Chapter 2 : hotel tua

49 2 0
                                    


hii guys kembali lagi nih di RUN AWAY.

Rasa penasaran kalian takkan hilang setelah kalian membaca cerita gw

Selamat membaca

Hope you like this....

-------

Lili tiba di sebuah gedung besar nan gelap, pagarnya di liliti oleh benalu dan pagarnya terbuka sedikit.

Lalu setelah masuk, tibalah ia di sebuah hotel tua yang hancur.

Setelah Lili memasuki pagar itu terlihat jelas sebuah bayangan besar dan berbulu, ia pun segera menghampiri bayangan itu.

Sesampainya Lili di tempat itu terkejutlah ia karena senter yang Ia bawa di ambil oleh sesosok tuyul kecil.

Tuyul itu tidak hanya sendiri tetapi beramai-ramai mengerubuti Lili, entah di bawa kemana senter itu pergi.

Lili sempat heran " kenapa ada anak kecil sebanyak itu di tempat kosong ini" Lili tidak tau bahwa tadi Ia di kerubuni oleh hantu tuyul.

Di Jakarta. orang tua Lili dan Steven mulai cemas, Steven sedang ada di rumah Lili. "Om,Tante. Knpa jam segini Lili belum balik ya?" Tanya Steven dengan wajah panik. Kami tidak tau nak, Lili belum memberi kabar seharusnya dia sudah sampai"

Lalu Steven mencoba menelfon Lili, dan akhirnya terhubung, setelah menunggu akhirnya di terima telfonya "Halo...Halo... Lili kamu tidak apa-apa kan? Kamu sudah dimana?" Tanya Steven. Sempat tidak sambung dan pada saat tersambung ada yang menjawabnya dan berkata "wanita itu sekarang milik kami dan masuk ke dalam perangkap kami hahahahah"dengan suara yang nyaring dan mengerikan.

Steven mulai merasakan tidak enak dan ke anehan.
"Ada apa nak" tanya Ibunya Lili "tidak mungkin , Lili tersedat tan...."

Sebenarnya ponsel Lili ada dengannya tetapi sesosok masuk dalam ponselnya, Lalu Lili mengeluarkan ponselnya dan menggunkam lampu flash nya.

Ia melihat di sekitarnya, Ia terus berlari untuk masuk kedalam gedung itu.

Setelah tiba di sebuah pintu Ia melihat sesosok ibu-ibu memakai daster putih rambut panjang(kuntilanak).

Ia tidak tahu bahwa itu adalah hantu. "Eh ibu mau ngapain malem-malem gini" ucapan dari Lili membuat kunti marah, lalu kunti itu mencekiknya.

"Tolong-toloh uhg...uhg..." suara Lili begitu nyaring dan batuk-batuk, Tanpa sengaja Ia memotret kunti itu lewat Ponselnya. Dan kunti itu terpempar jauh dan mengeluarkan asap dari tubuhnya.

Lili pun segera masuk ke dalam gedung itu. "Apa tadi itu hantu ya?" Lili masih tidak percaya bahwa itu hantu. karena kepolosanya itu, Lili menganggap bahwa hantu tidak ada.

Setelah tiba di tengah-tengah dalam gedung, Ia melihat sekelilingnya dengan takjub "Wow Amazing" itulah yang di ucapkan oleh Lili pada saat melihat sekitarnya itu.

Di ruang tengah itu seperti gedung pertemuan/aula, yang di penuhi patung-patung yang gayanya agak aneh dan gambar-gambar lukisan yang menyeramkan.

Rasa takutnya hilang Ia sangat senang dapat melihat seni yang keren. "Wow Ini keren sebaiknya aku foto deh buat kenang-kenangan". Kenangan sih kenangan tapi ngeri oi... hehehe

Ia pun berjalan sambil memotret patung dan lukisan yang ada di sekitarnya. Setelah di depan patung yang rusak Ia melihatnya sejenak dengan seriusnya dan patung itu mengeluarkan suara tangisan dan tertawa ngakak.

"Huuuuuu...huu
.. hahahahahaha" seperti itu lah suara yang di keluarkan oleh patung itu. Karena terkejutnya, Lili memotret patung itu dengan ponselnya "ckrek...ckrekk..ckrek..." patung mulai retak dan pecah lalu keluarlah roh seperti bapak-bapak. "Hua hahahahah" begitu nyaringnya hingga Lili memotret sebuah lukisan kelewar besar, dan keluarlah kelelawar itu.

Setelah dua sosok itu menatap Lili dengan tajam bersatulah kedua sosok itu seperti manusia bersayab kelelawar.

"Kalian tidak nyata,dan kalian tidak asli" begitulah ucapan Lili dengan ketakutan

Hantu itu segera menyerang Lili dan melemparnya hingga Lili tidak sadarkan diri.

Setelah sadar, hantu itu sedang berjalan dan menjauhi Lili. Kemudian Lili diam-diam memngambil foto hantu itu dengan lampu flash yang paling terang. "Ckrek..." hantu itu jatuh dan mengeluarkan asap dari tubuhnya. Setelah itu Lili langsung lari tanpa pikir panjang.

Hantu yang tadi sudah di foto oleh Lili kini telah mengikuti Lili pergi.

Dan tanpa sengaja hantu itu mendorong Lili hingga terjatuh sangat jauh.

Lili mengambil foto lagi dan hantu itu akhirnya mati. Dan terdapat sebuah kunci emas di leher hantu itu.

Datanglah seorang nenek yang tua dengan tonkat dari kayu.
"Hei nak. pergilah dari sini segera, kau kan sudah mendapat kuncinya" nenek misterius itu langsung pergi entah kemana.
Lili pun mengikuti perintah sang nenek, dan Ia menemukan sebuah pintu besar.

Setelah di buka terdapat sebuah lorong yang tidak begitu panjang. Keadaan sangat gelap Lili tidak melihat apapun di sekitarnya.

Ia segera menyalakan lampu flas yang ada di handphonya dan ternyata...... terdapat potongan-potongan anggota tubuh yang sudah menjadi bangkai.
Lili awalnya tidak ingin jalan ke lorong itu karena bau busuk yang menyengat. "Apa boleh buat!! Aku harus pergi dari sini". Kata Lili tanpa ragu-ragu.

Pada saat hampir keluar dari lorong itu. Lili menendang seperti kamera SLR, tanpa di duga. Ia segera mengambil kamera itu "wow di tempat pembunuhan ini mengapa ada SLR" Lili sangat penasaran. Lalu ia membawanya.
hutan besar dan berkabut. Membuat mata Lili tidak bisa melihat jauh. Apalagi dengan lampu flash sangat tidak membantu.

Tanpa basa-basi Lili berlari untuk menjauhi tempat itu. Dan berhenti di suatu tempat, saat berhenti Ia mendengar pijakan kaki lompat-lompat, tetapi tidak bisa di lihat Lili.

"Jhuk....jhuk...." begitulah suaranya. Lili mulai ketakutan. "Siapa itu....???" Sahut Lili dengan keras, lalu tampak lah sebuah pocong yang menakutkan.

"Ha...hahahahaha..." tertawa Lili saat melihat pocong itu. Dia merasa bahwa pocong itu adalah orang. "Bapak kedinginan kok gitu bangat pak? hahaha" lolucon dari Lili.

Pocong itu menyerang Lili dan akhirnya Lili terjatuh.
"Gdebuk.... aw...." tanpa sengaja tangan Lili tertancap sebuah pecagan kaca.

Pocong itu mendekatinya hingga Lili memotretnya memakai handphone.
"Ckreik...ckreik..." Lili memotret Pocong itu, tetapi pocong itu tidak terjatuh atau pun mengindar.

Pocong itu terus menerus menyerang Lili, tiba-tiba Ia tidak sengaja menekan sebuah tombol kameraSLR yang Ia kalungi itu.

"Jprettt......" pocong itu terjatuh untuk pertama kalinya, dan Ia memotret pocong itu kembali dengan SLR. Pada akhrinya pocong itu tidak berdaya dan mengeluarkan asap dari kainnya.

Ia mencoba memotret sekali lagi, dan lampu flash itu sangat terang. Sehingga Lili dapat melihat sekitarnya dengan jelas.

Ia berjalan perlahan hingga Ia menemukan sebuah tangga yang turun kebawah. Ia segera turun dengan perlahan.

Dan setelah itu..... tada.....
Tibalah Ia di sebuah danau besar nan Indah, dan sekitar danau itu di kelilingin bukit-bukit yang indah, di tambah terangnya sinar rembulan.


Cukup sampai sini dulu ya ceritanya.

Cerita ini walaupun cukup horror tapi author kasih unsur komedinya sedikit.

Jadi Light turn off ini menceritakan terjadinya gerhana bulan dan tempat itu menjadi gelap gulita.

Semoga kalian suka dengan ceritanya.

author : kevin novanto.

Editor : IcLovers @mdigtaaa

Follow my wattpad

Instagaram: Kevin.nov12

Hope you like it!^^

RUN AWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang