Mermaid 1

19.2K 613 5
                                    

"putri jangan berlari terus ,,aku lelah mengejar kaki mu yang seperti nya sudah sangat terlatih itu." Rajuk nya sambil membungkuk untuk mengatur nafas.

Merasa tidak dikejar lagi Raina berbalik sambil tersenyum manis kepada sepupunya yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah tidak muda lagi,

dengan rambut coklat sebahu dengan mata amber yang selalu Nampak bercahaya dimata Raina, Shila.

Yang sudah seperti kakak dan keluarga satu - satu nya yang tinggal bersamanya saat ini.

Raina yang hanya tinggal berdua dengan shila memang bukan berasal dari dunia manusia. Mereka adalah salah satu mahluk dari dunia immortal yang ikut bersembunyi di dunia manusia, maka dari itu mereka selalu tidak berdekatan dengan manusia atau harus menghindari yang namanya manusia.

Bagi mereka seorang mahluk immortal adalah tidak nyata dan hanya ada di dongeng anak - anak, maka dari itu apabila keberadaan mereka di ketahui hanya akan membawa masalah untuk keselamatan mereka.

"ayolah Shila aku tau kau sudah tidak muda lagi, maka dari itu aku mengajak mu berolah raga untuk mengencangkan otot dan urat - urat mu yang sudah mulai kendur." Raina yang geli dengan ucapannya sendiri menahan diri untuk tidak tertawa terbahak - bahak ,

sedangkan shila langsung berkacak pinggang karena mendengar ucapan raina yang benar - benar sedang meledek nya dan itu tidak pantas diucapkan oleh seorang putri seperti dirinya.

Mau dimana pun bagi shila adab sehari - hari harus selalu digunakan, apa lagi bagi seorang putri.

Raina yang mengerti berubahan raut wajah sepupu nya itu menahan nafas sejenak dan berucap kembali,"aku tau kakak shila, kau salalu terlihat cantik dengan gaya apapun, tapi kau tahu kan disini bukan istana jadi jangan terus bersikap formal. Aku merasa tidak nyaman." Sambil mengibas - ngibaskan tangan ke udara seakan hal itu sudah tidak penting lagi bagi diri nya.

"tapi Raina kita harus tetap membiasakan diri untuk bersikap dan berprilaku seperti yang sudah di ajarkan di istana." Jawab shila dengan nada lembut agar tidak menyinggung perasaan raina.

"untuk mu, bukan aku, Shila." Ternyata shilah salah, Mendengar jawaban raina yang sudah mulai berubah tidak nyaman membuat shila tambah merasa bersalah karena herus tetap merahasiakan keberadaan nya dari orang - orang yang masih mengincar nya. ,

ini beban terberat bagi shila tapi dirinya harus tetap melaksanan sesuai titah raja dan ratu (kedua orang tua raina) dan mendiang kedua orang tua nya.

Raina hanya gadis kecil berusia 4 tahun kala dibawa saat itu. Peperangan yang terjadi kala itu karena sekelompok penyihir jahat yang ingin memperluas daerah kekuasaan nya,

suara ledakan dan dentuman keras membuat reina kecil harus di hapus ingatan nya tetang kejadian tersebut, karena takut akan hal buruk yang terjadi untuk perkembangan nya kelak.

Raja yang memerintahkan penyihir kerajaan untuk membuka portal dalam pelarian untuk dirinya dan raina yang sudah dalam tidak sadarkan diri ,

didekap nya raina kecil dalam pelukan shila yang hanya bisa menangis dalam diam karna harus berpisah tiba - tiba dengan ayah dan ibu nya.

Yah.. shila yang merupakan anak dari adik sang raja harus ikut memimpin peperangan di garis depan, sehingga dirinya tidak sempat untuk mengucapakan kata perpisahan.

Shila hanya bisa patuh untuk mengemban tugas melindungi raina yang sudah seperti adik nya sendiri dan shila yakin ini yang terbaik saat ini hingga waktu nya tiba nanti ramalan untuk sang putri akan menyelamat dunia nya, kerajaan sekaligus rumah bagi dirinya dan raina untuk kembali.

MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang