Broken-5-

1.2K 168 14
                                    

Acara malam itu berlangsung meriah, ada yang menari solo, grup, menyanyi, dan ada juga drama musikal yang disuguhkan.

Jiyeon terbangun dari tidur cantiknya, ia bergegas mandi lalu bersiap.
Jiyeon mendapati kakak satu-satunya yang tengah memakan sandwich.
"Appa eomma eodiga?" Tanya Jiyeon
"Kenapa hanya ada sandwich?" Tambah Jiyeon
"Sudah bagus ku buatkan sarapan untukmu, sudah makan saja... Eomma dan appa sedang pergi keluar kota" kata Hyojun -kakak Jiyeon-
"Oh" jawab Jiyeon seadanya.
.
.
"Kai.." Saat Jiyeon keluar dari gerbang rumahnya ia melihat Kai lewat didepannya.
"Hmm" balas Kai lirih
"Apa ada masalah, ada apa dengan ekspresimu?" Tanya Jiyeon
"Krystal, dia marah padaku.. Aku memikirkannya jadi aku tak bisa tidur semalaman" jawab Kai panjang lebar
"Ck.. Makanya jangan suka tebar pesona dan menggoda yeoja-yeoja didepan maupun dibelakang Krystal.." Nasehat Jiyeon
"Yeoja-yeoja itu yang mendekatiku" kata Kai mencoba mengelak.
.
.
Jam istirahat telah tiba, namun sepertinya Jiyeon hari ini tidak mood untuk pergi kekantin, tapi ia juga malas untuk berada dikelas. Jadi dia memutuskan untuk keperpustakaan.

Jiyeon pov

Aku berjalan diantara rak-rak buku, mencoba mencari apa ada sesuatu yang bisa kubaca.
Saat melewati lorong diantara rak buku, aku melihat seseorang yang tak asing dimataku.

"Sunbae" sapaku, ya Kim Myungsoo yang kulihat sekarang
"Ah.. Kau tidak kekantin?" Tanyanya tanpa cagung, jujur saja aku masih merasa canggung saat bertemu dengannya.
".." Aku hanya menggelengkan kepalaku
"Kau sedang membaca apa sunbae?" Tanyaku, mencoba mencairkan kecanggungan. Myungsoo sunbae lalu memperlihatkan cover yang ia baca, kemudian memperlihatkan bagian dalam buku, melihat itu membuat ku terkekeh, ternyata ia membaca komik, ia menyisipkan komik itu kedalam buku.
"Bisakah kau jangan memanggilku sunbae?" Pintanya yang membuatku kaget
"Wae?" Tanyaku
"Anni geunyang.. Biar kita lebih akrab saja.. Panggil aku oppa.." Katanya lembut, aku sedikit tertegun, hanya ada satu orang yang kupanggil oppa. Hyojun oppa hanya dia.
".." Aku mengangguk canggung
"Wae? Kau keberatan?" Tanyanya
"Ani, aku hanya tak terbiasa memanggil seseorang dengan itu.. Hanya ada satu yang kupanggil seperti itu" kataku akhirnya, ia menoleh kepadaku
"Seseorang? Nugu..? Nam~jachingumu?" Tanyanya sedikit hati-hati sepertinya.
"Aniya.. Aku belum pernah pacaran selama ini.." Kataku, aku melihat ekspresi lega diwajahnya
"Aku memiliki seorang kakak laki-laki" tambahku
"Oppa?" Tanya Myungsoo
"Nde dia satu tahun diatasku" jawabku, Myungsoo sunbae ah ani Myungsoo oppa nampak sedikit berpikir.

Myungsoo pov

"Aku memiliki seorang kakak laki-laki" kata Jiyeon
"Oppa?" Tanyaku padanya, kenapa Kai tak bercerita padaku kalau Jiyeon punya kakak laki-laki, ya aku mencari informasi tentang Park Jiyeon dari Kai.
Aku kemudian teringat dengan seorang teman, kalau diperhatikan Jiyeon nampak mirip dengan teman SMP ku.
"Nde dia satu tahun diatasku" jawab Jiyeon, sepertinya dugaanku benar
"Siapa nama oppamu?" Tanyaku
"Hyojun.. Park Hyojun" jawab Jiyeon
Kemudian aku mengambil ponselku dan membuka galeri foto.
"Aku memiliki teman bernama Hyojun.. Ini orangnya" kataku lalu memperlihatkan sebuah foto antara aku, Woohyun dan Hyojun.
"Omo!" Jiyeon kemudian menutup mulutnya
"Dia oppaku" kata Jiyeon lirih
"Jinjja?" Tanyaku memastikan. Kemudian Jiyeon tersenyum lalu mengangguk.

Author pov

Sepulang sekolah Myungsoo kemudian mengantarkan Jiyeon pulang, dia beralasan ingin bertemu Hyojun.

"Oppa dulu Hyojun oppa saat disekolah bagaimana?" Tanya Jiyeon kepada Myungsoo, saat ini mereka bertiga -Jiyeon, Hyojun dan Myungsoo- tengah berada diruang tamu rumah jiyeon.
"oppa? Kau memanggilnya oppa?" Tanya Hyojun sambil menunjuk kearah Myungsoo dengan tatapan menyelidik
"Wae? Dia seumuran denganmu kan oppa?" Tanya Jiyeon kepada Hyojun. Myungsoo sendiri mengangguk seakan membenarkan ucapan Jiyeon.
"Apa kau menyukai L?" Tanya Hyojun to the point.
"Uhuk.." Jiyeon dan Myungsoo tersedak bersamaan, kening Hyojun berkerut.
"Oppa!!" Protes Jiyeon, sedangkan Myungsoo tersenyum diam-diam.
"Eh tunggu, kenapa kau memanggilnya L?" Tanya Jiyeon bingung.
"Akan kuceritakan sejarahnya nanti" kata Hyojun
"Jangan bergosip yang tidak-tidak tentang aku.. Awas saja" ancam Myungsoo
"Tenang aku dipihakmu" kata Hyojun.

Drrrrt~

Ponsel Hyojun bergetar, ada telfon masuk.
"Angkat telfon dulu L~ah" kata Hyojun.

Myungsoo melihat buku bersampul hitam ditas Jiyeon yang terbuka.
"Apa kau selalu membawanya?" Tanya Myungsoo
Jiyeon melihat arah pandangan Myungsoo.
"Ah.. Iya aku selalu membawanya akhir-akhir ini" jawab Jiyeon lirih
"Buku itu pasti sangat berarti untukmu" kata Myungsoo
"Hmm.. Ini sangat berarti sekarang" gumam Jiyeon

Tiba-tiba pikiran Jiyeon melayang, ia ingat isi dalam buku milik Jungkook itu.

Sejak melihat yeoja itu, aku yang semula paling membenci keputusan orang tuaku untuk pindah karena jarak kesekolah semakin jauh, kini membuatku merasa sangat berunyung karena pindah rumah. Yeoja itu bahkan lebih cantik dari seorang Kim Tae Hee kebanggaan eommaku.

Disana tertulis tahun 2014, itu artinya saat itu Jiyeon masih kelas tiga SMP.

Kali ini aku tahu dia bersekolah dimana, dari seragamnya. Aku pikir ia bersekolah di YeoRin, Sekolah menengah pertama khusus yeoja.

Dan di Yeorin lah Jiyeon bersekolah, 'mungkinkah dia yeoja yang dimaksud itu' begitulah batin Jiyeon kala membaca bagian tersebut.

Ini tahun terakhirku di sekolah menengah pertama, aku melihat yeoja itu berganti seragam, sepertinya itu seragam Shinhwa. Sekolah menengah atas, ah jadi ia satu tahun lebih tua dariku. Haha kini aku menjadi seorang sunbae lover.

Sampai kemudian ia menemukan tulisan jungkook yang membuat hatinya merasa sesak, jadi ternyata benar yeoja yang Jungkook sukai adalah dia, dia lah alasan kenapa Jungkook menolak beberapa yeoja yang menyatakan perasaannya kepada Jungkook.

-tbc-


Sunbae LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang