Lima
Bel masuk SMA Gundam School sudah berdenting 30 menit yang lalu dan kegiatan belajar-mengajar pun telah berlangsung sejak tadi, tetapi tidak dengan kelas 2-3. Entah mengapa pagi ini guru sastra yang merupakan wali kelas mereka belum juga muncul, padahal belum pernah wali kelasnya itu terlambat.
Di antara kelas lain tentulah kelas tersebut yang paling ramai karena tidak ada guru yang masuk. Terlihat sangat jelas, yang perempuan tengah asik bergosip bahkan ada yang tengah merias diri ala artis, yang sedang tidur pun ada, Choi Mintae misalnya. Baru hari pertama ia masuk sudah langsung tertidur dengan kepala di atas meja. Di meja lain Soul-in tampak sedang asik bercerita pada Ji-eun, tapi yang diceritai malah sedang sibuk membaca komik. Tidak jarang hal ini terjadi.
Tak seperti murid lainnya, yang terlihat tengah belajar hanya Hyunmi seorang. Hyumni, gadis itu memang rajin dan pintar. Tak heran, banyak yang mengagumi sekaligus menyukainya. Benar-benar gadis sempurna, sudah cantik, kaya, pintar pula. Siapa yang tak mau dengan Goo Hyunmi? Ia bahkan dinobatkan sebagai putri di sekolahan ini. Jauh berbeda dengan Shin Ji-eun. Gadis itu malah mendapat gelar gadis aneh di sekolah, meski ia tidak sepopuler Hyunmi.
Tanpa Hyunmi sadari seorang siswa tampak tengah memperhatikannya sambil menampikkan senyumnya yang mengembang. Kim Gihwan si murid baru, dialah yang sedang memperhatikan Hyunmi. Di sebelahnya, Hyunki tampak sedang sibuk mengerjakan tugas yang lupa ia kerjakan lagi, ia sebenarnya rajin dan tidak terlalu bodoh dalam pelajaran. Hanya saja, Hyunki selalu lupa mengerjakan PR-nya. Hyunki lagi-lagi tidak konsen mengerjakan tugasnya, Gihwan terlalu berisik di sampingnya. Ia kesal pada Gihwan yang suka tebar pesona pada para siswi, suara berisik Gihwan membuat Hyunki risih. Hyunki hendak pindah ke tempat Mintae sahabatnya, tapi tiba-tiba Pak guru Sunghan masuk dan membuatnya mengurungkan niat. Sedangkan sang ketua kelas malah asik bermain game di psp-nya. Ia tak menyadari seseorang yang sedang menghampirinya.
"CHO JANGSUK!!!"
Ini kesekian kalinya Sunghan memanggil nama lengkap anak muridnya itu. Tapi yang diteriaki malah mengacuhkannya.
"Aisshh...berisik sekali!" Keluh Jangsuk yang terlihat kesal menerima gangguan. Mendengar reaksi tak sopan itu, darah Sunghan langsung menaik.
"MWO?!" Pekiknya.
'GAME OVER!'
Saat itu juga layar psp Jangsuk bertuliskan 'game over' menandakan ia kalah dalam bermain. Padahal sebentar lagi ia akan memenangkan babak terakhir dari permainannya. Jangsuk pun merasa marah lalu memandang sinis ke arah gurunya. Ia seakan tak sadar siapa yang sedang ia hadapi saat ini. Benar-benar berani.
"YA! Lihat! Aku jadi kalah gara-gara seonsaengnim!"
Seketika kelas langsung sunyi mendengar Jangsuk berbicara seperti itu. Semua murid tampak terkejut dengan ketua kelas mereka. Berani sekali dia membentak sang killer teacher yang selama sejarah belum pernah ada murid yang berani membantahnya. Tapi, anak itu malah mencetak sejarah baru.
"MWO?! YA BOCAH INI BENAR-BENAR TIDAK SOPAN! Hari ini juga kau ku-PECAT dari jabatan ketua kelasmu!" Pak guru Sunghan terlihat marah sekali. Aura iblisnya tampak terlihat.
"MWO? Tidak bisa!" Tentang Jangsuk keras. Menjadi ketua kelas adalah kebanggaannya. Ia tidak mungkin mencopot gelarnya begitu saja.
Acara drama yang tak pernah terjadi itupun berlangsung lama. Seorang siswa yang tampak sedang berdiri di luar kelas pun terlihat kebosanan menunggu. Ya, siswa itu adalah Ken. Ia disuruh menunggu di luar kelas, tapi sampai 20 menit berlalu ia masih belum dipanggil-panggil juga. Daripada bosan dan merasa asing akhirnya ia mengintip ke dalam kelas melalui pintu yang sedikit terbuka.
YOU ARE READING
Sakura In Seoul (Revisi)
Fiksi RemajaIni cerita yang direvisi dari SIS sebelumnya ^^ maaf baru diupload. Sinopsis... Shin Ji-eun adalah gadis sederhana yang memiliki kepribadian jelek, penampilannya pun sesuai dengan pribadinya. Suatu hari di liburan musim panas Ji-eun terpaksa har...