Chapter 01

153 12 6
                                    

*sorry for typo(s)

Jezzie P.O.V

"Bangun tolol! Ini sudah pagi, dasar anak manja!" Ya, aku sudah terlalu biasa menerima panggilanku seperti itu. 'Tolol', 'Manja' atau bahkan yang lainnya.

Setelah mendengar panggilan itu dari luar pintu kamar, aku bergegas untuk membukanya. Karena jika tidak, 'Ia' akan terus-terusan mengomel luar biasa cerewetnya.

"Iya Mom, aku sudah bangun, maafkan aku," kataku saat aku membuka pintuku.

Dan.. akhirnya aku mendapat sebuah pukulan sedikit keras di kakiku. 'Hukuman' itu, aku sudah merasakannya. Tak pernah merasa sakit karena aku sudah terlalu sering merasakannya.

"Jika besok kau masih bangun siang, aku akan 'mengusirmu' dari rumah. Aku akan bilang pada Daddymu itu kalau kau kabur karena tidak betah tinggal disini!" katanya seraya meninggalkan aku yang masih berdiri tegang diambang pintu kamar.

Akhirnya aku segera mandi dan ya tentunya sarapan. Aku terlalu tergesa-gesa hari ini karena aku takut Mom marah lagi padaku.

"Morning Dad,Mom" kataku sambil mengambil nasi dan ya sebelum itu aku memberikan morning kiss kepada mereka.

Ah, ya! Aku anak tunggal di keluarga ini. Dan aku ingin mempunyai adik. Tapi, semua itu tak akan bisa. IM-POS-SI-BLE.

"Morning Je sayang," ucap Dad.

'Je' adalah panggilan kesayangan Dad untukku. Padahal namaku Jezzie. Tapi aku tak tau alasannya mengapa Dad memanggilku seperti itu dan aku menyukai nama itu.

Aku, Jezzie. Anak perempuan dari keluarga Tomlinson. Aku sangat sayang pada Dad Loui dan tentunya Mom Briana. Tetapi, rasa sayangku kepada Mom dan Dad sangat berbeda jauh. Entah, aku tak tau mengapa. Aku, Mom, Dad, tinggal di London. Aku tak ingin tinggal di Doncaster, aku lebih senang ketika berada di London. Dan Dad setuju denganku walaupun harus beradu mulut cukup hebat dengan Mom. Aku bersekolah di salah satu High School di London. Cukup muda dan cukup remaja.

Setiap pagi aku diantar Dad, karena Mom harus pergi bekerja. Di sekolah, aku belum menemukan teman setiaku karena aku adalah anak baru yang baru masuk pendaftaran sekolah beberapa hari yang lalu. Nama panjangku adalah Jezzie Willeane Tomlinson. Kalian pasti tau siapa itu 'Tomlinson' bukan? Ya, salah satu anggota atau personil dari band One Direction yang selalu membuat Diretionersnya berteriak kencang hingga suara mereka pecah.

"Mom, aku berangkat ya, bye!" ucapku sambil mencium pipi Mom. Namun, Mom hanya membalas dengan senyuman. Senyuman yang rupanya tak ikhlas. Senyuman itu selalu untukku, tak untuk orang lain. Hanya aku.

Selama perjalanan, aku dan Dad lebih banyak diam. Tak seperti biasanya yang selalu diawali dengan Dad berbicara lebih awal. Akhirnya, aku sampai di depan gerbang sekolahku. Aku masih terlihat canggung. Dan Dad tau itu.

"Tenang, Je. Kau tak apa kan? Kau itu sudah besar sayang," kata dad sambil mencium keningku.

"Absolutely, Daddy. I'm not your little girl again," kataku sambil menungging senyumku dan akhirnya tertawa bersama Dad.

Aku bergegas turun dari mobil. Aku menuju kelasku. Saat aku berlari aku bertabrakan dengan seseorang.

"Maafkan aku, aku sedang terburu-buru," kataku sambil berlari lagi.

Orang itu memanggilku untuk berhenti, tetapi aku hanya takut terlambat masuk kelas. Akhirnya aku masuk ke dalam kelas. Dan untung saja aku belum terlambat.

Aku mengambil bangku yang masih kosong yang berada di barisan depan. Setelah guruku masuk. Beliau menyuruhku mengenalkan diriku di depan kelas. Awalnya aku sangat gugup, tetapi akhirnya aku bisa karena saat aku maju ke depan aku tidak sengaja melihat laki-laki yang duduk di sebelah bangkuku menunjukkan senyum manisnya itu padaku. Apa-apaan kau Jezzie, memalukan. Jujur, baru kali ini aku melihat ada laki-laki tersenyum manis dengan tulus dihadapanku kecuali Dad dan teman-temannya yang lain.

"Aku Jezzie Willeane Tomlinson. Kalian bisa memanggilku Jezzie. Aku adalah anak dari keluarga Tomlinson. Aku pindahan dari Doncaster dan sekarang menetap di sini. Terimakasih."

Aku kembali ke bangkuku dan memulai pelajaranku. Aku masih agak ilfeel dengan satu cowok yang tadi terus memintaku duduk disampingnya setelah aku memperkenalkan diriku. Saat aku melamun, aku dikejutkan dengan suara laki-laki di sampingku. Secara refleks, aku langsung menoleh.

"Hai, Je." Saat ada yang memanggilku seperti itu jantungku berdetak tak beraturan. Laki laki tadi memanggilku seperti Dad memanggilku. Oh, ya Tuhan!

"Eh.. hai" jawabku gugup.

"Aku Luke, Luke Nicolas Styles" katanya sambil menyodorkan tangannya ke aku.

"Styles? Apakah kau anak paman Hazza?" Aku lebih suka memanggil Harry dengan Hazza karena itu menggemaskan. Menurutku.

"Bagaimana kau tau?" tanyanya. Saat aku mau menjawab dia berkata lebih awal.

"Ah ya, kau anak keluarga Tomlinson,"sambungnya.

"Tetapi aku tak pernah bertemu dengan kau, dan aku sangat terkejut tetapi senang karena dari One Direction yang mempunyai anak perempuan hanya Loui, dan ternyata kau adalah anaknya. Dan aku tak pernah mendapat kabar jika Briana hamil," ucapnya panjang lebar.

Aku hanya tersenyum simpul karena aku gugup tak tau harus menjawab apa. Dan Mommy tidak pernah hamil? Aku masih memikirkan hal itu. Bagaimana bisa? Ah lupakan!

Bel istirahat berbunyi. Ah, sungguh merusak momen indahku dengan Luke.

"Apa kau ingin ke kantin denganku?" tanyanya.

Sebelum aku menjawabnya, tanganku sudah ditarik dengan cewek dan satunya dengan cowok yang daritadi memanggilku untuk duduk disebelahnya. Dan disaat itu juga, aku tersentak karena ada yang mendobrak meja ku dengan keras. Aku, Luke, cewek dan cowok yang menarikku sama-sama terkejut. Seketika itu juga cewek yang mendobrak mejaku pergi dengan tatapan sinis kepadaku.

"Siapa dia Luke?" aku bertanya pada Luke karena aku belum tau siapa nama cewek yang mendobrak mejaku.

"Tak usah dipirkan Je,"jawabnya.

Aku merasa bingung. Apa salahku? Kenapa dia mendobrak mejaku tadi? Banyak pertanyaan yang mengiang di kepalaku saat ini.

Gimana bagus gak sih? Kurang apa kak lol. Vomments nya yah kak

Maklumlah gue sebenernya udah buat ini lama tapi gue sibuk gak sempet ngerjain ini lagi.

Bilang gitu gimana kasih masukan buat gue kk, tunggu next chapt yak!

FLAWLESS [L.H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang