Istana kerajaan yang megah malam ini sungguh berbeda. Ada apa gerangan disana.? Tidak seperti biasanya jalanan dipenuhi oleh kereta kuda. Banyak sekali penjaga kerajaan siaga dibeberapa tempat. Jalan masuk ke istanapun dihiasi oleh warna-warni cahaya api yang ada dipinggir jalan. Obor api ini sungguh menarik dan unik. Ini adalah ciptaanku. Nyala api ini aku beri nama Api Pelangi. Nyala api ini kubuat dari unsur-unsur kimia yang aku reaksikan dengan senyawa aneh bersama Simon Lemis. Dia adalah guruku dalam hal belajar. Hasilnya inilah api pelangi yang kubuat dengan mengorbankan alis mataku. Alis mata ini adalah saksi bisu percobaanku yang berhasil. Sejak 3 bulan yang lalu sampai sekarang aku selalu bercermin tiap hari dengan harapan alisku bisa tumbuh kembali. Tetapi, nyatanya sampai sekarang alis mataku baru tumbuh sedikit.
Langit malam cerah pada hari ini. Apa lagi ditemani oleh bulan dan bintang-bintang yang melengkapi indahnya dan meriahnya acara di istana malam ini. Suara sepatu kuda dari kejauhan telah mendekat. Itu tandanya undangan dan para tamu akan segera tiba. Kereta kuda undangan dan para tamu singgah satu per satu di depan pintu istana untuk menurunkan Raja dan Ratu beserta Putra dan Putrinya yang gagah dan cantik.
Rakyat kerajaan ini berbondong-bondong datang ke istana hanya sekedar melihat seorang Putra Raja yang telah tumbuh dewasa. Harapan mereka untuk pangeran ialah agar dia bisa memimpin kerajaan ini lebih baik dari ayahnya. Kenapa rakyat berharap demikian. Ada rumor yang mengatakan bahwa sang Raja masih belum bisa menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat di kerajaan ini. Kerajaan ini wilayahnya sangat kecil. Jadi, mudah sekali bagi musuh kerajaan ini untuk mengambil alih kekuasaan. Itulah sebabnya rakyat masih dihantui rasa takut yang mendalam. Rasa aman terhadap kerajaan ini sangat kurang. Oleh karena itu, mereka menaruh harapan baik pada sang pangeran saat dia tumbuh dewasa dan memimpin kerajaan.
Rakyat yang datang bukan hanya orang tua dan anak-anak. Tak ketinggalan para gadis cantik yang berada di kerajaan ini berdandan layaknya seorang putri agar sang pangeran tertarik. Tak sabar ingin melihat seorang pangeran yang gagah dan tampan. Mereka berdesak-desakkan hanya untuk melihat sang pangeran dari dekat.
' Hey... minggir aku mau lewat ' teriak seorang perempuan dibelakang.
' Kan... aku duluan yang datang. '
' Tetapi, pangeran ingin menari dengan aku nanti. '
' Lebih baik kau cuci muka dulu sana. '
' Kenapa...? Ada yang salah dengan wajahku. '
' Nampaknya kau masih tertidur. Lihatlah mimpimu yang mustahil terbawa ke dunia nyata. '
' Kurang ajar kau. ' Nampak marah.
Perempuan memang membuat pusing kepala. Lebih baik aku perkenalkan diriku saja. Namaku Aloney Manhow. Biasa dipanggil Loney dan aku adalah anak kedua dari Kerajaan Manhow. Umurku 16 tahun. Sekitar 2 jam lagi aku akan berumur 17 tahun.
Sebenarnya. Aku tidak mau mengadakan pesta ulang tahun. Kalian tahu kenapa.? Ini semua karena dia. Pongtas Reiner.
Siapakah Pongtas Reiner.?
Apa hubungannya antara Loney dan Pongtas.?Tunggu kisah selanjutnya.
Jangan lupa vote, komentar dan ikuti.
Salam persaudaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Years Old
FantasyKetika kamu ulangtahun yang ke 17. Kata dewasa telah melekat padamu. Apakah kamu akan siap menghadapi bulatnya bumi.? Apakah kamu akan merasa takut seperti melihat hal menyeramkan.? Tetapi, Berbeda dengan Aloney Manhow. Anak kedua dari tiga bersauda...