Prologue

22 0 0
                                    

Lee Hee Joo Point Of View

Suara teriakan dan jeritan-jeritan memekakan telinga ketika ia mulai meliuk-liukkan tubuhnya. Ruangan seni sekolah mulai panas saat musik berganti menjadi bergenre pop-rock menggema di ruangan luas ini.

Mataku tak lepas dari tubuhnya yang ramping itu. Tak heran jika ia banyak digemari oleh siswi di sekolah ini karena dia bukan hanya tampan tapi juga berbakat dalam menari. Sungguh aku kagum dengannya, eung- lebih tepatnya- suka.

"Apakah dia begitu hebat?"

Aku menoleh ketika mendengar ada yang berbicara dengan sedikit berteriak karena di sini memang sangat berisik.

"Siapa yang tidak kagum olehnya. Dia sangat keren ketika menari bahkan saat dia hanya menatap datar pun, siswi di sini akan menjerit-jerit histeris" jawabku sambil tertawa kecil.

Aku kembali melihat pria yang masih sedang menari di atas panggung teater ini. Dia benar-benar populer di sekolah.

"Aneh. Bahkan ia tidak bisa menyanyi kenapa bisa sepopuler itu?"

Aku menoleh, menatap wajahnya yang sedang melihat saudara kembarnya sedang menari di panggung teater itu. Matanya berbinar tetapi tidak dengan perkataanya yang sedikit menyindir.

"Kai memang keren ketika menari tetapi tidak saat bernyanyi. Bahkan nyamuk pun akan kabur saat mendengar suaranya yang jelek itu", dia tertawa renyah entah itu candaan atau serius.

Aku kembali tertawa, "Hei. Kau mengomentari dirimu sendiri"

Dia menoleh.

Mereka memang sangat kembar, bahkan aku tidak bisa membedakannya jika gaya rambut mereka sama. Kai memang sangat menawan dengan gaya rambutnya yang dikeataskan dan berwarna blonde itu membuat wanita terkagum-kagum saat menatapnya.

Sedangkan Jong In?

Kim Jong In adalah murid paling cerdas. Dia selalu mendapatkan peringkat teratas di sekolah ini. Para siswi akan terhanyut ketika dia sudah bernyanyi, suaranya yang merdu itu membuat para wanita meleleh. Keningnya tertutupi oleh poni rambut yang berwarna hitam pekat, membuat yang membedakannya dengan Kai

"Tentu berbeda. Aku lebih keren dari pada Kai" ucapnya percaya diri.

Aku kurang setuju dengan perkataannya

"Tidak. Kau sama dengannya berarti tidak ada diantara kalian yang lebih keren" ucapku sambil tertawa.

Menurutku Kai memang lebih keren tetapi aku tidak suka dengan sikapnya yang angkuh dan sombong itu bahkan ia adalah murid paling nakal di sekolah ini.

Berbanding terbalik dengan Jong In.

Kai selalu mendapatkan nilai jelek di ulangannya dan dia sering bolos sekolah hanya untuk bermain bersama teman gengnya itu. Kai memang buruk tapi keburukannya itu selalu ditutupi oleh bakatnya dalam menari yang selalu mendapatkan juara di perlombaan-perlombaan menari.

"Aku berbeda dengannya. Lihat baik-baik"

Dia mencondongkan wajahnya membuatku mau tak mau menatap wajahnya. Dari mata, hidung, pipi, bibir, bahkan tatapannya pun sangat mirip dengan Kai tapi ada yang sedikit berbeda dengannya.

Dia tersenyum, "Berbeda kan?"

Aku menjauhkan wajahnya dari hadapanku, "Benar. Kalian memang berbeda"

Dia melipat kedua tangannya, sambil memperlihatkan senyum percaya dirinya dia menjawab,"Tentu saja kita ini sangat berbeda"

"Memang berbeda, Kai lebih keren dari pada dirimu"

SAME BUT DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang