Tiga
Besok Ji-eun sudah mulai masuk sekolah, tetapi sampai sekarang ia belum juga mendapatkan kerja sambilan. Ini semua berkat tangannya yang belum pulih benar. Ji-eun sedang duduk di lantai ruang tamu sambil menonton drama horror dengan serius. Matanya tampak terfokus pada layar, tapi sebenarnya tidak. Pikirannya tengah melayang entah ke mana. Ji-eun sedang berpikir tentang hubungan kakaknya dengan Kim Kyosun tetangga barunya itu. ‘Berarti dugaanku benar, ternyata Kim Kyosun si pencuri adalah orang yang eonni sukai. Buktinya untuk apa dia repot-repot pindah ke apartment itu kalau bukan untuk eonni? Aisshh…kenapa kemarin aku tidak menanyakan perasaan Kim Kyosun itu? Ah, itukan privasi seseorang. Jangan ikut campur Ji-eun.’ Batinnya. Tiba-tiba suara ponselnya bergetar menyamarkan suara jerit wanita yang muncul di layar TV.
“Yoboseyo, eonni!”
“Ji-eun-ah, bagaimana keadaanmu? Baik?”
“Ne, seperti biasa.”
“Kepulanganku sepertinya akan ditunda sampai minggu depan, karena kondisi halmeoni yang belum membaik.”
“Baiklah aku mengerti. Oh, Eonni!” Ji-eun berseru begitu mengingat sesuatu.
“Ada apa?”
“Kim Kyosun, dia siapamu?”
“Ne? Kenapa tiba-tiba menanyakan soal itu?” Suara Jisun agak meninggi setelah mendengar pertanyaan Ji-eun yang tak terduga itu.
“Kim Kyosun sekarang tinggal di apartment janda tua itu!” Jelas Ji-eun.
“MWO? Kau serius?”
Ji-eun menjauhkan ponselnya dari telinga setelah mendengar reaksi kakaknya yang berlebihan.“Ne, dia bilang dia mengenalmu.”
“T-tapi untuk apa dia pindah?” Tanya Jisun seakan pertanyaannya diajukan pada dirinya sendiri.
“Mollayo, ya sudah annyeong~”
“Tungg…”
Ji-eun sengaja langsung memutuskan sambungan sebelum kakaknya bertanya lagi. Ia ingin mengerjai kakaknya sesekali.
Bicara soal Kim Kyosun, Ji-eun langsung teringat sesuatu. Ia lupa menagih utangnya. Mungkin kalau mereka bertemu nanti, Ji-eun akan menuntaskan masalah di antara mereka berdua. Ya, itu harus.
***
“Ji-eun-ah! Bogoshipoyo48~”
Suara gadis yang amat dikenal oleh Ji-eun terdengar mengiang di koridor sekolah yang masih sepi. Beberapa siswa menoleh ke asal suara tersebut, begitupun Ji-eun yang merupakan orang yang dipanggil.
“Ck~ dia lagi.” Umpatnya kesal.
Gadis yang tengah berlari itupun langsung memeluk Ji-eun erat.
“YA! Lepaskan!”
Akhirnya setelah Ji-eun membentak, gadis tersebut akhirnya melepaskan pelukannya.
Sedari dulu Ji-eun tak menyukai gadis ini. Ya, Jang Soul-in. Dia selalu mengikutinya ke manapun ia pergi. Mungkin karena pertolongannya kala itu.
“YA! Yeoja murahan! Jangan sekali-kali kau mencoba untuk mencari perhatian para namja di sekolah ini. Arasseo?”
Ji-eun yang ketiduran di toilet pun terbangun begitu mendengar suara teriakan dari luar.
YOU ARE READING
Sakura In Seoul (Revisi)
Подростковая литератураIni cerita yang direvisi dari SIS sebelumnya ^^ maaf baru diupload. Sinopsis... Shin Ji-eun adalah gadis sederhana yang memiliki kepribadian jelek, penampilannya pun sesuai dengan pribadinya. Suatu hari di liburan musim panas Ji-eun terpaksa har...