Just A Kiss

1K 55 14
                                    

Siang itu, di kediaman Yorozuya

"Kagura chan. Sudah kubilang untuk buanglah sampah plastik sukonbu mu itu pada tempatnya. Mattaku"

Geram Shinpachi yang kini sedang memakai pengikat kepala, dan memegang sapu. Tangan kirinya menunjuk kearah bungkusan sukonbu yang tergeletak dimana mana, tak dibuang pada tempatnya

"Naa Kagura. Sudah kubilang bukan ? Buang sampahmu pada tempatnya"

Ucap Gintoki santai sembari mengupil. Kedua kakinya yang dilipat dan disimpan diatas meja boss, menandakan bahwa dia pemimpinnya, meskipun tak terlihat seperti itu

"Nanti jadi kotor loh rumah kita. Kalau Kotor kan siapa lagi yang susah ? Gue kan ?"

Ucapnya santai seraya melihat lihat jari telunjuk bekas ngupilnya dan meniupnya "Fuuh"

"Aku tak mau mendengarnya darimu Ginchan" Ucapnya sinis seraya mengusap usap Sadaharu, anjing raksasa kesayangannya

"Kenapa kau yang capek ? Bukannya hanya aku disini yang bersih bersih ?!" Teriak Shinpachi

"Urusee naa Pattsuan, bila kau begitu, nanti nenek tua itu akan muncul dan menagih uang sewaan" Ucap Gintoki

Kring kring kring

"Sumimaseen. Apakah Danna ada ?"

Terdengar suara lelaki, membuka pintu Yorozuya dengan berpakaian seragam Shinsengumi

Sougo, Okita Sougo. Kapten divisi pertama Shinsengumi. Si sadis yang sangat ingin membunuh wakil ketua Shinsengumi, Hijikata Toushiro demi gelar

"Danna ... Apakah kau ada ? Atau kau telah mati ?" Ucap Sougo polos sembari masuk ke ruangan

"Ada perlu apa kau kesini ?" Kata Gintoki

"Danna ..." Sougo pun duduk di Kursi, tanpa dipersilahkan

"Aku mau meminjam anak ini, hanya untuk sehari" Lanjutnya seraya menarik kerah bagian belakang Kagura keatas layaknya memegang seekor serangga

"Oe Teme ! Lu pikir gue benda apa dipinjam pinjam ?! Jangan pegang pegang gue !" Teriak Kagura kesal sembari melirik tajam Sougo dan menepis tangannya

"Jadi, bagaimana Danna ? Mau tidak ?" Ucapnya polos seakan akan mengabaikan Kagura

"Tidak. Aku tidak akan meminjamkannya" Ucap Gintoki dengan kaki yang telah turun dari meja. Tumben bijak

Sougo pun mengeluarkan setumpuk uang yang lumayan besar nilainya

"Bagaimana dengan segini Danna ?"

"Baiklah. Aku terima" Ucapnya tanpa basa basi seakan melupakan kata kata bijaknya tadi

"Matte Gin chan ! Aku tidak-- "

"Ayo cepat China. Jangan bermalas malasan" Ucap Sougo memotong pembicaraan Kagura dengan menyeret paksa Kagura keluar

"Bersiaplah, untuk hal hal yang menyeramkan" Ucap Sougo dengan suara kecil yang hanya bisa didengar Kagura. Matanya menatap Kagura dengan sadis, dan aura hitam pun mulai bermunculan di tubuh Sougo

"GINCHAN ! TOLONG AKU ! DIA SUDAH GILAA !!!" Teriak Kagura kepada Gintoki, namun Gintoki malah dengan sibuk menghitung uang dimeja

Dan mereka pun keluar, menuju jalanan. Di jalanan pun, Kagura tetap diseret, seakan Sougo tak peduli dengan orang orang disekitar yang membicarakannya

Kini, Sougo melepaskan pegangannya dan menatap Kagura

"Oy Teme Sadis ! Apa yang mau kau lakukan hah ?!" Kagura terlihat marah, badan mungilnya berdiri didepan Sougo dengan gaya seorang preman

Sougo membalasnya dengan tatapan polos

"Sudah jelas bukan ? Kita akan berkencan"

"K-Kencan ? Apa yang kau katakan aru ?!" Ucap Kagura sedikit malu. Wajahnya pun memerah sedikit karena perkataan Sougo

"Ya, kau akan menjadi pacarku untuk sehari ini. Sudahlah, ikut saja" Ucapnya seraya menggenggam tangan Kagura dan menariknya

"K-Kita akan kemana ?"

"Taman saja, disitu bukan ? tempat orang biasanya berkencan ?"

"B-Baka ..."

Sesampainya ditaman, Sougo pun segera berjalan menuju tempat duduk tepat didepan pancuran air

"Kau duduk dulu disini China, akan kubelikan kau sesuatu" Ucapnya berjalan pergi meninggalkan tempat

Kagura pun duduk, tanpa memegang payung karena tertinggal tadi di Yorozuya, untung sekarang sedikit mendung

Kagura diam seribu bahasa

Wajahnya kini merah merona karena malu dan bingung. Siapa yang tidak bingung ? Tiba tiba diajak kencan, Oleh Rivalnya sendiri ?

"Apa yang kau lakukan China ? Ayo cepat sebelum es krimnya meleleh"

Ucap Sougo yang sedari menyodorkan tangannya yang memegang Es krim kedepan wajah Kagura yang memerah

"A-Aah. B-Baiklah"

Sougo menatap Kagura heran

"Kau kenapa China ? Sakit ?"

Ucapnya seraya memegang kening Kagura

Tentu saja Kagura tambah malu. Wajahnya kini berubah warna menjadi merah, dan dia sama sekali tak bisa bergerak sedikitpun

"Souka. Kau tak apa"

Sougo pun duduk disamping kanan Kagura, dan mulai menjilati es krimnya

Satu menit
Dua menit
Tiga menit
Es krim mereka pun habis satu persatu

Lima menit
Sepuluh menit
Lima belas menit
Terjadi keheningan diantara mereka seiring berjalannya waktu

Keheningan terpecahkan ketika Kagura memegang lengan baju kiri Sougo dan menarik-nariknya pelan

"N-Nee. Kalau kita berpacaran, b-bukankah ada hal y-yang biasanya dilakukan oleh k-k-kekasih bukan ?" Ucap Kagura

Nampaknya Kagura sekarang telah berubah menjadi malu malu. Nada suaranya yang biasanya bermarah marah, sekarang berubah menjadi dere dere dan seakan logat "Aru" nya telah hilang

"Hmm ? Apa itu ?"

"B-berciuman" Jawab Kagura lirih

"Hah ? Aku tak mendengar suaramu China" Kata Sougo seraya mendekatkan kepalanya ke kepala Kagura

"Ci-ciuman" Kali ini suara Kagura lebih besar dari sebelumnya, dan Sougo pun mendengarnya

"Ooh. Hanya itu ?"

Kedua tangan Sougo kini menggenggam kedua bahu mungil Kagura, dan mengarahkan Kagura ke arahnya

"A-A-A-Apa yang akan kau laku-- hmmm"

Perkataan yang keluar dari mulut Kagura dipotong oleh bibir Sougo yang menempel di bibirnya.

Ya. Mereka berciuman

Perlahan tapi pasti, kedua mata Kagura menutup, dan mereka berdua pun menikmati waktu mereka di siang hari itu

"Seakan waktu berhenti"

Itulah yang dirasakannya, mungkin lebih tepatnya Mereka

"Ini hanyalah sebuah ciuman bukan ? Hanyalah sebuah ciuman"

Ujar Sougo seraya melepas ciumannya

"Kagura chaan !"

Datanglah seorang anak kecil seumuran Kagura yang melambai lambai kearah mereka, dia memakai baju kimono merah

"Ah, Soyo-hime. Ini dia orangnya, sudah kubawa. Kalau begitu, aku akan pergi" Ucap Sougo seraya berdiri, kemudian berjalan meninggalkan Kagura yang sedang duduk dibangku

Soyo pun berdiri didepan Kagura

"Kagura chan, ayo kita bermain ?"
Ucapnya gembira

"Are ? Ada apa Kagura chan ? Apa kau baik baik saja ? Kau terlihat sakit. Wajahmu memerah, apa kau perlu kerumah sakit ?"

Just A KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang