TBoF - (4)

18 4 0
                                    

Alessa terduduk di tengah lapangan karena ia baru selesai dari latihan chersnya, hari ini adalah hari sabtu, kalau di SMA Alessa hari sabtu itu adalah hari untuk Ekstrakurikuler. Alessa bangkit dan mulai berjalan namun tangannya di genggam oleh seseorang dari belakang.

"Hy.." ujar seseorang yang membuat Alessa berbalik ke belakang.

Alessa terdiam melihat seseorang itu, ternyata dia adalah Dion si Kapten basket yang disukai Alessa. Hati Alessa sangat bahagia karena kedatangan Dion.

"Hey hey" ujar Dion yang melambaikan tangannya di hadapan mata Alessa.

"Ehh..hy" Alessa pun tersadar dan membalas sapaan Dion.

"Gue mau ngasih ini..." Dion memberikan minuman dingin kepada Alessa.

Alessa tidak bergeming, betapa kagetnya ia melihat perilaku Dion.

"Inii..ambil, lo haus kan?" Dion mengambil tangan Alessa dan menaruh minuman dingin itu di tangan Alessa.

"Hmm..makasih ya" ujar Alessa gugup

"Iya.. kalau gitu gue cabut dulu" pamit Dion dengan tersenyum dan menepuk pelan bahu Alessa.

Alessa hanya mengangguk, Dion pun melangkan meninggalkan Alessa. Alessa tidak bergeming ia masih terpukau melihat perilaku Dion tadi, hatinya begitu senang. Namun beberapa detik kemudian Alessa berjoget ria karena sangat senang.

"Oii lo gila yaa?" Sahut seseorang yang membuat Alessa melihat kebelakang

Alessa berhenti dengan aksinya tadi dan melihat kebelakang, senyum gembiranya luntur diganti dengan senyum kesal. Setelah dilihatnya ternyata yang datang-- ARIO.

" apaan sih lo, gabisa ngeliat gue bahagia dikit" Alessa cemberut sambil meninggalkan Ario untuk duduk.

Ario tersenyum melihat tingkah Alessa yang menurutnya lucu. Ario pun mengikuti langkah Alessa dan duduk disampingnya.

"Gitu aja ngambek, kenapa lo? Kok kayak orang gila gitu?" Tanya Ario, Alessa melihat Ario dan tersenyum.

"Lo tau gak yo, Dion ngasih gue minuman dingin" jelas Alessa gembira, senyum Ario luntur setelah mendengar perkataan Alessa.

Gue bisa ngasih lebih asal lo tau Ca. Batin Ario.

"Ohh bagus dong...gue cabut dulu kalau gitu" Alessa mengangguk, namun ia bingung dengan gerak-gerik Ario yang aneh menurutnya.

Setelah Ario pergi, Alessa bangkit namun langkahnya terhenti karena ada yang memanggilnya.

"Hy Alessa"

Alessa melihat kebelakang, jantung Alessa ingin sekali copot karena seseorang ini, ya kalian tau siapa dia, DION. Dion mendekati Alessa, Alessa tidak berani menatap Dion karena pipinya sudah seperti kepiting rebus.

"Hey... liat gue" Dion memegang dagu Alessa, Alessa pun membalas tatapan mata Dion.

"Hmm... nanti pulang bareng gue mau gak?" Alessa terdiam, jantungnya berdetak semakin parah mendengar ajakan Dion.

Satu detik... dua detik... tiga detik

"Heyy mau gak?" Ulang Dion

"Ehh.. hmm boleh" mulut Alessa tidak bisa tertahan. Alessa langsung meng-iyakan ajakan Dion.

"Oke.. gue tunggu didepan kelas lo ya" ujar Ario, Alessa hanya mengangguk. Dion pun tersenyum dan pergi meninggalkan Alessa.

Alessa tersenyum puas karena hari ini, Alessa berjalan menuju Toilet untuk mengganti pakaiannya. Namun ditengan.perjalanan Alessa lupa kalau ia akan pulang bareng Ario.

The Boy(or)FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang