Bismillah...
Ini pertama kalinya saya bikin cerpen dan setelah bolak-balik mondar-mandir kaya setrika, akhirnya saya nekat posting cerpen saya yg absurd ini.
Sempet stress juga mikirin judul, wkwk.
Jujur saya lebih suka membaca daripada menulis tapi gak papa demi Kak Key XDOke, daripada banyak bacot mending langsung aja.
Ini buat Kak QueenNakey
***
Hutan bambu itu gelap dan berkabut. Dingin dan sunyi. Tak ada suara apapun kecuali sayup-sayup angin dan gemerisik dedaunan yang saling bergesekan.
Key mendongak ke atas, langit diatasnya penuh bintang-bintang yang bersinar berkat bantuan bulan.
"Gue dimana?" gumamnya.
Semakin lama, hawa dingin semakin terasa menusuk tubuhnya. Key menunduk, tanah tempat dia berpijak terasa lembab, semakin terasa karena dirinya tanpa alas kaki sekarang.
"Sialan!" umpatnya kesal. Pelan-pelan ia melangkahkan kakinya. Entah kemana, yang pasti keluar dari hutan bambu itu. Yang dialaminya sama seperti film-film horor yang pernah ditontonnya. Mendadak bulu kuduknya meremang.
Key menelan ludahnya dengan susah payah. Tubuhnya membungkuk untuk mengambil sebilah bambu yang tadi tak sengaja diinjaknya. Meskipun minim cahaya, ia masih bisa melihat panjang bambu yang kini digenggamnya tidak lebih dari setengah meter. Mungkin cukup untuk menusuk sosok bayangan putih yang semakin mendekat kearahnya.
Key tidak bisa melihatnya dengan jelas. Tapi gaun panjang putih dengan rambut panjang sudah tidak asing lagi baginya.
Sosok itu semakin mendekat. Key membeku ditempatnya. Tubuhnya kaku. Sosok itu semakin jelas. Kulitnya putih pucat. Rambutnya terlihat berkilau ditengah kegelapan.
"Kirenaaaa!!!"
Jleb.
Key tersentak. Ia merasa telah -dengan tidak sengaja- menusuk sesuatu. Tapi perempuan cantik yang sedang ada didepannya hanya tersenyum. Apa dia malaikat? Perempuan itu terlalu cantik untuk disebut hantu.
Kabut mulai menipis, namun dingin tetap menusuk. Key bisa melihat gelap disekelilingnya mulai lenyap digantikan cahaya dari bulan yang kini berada tepat diatas kepalanya. Sosok perempuan cantik didepannya mengabur perlahan lalu menjadi serpihan-serpihan abu yang berterbangan.
Lenyap. Perempuan itu lenyap dari pandangan. Key tanpa sadar menjatuhkan bambu yang digenggamnya. Yang berdiri sekarang dihadapannya adalah sosok laki-laki berparas tampan. Ketampanannya mungkin akan membuatnya dikutuk oleh para dewa tetapi sekaligus juga dipuja para dewi.
"Kau membunuhnya." suara itu tenang namun mampu membuat Key bergerak mundur ke belakang.
Mata dengan alis menukik itu menatap Key tajam. Aura iblis menyelimutinya.
"Aku harus menghidupkan Kirena kembali. Tidak, bukan aku. Tapi kau." suara itu meninggalkan gema.
Key berjalan mundur hingga kegelapan benar-benar menelannya.
Don't let me die here
You must be sacrificed***