Satu

159 11 2
                                    

Seperti biasa aku bangun dengan tenang. Syukurlah Namjoon Oppa tidak mengganguku hari ini.

Aku langsung bergegas untuk mandi. Setelah itu aku berpakaian rapi ala anak SMA. Setelah siap semua aku turun kebawah untuk ketemu Appa, Eomma dan Oppa.

Aku penasaran Oppa udah bangun apa belum. Tidak biasanya pagi pagi ga mengganguku. Aku akan memeriksa kamarnya.

"Opp-" ucapku terpotong.

"Haii adik ku tersayang. Mau ngapain lo kekamar gue? Gue udah bangun kok" ucap Oppa yg berdiri dibelakangku.

"Ah Oppa gue kira lo belom bangun hehe... soalnya kan lo biasanya pagi pagi gangguin gue" ucapku menggaruk kepala yg tidak gatal.

"lo kangen gue gangguin? Mau gue gangguin sekarang?" Ucap Oppa sambil menaikan sebelah alisnya.

"Ahh Oppa tau aja gue kangen lo gangguin walaupun cuma sehari ga lo gangguin. Tapi hari ini gue lagi ga mau lo gangguin" ucapku senyum senyum.

"Oke oke" ucap Oppa.

"Gue turun duluan" ucapku abis mencium pipi Oppa.

"Yg terakhir turun traktir makan dikantin" teriakku sambil berlari turun kebawah.

"Yakkk! Kau curang Shin Na! Awas kau" kesal Oppa sambil mengejarku.

Aku duluan sampai di meja makan, dan Oppa sampai terakhir. Appa dan Eomma cuma ngeliatin kita sambil geleng geleng kepala. Maafkan anak anakmu ini Appa, Eomma.

"Yak!kau curang! Aku tidak akan meneraktirmu nanti" ocehan Oppa.

"Ga mau tau pokoknya lo traktir gue nanti" kataku sambil memakan roti.

"Aishh lo rese Na" kata Oppa memutar bola matanya.

"Sudah sudah kalian ini bertengkar mulu" kata Appa melerai kita berdua.

"Maaf Appa Nana duluan yg mulai" kata Oppa ga mau salah.

"Iya gue aja terus" ucapku memutar bola mata.

"Ayo berangkat" ucapku menarik narik kerah baju Oppa yg dari tadi makan belum selesai selesai.

"Aishh sebentar" ucap Oppa menghabiskan rotinya dengan cepat.

"Aku berangkat Pa, Ma" ucapku pamit untuk kesekolah.

***

Aku sampai disekolah dengan selamat. Ya tuhan rasanya mau mati naik motor bareng Oppa yg gila. Aku berjalan ke ruang kelas bersama siapa lagi kalo bukan Oppa ku yg paling ganteng... gimana ga ganteng lewat koridor sekolah aja dia diliatin.

Ohh iya namaku Kim Shin Na suka dipanggil Nana. Oppa ku yg tadi namanya Kim Namjoon. Aku sama Oppa sifatnya beda bangett... Oppa bad boy gitu dan aku cuma good girl*tapi boong hehe.

"Fans lo nambah banyak kayanya. Boleh kali gue pancing amarah mereka" ucapku ngeledek.

"Diem lo gausah ngapa ngapain, gue ga mau lo kenapa napa. Masih banyakkan fansnya si jungkook" ucapnya sambil bawa bawa nama Jungkook temannya.

"Oke oke" ucapku mengangguk anggukan kepala.

"Gue duluan yaa" ucapku berlari menuju kelas.

"Gausah lari lari Shin Na! Kau tidak boleh capek" Teriak Oppa aku masih bisa mendengarnya.

Aku berdiri di depan pintu kelas. Aku masih mengatur nafas ku karna berlari tadi. Selesai itu aku masuk kekelas, aku berjalan ke bangku ku pojok paling belakang.

"Pagi" sapaku pada teman sebangku ku.

"Pagi Na" sahutnya sambil tersenyum.

Yaa teman sebangku ku namanya Park Jimin, ia teman Oppa ku dan sahabatku. Aku menyukainya dari SMP dan perasaanku tidak berubah.

"Na lo tau ga?" Tanya Jimin sangat senang.

"Ga tau lah orang lo belom ngomong" jawabku.

"Aishh gue lupa. Lo tau nanti jam istirahat gue mau nembak cewe yg gue suka" kata Jimin sangat senang

Jleb..

"Na kok lo diem aja? Lo sakit" kata Jimin mengecek aku sakit atau tidak.

"Ahh semoga lo berhasil min" ucapku pura pura senang.

Iya min gue sakit, sakit yg ga bisa lo rasain sekarang. Tapi gue bisa apa dimata lo gue cuma SAHABAT.

Dari tadi aku ga fokus sama pelajaran, pikiran ku kemana mana. Sakitnya masih terasa sangat terasa, aku ingin menangis tapi tidak bisa. Ahh aku egois bukan... ya aku egois sangat egois, aku mementingkan diri ku sendiri daripada sahabatku yg sedang bahagia.

.
.
.
.
.
.

Hay gua balik lagi hehe 😁. Maaf ya ga ngelanjutin cerita yg lama😅. Nanti aku lanjutin ko tenang aja.
Jangan lupa vote dan komen ya
Terima kasih 😊

-🐥

Second Chance (Jimin BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang