Prok prok prok prok..
Semua orang berdiri bertepuk tangan melihat penampilan seorang pianis wanita itu, permainannya benar - benar mengaggumkan, dari caranya menyetuh toots piano itu dan dari ketenangan dirinya membawakan musik Chandelier itu benar - benar mengaggumkan. Sepertinya aku jatuh cinta.."Selamat malam semua! Nama saya Karen, dan saya akan menampilkan satu arransement musik lagi diakhir acara nanti!! Selamat menikmati.." dia memberikan sambutan singkat dengan sangat indah, wajahnya begitu anggun dan cantik, suaranya begitu lembut bagaikan seorang putri raja, aku mencurigai ia bukan manusia.. dia terlihat.. begitu sempurna..
Karen Joann, aku benar-benar mengagumimu, aku ingin mengetahuimu lebih jauh lagi..
"Permisi, boleh saya bertemu dengan Karen Joann ?" aku menemui seorang security di depan pintu masuk backstage
"kartu identitasnya ?"
"haruskah?"
"tentu saja, semua yang ingin masuk ke backstage harus memiliki kartu identitas, karena tidak semua orang boleh masuk"
"aku hanya ingin melihatnya dari dekat"
"kau pikir siapa dirimu? Karen Joann bukan orang sembarangan ya "
"iya aku tau tapi kumohon, sebentar-" security itu segera menggiring ku keluar "ahh menyebalkan sekali orang ini!!"Aku menyukai Karen Joann sejak kecil, kami adalah teman semasa kecil, tapi semuanya berubah semenjak Karen Joann menjadi pianist terkenal, ia melupakan semua masa lalunya dan memulai hidup baru..
"KAREN!" aku berteriak ketika melihatnya keluar dr backstage, sepertinya dia ingin kembali ke hotelnya, Karen segera menoleh saat aku panggil.. Aku segera menghampirinya, Aku sangat merindukannya..
"Ohh.. Haii!!" sapa Karen kepadaku, hanya Hai?
"Inget aku kan Karen? dulu waktu kecil kita sering main bareng!!" aku mencoba mengembalikan ingatan Karen
"Ah tentu saja aku mengingatmu, Marcell ya ? Sudah lama kita tidak berjumpa!"
"Ah iya benar, bagaimana kalau kita minum kopi sebentar sambil membicarakan beberapa hal?"
"Apakah itu penting?"
"Tidak begitu sih, aku hanya ingin berbicara dan mengobrol dengan mu, bernostalgia tentang masa kecil kita"
"Ah Marcell, maaf sekali, tapi aku harus istirahat karena besok aku akan melakukan konser di Singapura"
"Wah sayang sekali, kalau begitu semangat ya untuk besok, kau harus istirahat yang cukup agar tidak sakit"
"Baiklah bye, sampai jumpa lagi Marcell!!"Aku hanya melambaikan tangan sambil tersenyum kepada karen, sungguh rasanya benar - benar sesak ketika harus tahu bahwa Karen menolak ajakan ku, padahal waktu kecil dulu, dia seorang gadis yang selalu menuruti dan mengikuti ku kemanapun, aku bagaikan seorang induk dr angsa yang baru menetas.
Aku segera pulang kerumah setelah melihat Karen di acara The Beauty of Melody, aku membuka laptop ku dan mulai melakukan browsing video, aku mencari video Karen, dan aku menemukan video karen yang menakjubkan, ternyata selain seorang pianis, Karen Joann adalah seorang balerina yang sangat anggun. Aku melihat hampir semua video saat Karen Joann sedang menari balet ataupun bermain piano. Sungguh sebuah keindahan yang tak dapat di ungkapkan hanya dengan kata-kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Black Piano and My White Roses
RomanceAkhirnya aku menemukannya, seorang gadis yang ku kagum-kagumi sejak dulu, seorang gadis yang pesonanya bagaikan putri raja, seorang gadis yang keanggunannya melebihi sang bidadari.. Karen Joann, dapatkah kita mengulang semuanya ? Aku menginginkan ki...