Time Travel [Ch 4]

274 33 0
                                    

"Hm?" Jungkook hanya memasang ekspresi heran. "Mungkin perasaan Namjoon-hyung saja. Ini pertama kalinya Kookie kemari."

"Sepertinya. Kita sudah sampai."

"Terimakasih, hyung." Jungkook pun akhirnya membungkuk sejenak. Kemudian, dilambaikannya tangannya pada Namjoon seraya pergi menjauh darinya.

"Tentu."

---

Time Travel

~Chapter 4~

Cast:

Kim Namjoon

Kim Seokjin

Jung Hoseok

Min Yoongi

Park Jimin

Kim Taehyung

Jeon Jungkook

Pairing:

NamJin, Slight! MinYoon

---

"Jadi, bisa jelaskan kau kemana tadi?'

Seokjin memandang Namjoon dengan tatapan yang sama sekali tidak mengintimidasi meski dia menyipitkan mata besarnya. Jujur saja, menurut Namjoon itu benar-benar lucu.

Jimin tampak mengatur nafasnya, "Ya! Hyung...haah.....aku bahkan berkeliling dari ujung ke ujung untuk..hah.. mencarimu!"

Yoongi hanya menepuk-nepuk punggung Jimin. Tidak berkomentar apapun. Dia paling terakhir kali datang jadi tidak tau harus menanggapi apa.

"Bahkan ku kira kau diculik Namjoon! Kau tau kan sekarang lagi marak penculikan?!" mata Hoseok tampak berair.

"Aku hanya membantu seorang bocah. Dia tersesat."

"Benarkah?" Seokjin masih menyipitkan matanya dengan ekspresi bossy.

"Aish, hyung mana mungkin aku berbohong!"

Yoongi pun menengahi, "Sepertinya memang dia tidak berbohong, hyung. Cepat habiskan saja makanannya. Es krimnya juga. Nanti mencair."

---

Satu tahun setelahnya, Namjoon kini memasuki tahun kedua sekolah menengah pertama dan kali ini dia sedang berfoto dengan Seokjin dengan handphone kameranya. Ya, Seokjin telah lulus dari sekolah.

"Jinnie hyung cukup hebat. Lulus SMA favorit pula. Selamat hyung."

"Terimakasih Namjoonie. Ah, bahasa Inggrisnya tentu saja berkat kau. Kau benar-benar jenius."

"Ah, itu bukan apa-apa. Aku tak menyangka hobiku di musik hiphop benar-benar berguna."

"Terimakasih atas lesnya." Seokjin langsung memeluknya erat. Kemudian, ia lepaskan dan mata Seokjin pun beralih menatap ke arah lain.

Namjoon hanya tertawa kecil, "Hyung.....Bolehkah aku meminta sesuatu?"

"Apa itu Namjoonie?"

"Boleh tidak aku minta kancing kedua dari baju seragammu sekarang?"

"E..eh...? Buat apa?" Bukannya Seokjin tidak tau, dia sering membaca manga. Dia paham betul ada maksud laki-laki bersurai pirang yang berdiri di hadapannya ini padahal.

"Aku...aku menginginkan perasaanmu selama tiga tahun ini..hyung...perasaan tentangku, aku....aku mencintaimu."

Pipi Seokjin kini telah merah merona. Aish, jantungnya semakin lama semakin berdetak kencang. Jujur saja, ia juga merasakan perasaan yang sama dengan Namjoon. Anak itu meskipun lebih muda darinya, benar-benar memiliki pemikiran dewasa walaupun dia suka merengek. Selain itu, Seokjin juga merasa nyaman dengan Namjoon.

Time TravelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang