1/1

319 45 76
                                    

Chanyeol POV

Mencintaimu, merupakan anugerah terbesar dalam hidupku. Meski kau meninggalkanku, aku tetap menjaga cinta ini untukmu. Aku akan mencintaimu sampai ajal menjemputku. Itulah janjiku.

Kekuatan cintaku padamu ternyata sangatlah besar. Hari itu kau datang kembali ke padaku, Jiyeon. Aku tak peduli bagaimana kau bisa kembali ke padaku. Aku bahagia, kau kembali padaku.

Ku lihat ia masih sibuk dengan pekerjaan rumahnya. Ia membuatkan sarapan sebelum aku pergi ke kantor. Ia membawa roti panggang cokelat dan susu di hadapanku. Ia duduk di depanku sambil menyunggingkan senyum termanisnya.

Sepulang kantor aku mendapati Jiyeon duduk di halte bus. Ia duduk dengan tatapan kosong. Aku menghampirinya dan ia sedikit terkejut melihatku berada di sebelahnya.

"Kau sudah pulang?" tanyanya.

"Iya." Aku mengangguk. "apa yang kau lakukan di sini Jiyeonie?"

Ia mengalihkan pandangannya padaku, "A... aku... aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja. Aku sangat mengkhawatirkan dirimu." Katanya.

Aku tersenyum dan meraih pundaknya, "Tenanglah Jiyeonnie. Aku baik-baik saja, selama kau berada di sisiku."

"Jinja?" tanyanya tak percaya dengan mata sedikit berkaca-kaca.

"Iya. Percayalah padaku Jiyeonnie." Aku memeluknya dengan erat. Diam-diam Jiyeon meneteskan air mata di pelukanku. Ia membalas pelukanku. Andai waktu dapat berhenti.

Jiyeon POV

Melihat Chanyeol saja aku sudah bahagia. Mendengar tawanya saja aku sudah merasa tenang. Aku tidak bisa berpaling dari Chanyeol sedetik pun. Di fikiranku hanya ada dia, dia, dan dia. Namun ada suatu hal yang ku sembunyikan. Ada sesuatu hal kenyataan yang tak bisa ku terima saat ini. Entahlah Chanyeol merasakannya atau tidak.

Aku harap Chanyeol tidak memberiku sebuah harapan yang semu. Aku harap yang dikatakannya kemarin tulus dari hatinya. Meski kenyataannya kami tak bisa menyatu.

Malam ini aku melihat bintang bersamanya di balkon apartemennya. Malam ini begitu indah, beribu bintang menghiasi angkasa dengan bulan purnama yang begitu cantik. Chanyeol membawa gitar dan menyanyikan sebuah lagu romantis untukku.

Dari dirimu ku dapatkan...

Arti cinta sejati setiap detik dengan mu

Dari dirimu ku dapatkan...

Belaian hati suci cinta...

Kau yang ku inginkan hanyalah engkau

Bersamamu adalah hal yang terindah...

Dan ku ingin kau lebih

Yang ku inginkan kau seutuhnya...

Mencintaimu adalah hal yang terbaik

Aku cinta kamu...

Itu lagu yang di nyanyikan untukku. Setelah ia menyanyikan lagunya sampai akhir ia berdiri dan menghampiriku.

"Selamat ulang tahun, Jiyeonnie. Saengil chukkahamnida. Semoga saja harapanmu adalah terus bersamaku selamanya." Katanya sambil mengecup keningku.

Aku mendongak menatap wajahnya. Entah mengapa mendengar kalimat terakhirnya aku merinding dan merasa bersalah. Ia berlutut padaku, "Jiyeonnie, aku berjanji akan selalu mencintaimu dalam senang maupun duka. Aku ingin kau menemani waktu hidupku bersamamu. Will you marry me?"

Will you marry me?

Will you marry me?

Kata-katanya terngiang-ngiang di kepalaku. Aku menatapnya nanar. Chanyeollie, apa kau tidak sadar dengan apa yang kau ucapkan? Mengapa kau malah membuatku makin merasa bersalah?

December [ONE SHOOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang