Tsundere Type

354 44 25
                                    

Sial. Terjebak dengan dua orang memuakkan sangat membuat Yein merasa sial. Yang satu dengan bibir semerah darah sedang yang lain dengan penambal di bagian dada. Sebenarnya apa sih tujuan dua orang ini pergi ke sekolah? Yein yakin bukan untuk belajar.

"Yein, jawab pertanyaanku!" ucap salah satu dari dua orang memuakkan itu.

"Ya! Jangan sombong hanya karena kau duduk sebangku dengannya." satu yang lain menambahi.

Tak tahukah mereka ini sangat membosankan bagi Yein. Dia sudah cukup sabar melayani mereka yang menyita waktu belajarnya. Ini sudah ke lima belas kalinya dua orang memuakkan itu menganggunya dalam kurun waktu empat hari.

"Kau belum menjawab pertanyaanku."

"Ya! Jung Yein! Aku sudah bilang jangan sombong hanya karena kau dekat dengannya." Satu tangan dari pemilik bibir merah melayang di udara, sekian detik berikutnya akan bersentuhan dengan pipi Yein. Memberi bekas merah pada pipi mulus itu.

Sebelum tangan itu benar-benar mendarat, tangan Yein telah menangkapnya lebih dulu lalu menghentakkannya. Yein tidak suka kekerasan.

"Dia bernama Jeon Jungkook, lahir tanggal satu September, tinggi 180 cm, berat 66 kg, warna favorit merah, makanan favorit sashimi, tipe ideal cantik pandai memasak dan berkulit putih. Dia pernah memakai pakaian wanita dan menggunakan jepit rambut berbentuk bunga dan yang terakhir dia adalah banci."

Tidak ada respon lain selain ekspresi terkejut bercampur menahan amarah dari dua sunbaenya. Sedang Yein masih setia dengan ekspresi datarnya.

"Ya! Sahabat macam apa kau?" suara asing ini mampu membuat dua orang memuakkan di depan Yein tidak berkutik dan langsung pergi dengan semburat rona merah pada wajah masing-masingnya. Entah bagaimana laki-laki ini bisa datang kemari dan mengganggu acara 'meminta informasi' ini, paling tidak bagi Yein ia adalah penolongnya.

"Baiklah nona Jung, karena kau sudah berani membeberkan aibku, sekarang aku menuntut ganti rugi. Banci kau bilang? Aku ini pangeran tampan." Senyuman lelaki ini membuat Yein merasa muak, lagi. Setelah sebelumnya sempat terbebas dari dua sunbae macam tadi.

Seakan tidak mendengar, Yein melangkah begitu saja. Dua sunbae tadi sudah cukup membuang waktunya, ditambah lagi laki-laki ini adalah alasan dari dua sunbae tadi datang menemuinya. Berhubungan dengannya adalah sumber masalah. Berbicara dengannya bisa menghancurkan mood Yein untuk satu hari penuh.

"Yein, kau mau kemana?" Yein berhenti saat pergelangan tangannya tertahan oleh sesuatu.

"Sakit."

"Eii, sejak kapan nona Jung menjadi begitu lemah?"

"Sakit." genggaman itu terlepas begitu Jungkook melihat sesuatu mengalir dari mata Yein.

Yein mengusap air matanya dan mulai berjalan kembali. Meninggalkan Jungkook dalam ketidak pahaman.

"Ada apa dengannya? Aku yakin tadi tidak menggenggamnya terlalu kuat."

Tsundere TypeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang