Part Seven

20 2 0
                                    

Cas Louvre menjatuhkan kapaknya ke rerumputan. Langsung kuambil. Ia sempoyongan memegangi lehernya. Berbalik ke arahku. Lalu ia tersungkur. Menggelepar di atas rerumputan. Dengan pada tertelungkup. Kuberanikan diri mencabut pisau dari lehernya. Kubalikkan badannya dengan kaki.
Astaga..! Matanya terbuka, melotot. Hidup atau tewas?

Aku hampir mendekatkan tangan kiriku ke lubang hidungnya, memastikan nafasnya benar-benar berhenti. Saat tiba-tiba aku merasakan kakiku dicengkeram sesuatu. Aku berteriak. Reflek, kuayunkan kapak di tangan kananku itu ke badan Cas Louvre. Tak kusangka, menancap tepat di lehernya.

Aku.. tanganku gemetaran. Serasa ada aliran listrik yang menyengat dan menjalar hingga ke seluruh tubuhku. Akhirnya aku menangis kencang. Rasa lega bercampur takut luar biasa.
Beberapa saat kemudian, belasan polisi berdatangan termasuk Mas Joe. Suasana jadi gelap, dan aku tak ingat apa-apa lagi..

Entah berapa lama aku pingsan.. Saat kubuka mataku.. Aku berada di ruangan serba putih. Badanku lemas dan lemah. Aku melihat Mas Joe duduk di sisi tempatku berbaring. Kucoba memanggil namanya.. "M.. Mas.. Joe.."
Pacarku itu langsung menoleh. "Lorena..!"
Aku merasakan basah di pelipisku. Aku menangis lagi. Perlahan tapi pasti, kekuatan tubuhku kembali. Aku berusaha bangkit untuk duduk. Mas Joe langsung memelukku.
"Semuanya udah selesai kan, Mas?" tanyaku. Dan aku merasakan kepalanya mengangguk. Ia berbisik padaku, "Iya, Sayang.. Semuanya udah selesai.. Benar-benar berakhir. Cas Louvre benar-benar tewas. Kamu melakukannya dengan hebat.."

Aku menangis di pundaknya. "Soal ibu kamu.. Aku minta maaf.. Kalau aja aku gak tinggal di rumah kamu.. Mungkin.."
"Bukan salah kamu.. Itu semua murni kasus pembunuhan yang dilakukan oleh orang sakit jiwa.. Psikopat.. Cas Louvre.. Tau gak, kamu pahlawan. Kamu balasin dendam para korban itu. Keluarga korban bahkan bersimpati sama kamu."

Semuanya telah selesai..
Aku menjual rumahku. Uangnya kutabung. Lalu aku ikut Mas Joe pindah ke Surabaya. Ia menerima tugas dinas di sana. Dan, kami menikah.
Aku memang masih trauma jika melewati jalanan gelap, atau berada sendirian di rumah. Mas Joe memanggilkan psikolog untuk membantuku menyembuhkan trauma itu. Dan aku janji, aku pasti bisa sembuh..


T       H       E              E       N       D

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Scary NightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang