriaknya.
“sssttt…… pelankan suaramu Sweatheart.” Ucap niall seraya membawa carly ke taman belakang kampus.
“Kau tahu ? Gara-gara kau, aku jadi dikeluarkan oleh miss catherin yang galak itu.”
“Maaf……” lirihnya, sambil menatap carly dengan wajah baby face-nya. Yang tentunya akan membuat carly terpesona olehnya.
“Kau tidak merindukanku ?” tanya carly malu-malu sambil menundukkan kepalanya
“Aku merindukanmu sweatheart. Sangat merindukanmu” (Sambil memeluk carly)
“Aku juga merindukanmu”
Setelah, satu jam berlalu. Akhirnya, carly bergegas ke ruangannya. Sesampainya disana carly mendapati zayn yang masih duduk di tempatnya, padahal tinggal dia yang berada di kelas tersebut. dengan langkah terburu-buru carly menuju ke tempat duduknya dan mengambil bukunya yang ketinggalan.
Zayn terus menatapi carly, menyadari bahwa dari tadi zayn menatapinya ia segra melangkahkan kakinya keluar. Tapi tanpa sengaja kakinya tersandung sebuah kursi dan ia pun terjatuh. Zayn yang melihat kejadian tersebut dengan sigap menahan tubuh carly yang akan jatuh ke lantai. Saat membuka matanya carly hampir pingsan mendapati kenyataan bahwa zayn-lah yang menolongnya barusan.
“Apa kau tidak apa-apa ? ada yang terluka ?”
”A-aku tidak apa-apa jadi sekarang lepaskan pelukanmu.”
Zayn pun melepaskan pelukannya, dan keluar dari ruangan tersebut meninggalkan carly yang masih berdiri diam di tempatnya. Selang delapan menit carly pun melangkahkan kakinya ke luar, tapi sebelum itu matanya menangkap sesuatu di lantai dekat meja zayn.
“Apa itu ?”
Ia pun melangkahkan kakinya ke meja zayn dan mendapati sebuah kalung. Tanpa menunggu lagi carly mengambil kalung tersebut dan memasukkannya ke dalam tasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY IN DREAMS
FanfictionCarly gadis yang pernah mengalami sakit hati, bisa Kembali bangkit ketika zayn hadis dalam kehidupannya. Diawali dengan pertemuan yang biasa-biasa saja dan rasa benci ketika saling bertemu berubah menjadi rasa suka ketika carly mengalami kecelakaan...