Part 1

33 4 0
                                    

"Luka memang mudah untuk disembuhkan.
bahkan akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
Tapi luka akan meninggalkan bekas yang sulit untuk dihilangkan"


Suasana sore hari ini berbeda dari hari kemarin setelah sekian lama hari ini aku kembali dapat tersenyum menikmati rintik hujan bersama segelas coklat panas dan alunan musik yang menambah kesempurnan sore ini, musim telah berganti.

Setelah menyesap minuman yang berada di hadapanku, Kali ini aku kembali pada pinky-diary-ku, teman setia ku. Di dalam buku ini aku sering menceritakan semua perasaanku dan semua yang mengenai aktifitas keseharianku, termasuk juga masalah cinta.

Cinta aku suka kata itu, hanya karna itu adalah nama ku.

Tapi aku benci cinta dalam definisi lain, Kini kata itu hanyalah sepenggal kata yang sangat memuakkan bagiku.

Aku memang tidak pernah merasakan apa itu cinta yang sesungguhnya, tetapi dengan melihat orang-orang disekitarku, aku menjadi cukup mengerti apa itu arti cinta yang sesungguhnya.

Sungguh mereka yang saling mencintai pasti bahagia, sangat bahagia sehingga terkadang kita ikut tersenyum melihat mereka dan mungkin agak sedikit iri. Tetapi pada akhirnya semua itu akan berubah menjadi kesedihan yang sangat menyakitkan. Itulah definisi cinta menurut pengetahuanku.

Pada akhirnya cinta itu hanya fatamorgana. Sangat indah, tetapi tidak nyata.

"Cinta,"wanita itu tersenyum miris mengucapkan kata itu. Kembali ia menikmati pemandangan rintik hujan yang sangat indah diluar sana.

"Haii aku boleh duduk disini?"tiba-tiba terdengar Suara seorang lelaki diantara suara gemercik hujan.

"Silahkan,"balas cinta santai, melirik kearah bangku kosong di sampingnya.

"Gue suka banget hujan, haah rasanya sangat menyenangkan"ucap lelaki itu ramah memecah keheningan sembari  menyesap minuman ditangannya.

"sudah sangat mainstream, seseorang akan terbawa perasaan saat hujan seperti ini, keanehan yang cukup gila"ucap cinta sakratis. lelaki tadi terkekeh mendengar ucapan cinta barusan.

"Saat hujan lo bisa kembali mengingat cerita cinta lo dalam damainya rintik hujan, seperti ini.. tutup mata lo dan resapilah setiap suara rintik hujan itu"ucap lelaki itu dengan senyum di wajahnya.

"Lo penyair cinta dari negeri mana?,"balas cinta dengan  nada meremehkan dengan ekspresi mengejek.

"Jutek amat, lo nggak pernah kenal rasanya cinta kan?  terlihat jelas diwajah lo"laki-laki tadi menasehati.

"Dan nggak seharusnya lo ngomentari hidup gue"balas cinta sinis.

"Jangan terus bersikap bodoh seperti ini, dengan terus begini malah buat hidup lo makin menderita"laki-laki itu tak mau kalah.

"Apa peduli lo, hidup-hidup gue"cinta menatap dengan geram.

"Okee okee gue nggak akan melanjutkan debat ini"ucap lelaki tadi tekekeh setelah mendapatkan tatapan sinisku.

"sepertinya kita sangat cocok bagaimana kalu kita berteman, gue reihan"lanjutnya sambil mengulurkan tangannya.

"Cinta,"balas cinta singkat dan mengabaikan uluran tangan raihan.

"Wow nama yang sangat pas untuk seseorang sepertimu,"ucapnya terkekeh.

"Kau!!!"

emosi cinta terpancing lagi karena ucapan raihan yang sengaja mengejek,  cinta ingin memukul kepala reihan dengan buku kesayangannya tapi tiba-tiba cinta menyadari ponselnya berbunyi.

Drrtt drrttt drrtt

Ku rasakan ada sesuatu yang bergetar yang berasal dari dalam tas, segera ku cari sumber getaran itu. Dan yah benar saja, saat ku lihat layar ponsel telah bertuliskan
10 panggilan tak terjawab
5 pesan baru
Dan tidak beberapa lama ponsel ku kembali berbunyi.

"Ya bel ada apa? Kenapa kau panik...apa?! Baiklah aku segera kesana,"segera ku raih tas ku dan berlari meninggalkan caffe.

"Heeii nona jutek ehmm bukan, cinta.. buku mu tertinggal"teriak reihan tetapi yang diteriaki sudah hilang dari pandangan.

"Cintaa, sampai berjumpa lagi"reihan berbicara sendiri sambil tersenyum.

CoffLoveatteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang