Delapan

1K 32 0
                                    

Delapan

Bel istirahat baru saja berdering beberapa detik yang lalu. Lalu lalang para siswa memenuhi koridor kelas yang sebelumnya terlihat lenggang. Kantin pun menjadi buruan utama mereka. Beberapa meja yang tadinya kosong sekarang terlihat sudah dipenuhi dan bahkan telah diklaim lebih dulu oleh beberapa kelompok siswa yang datang lebih awal.

"Hei Lihat! Di meja sana, Mintae sudah memiliki yeojachingu rupanya. Aigoo aku tak menyangka namja pendiam seperti dia ternyata berani juga. Diam-diam menghanyutkan!"

Gihwan berdecak heran sambil memfokuskan matanya ke arah meja lain. Ken hanya mengangkat bahu menanggapi sepupunya itu kemudian kembali melanjutkan makan siangnya, sedangkan Hyunki menatap Gihwan kesal, ia kurang suka ucapan terakhir dari Gihwan.

"Oh! Kau cemburu?" Tanya Hyunki terdengar menyindir, ia tidak rela Mintae teman baiknya dijelek-jelekkan seperti itu, apalagi oleh orang seperti Gihwan.

"Mwo? Cemburu? Hahaha, pada yeoja itu?" Gihwan menunjuk gadis yang sedang makan di sebelah Mintae sambil tertawa geli. Gihwan kemudian menepuk pundak Hyunki yang duduk di sampingnya. "Dia bukan tipeku Hyunki! Tipeku itu yang seperti..." Gihwan tidak menyelesaikan ucapannya karena sekarang matanya telah mengarah ke sudut meja lain. Senyumannya langsung mengembang saat ia melihat sosok gadis pujaannya.

"Aisshh...lagi-lagi orang ini." Ken menggeleng kecil setelah mengetahui apa yang dilihat Gihwan.

"Dia suka pada Hyunmi?" Hyunki melirik Ken, kemudian menatap Gihwan.

Ken mengangguk, "Ne benar. Dia suka Goo Hyunmi. Aisshh...selera Gihwan benar-benar tinggi, tidak jarang dia sering dipermalukan."

"Dipermalukan?" Hyunki mengangkat sebelah alisnya bingung.

Ken mulai bercerita sambil mengingat kembali kejadian minggu lalu saat ia dan Gihwan sedang berada di department store. Di sana Gihwan ketahuan sedang mengintipi rok mini seorang gadis, gadis itupun lalu menampar Gihwan karena merasa kesal dan marah, alhasil Gihwan sepupunya yang mesum itu seketika menjadi tontonan semua orang yang berada di sana. Tawa bahak orang-orang terdengar begitu memalukan, bahkan Ken tidak bisa membayangkan bila dirinya menjadi Gihwan saat itu. Pasti sangat memalukan.

Hyunki langsung terbahak sambil memukul meja keras seusai mendengar cerita Ken, "Ahahahahahah...aigoo...dia idiot sekali."

"Ne, sudah kubilangkan?" Ken ikut menggeleng kasihan.

"Ehm," Tiba-tiba Gihwan berdeham, sejenak suara kikikan Ken juga Hyunki terhenti. Merasa dirinya dibicarakan, Gihwan kemudian menatap Ken dan Hyunki sinis. "Apa yang kalian bicarakan?"

Ken dan Hyunki hanya menyengir menanggapi Gihwan sambil melanjutkan makanan mereka.

"Ini enak sekali, hmm..."

"Ne, ini enak!"

"Jangan berdusta! Apa yang kalian bicarakan? Aku mendengarnya!"

 "Ken hyeong!"

Tiba-tiba terdengar suara panggilan di antara bising keramaian kantin, merasa namanya dipanggil Ken segera menengok ke asal suara.

"Jinwoo?"

"Hyeong...kau tidak mengajakku makan!" Dengus Jinwoo kesal sesampainya di sana, ia segera menyeruput jus milik Ken yang terletak di atas meja.

"Ya! Jangan dihabiskan! Aku bahkan belum menyentuhnya!"

Ken menatap Jinwoo marah, sepupunya satu itu malah tersenyum sambil menyodorkan gelas yang telah kosong ke hadapannya.

Sakura In Seoul (Revisi)Where stories live. Discover now