BESIDE YOU

1.4K 69 6
                                    

Antara bermimpi atau tidak aku tak bisa lagi membedakannya. Bahkan rasanya oksigen di kamar ini terasa semakin menipis karena deru napasku yang terburu-buru. Aku tak bisa mempercayai apa yang kulihat, entah ini hanya efek vodka dan mushroom yang membuatku berhalusinasi, atau aku tengah bermimpi.

Tapi kali ini, sangat jelas kulihat di sampingku, di atas sebuah ranjang queen size, berbahan katun satin putih yang terasa sejuk menyerap hawa AC di kamar deluxe ini. Begitu dekat denganku, bahkan tidur tepat di sampingku. Seorang pria berkulit kecoklatan, berambut hitam pekat sedikit bergelombang, berbadan atletis, dan mendengkur lembut. Tubuhnya memancarkan veromon seolah magnet, yang menarikku untuk menghirupnya tak sabar.

Alfario ... atau Rio ...
Anak pemilik perusahaan tempatku bekerja, menjabat sebagai owner sekaligus kepala marketing. Pria dengan status single berusia 28 tahun, yang tempramen, tegas, dingin, namun sangat mempesona. Aura maskulinnya yang begitu kuat selalu berhasil membuat siapa pun mudah terhipnotis olehnya. Bahkan kewibawaannya membuat para pegawai pria di kantorku segan sekaligus kagum.

Saat ini, dapat kulihat jelas wajah indo-inggrisnya. Tertidur dengan pulas di sebelahku. Terlentang, topless, dan sebelah tanganya merebah di atas kepala. Selimut tebalnya kini hanya menutupi perut ke bawah. Imajinasiku seketika bermain abstrak tentang apa yang tersembunyi di bawah sana, terus menatap seolah dahaga dalam kegugupan yang tak biasa. Satu jariku bergerak malu-malu menyentuh bisep dan trisepnya yang terbentuk sempurna. Belum lagi enam tonjolan di perutnya yang tidak berlebihan itu. Membuat air liurku tanpa sadar menetes. Kuhapus buru-buru aliran kecil dari bibir mungilku, tanpa jeda menatap sosok sempurna di hadapanku. Gerakan jariku kini terhenti di ujung selimut, bagai tertahan sesuatu yang berat dan kasat mata. Sambil menggertakan gigiku, aku mengambil nafas dalam-dalam, namun indra penciumanku kembali menemukan aroma veromon bercampur Versace Man Eau Fraiche​-nya yang berbaur sangat lembut, seperti kayu-kayuan yang dipadupadan dengan citrus dan fresh spicy, membuatnya semakin menggoda dan sangat memabukkan. Sesuatu di tubuhku mendadak terasa ngilu. Aliran darahku mengalir cepat ke seluruh tubuhku, berdesir cepat, hangat, bercampur dingin pada sudut-sudut yang tak teraliri, membuat bulu kuduk tubuhku meremang.

Dalam imajinasiku kini, aku sudah tak menghiraukan segan dan sungkanku, beranjak naik ke tubuh itu, melepas segalanya, memeluknya erat hingga tak bercelah, menciumnya lekat tak berjeda, dan bergerak liar berirama dalam lunjakan hasrat.

Tapi ironisnya, tubuhku hanya terdiam kaku, hanya sebatas satu jariku saja dan tatapan tak berdaya. Mungkin Inilah yang membuatku selalu terkesan padanya, memujanya bahkan dengan tak tahu diri, menginginkannya.

Keliaran mataku tetap menatapnya tetap tanpa ampun. Kelima jariku kini naik perlahan mendarat di dada bidangnya, mengelus ragu-ragu kulit kecoklatan itu. Menikmati tekstur kulitnya yang tak biasa.

***

Hampir satu jam berlalu. Aku baru akan merubah posisi dudukku ke arah tengkurap, ketika tiba-tiba aku tersadar akan sesuatu. Mataku menyusuri tubuhku.

Apa yang kupakai?! kimono handuk berwarna putih tebal, berbalut sabuk yang sudah setengah terbuka, jantungku berdegup, diikuti tanganku yang bergerak membuka kimono itu, mengintip sedikit bagian di dalamnya ...

Astaga! kemanakah semua pakaianku?!
Mataku terbelalak menatap tubuhku yang tanpa sehelai benang pun di balik kimono itu.

Apakah aku sudah ... dengannya ...?
Bagaimana aku tidak menyadari?
Lagipula aku tak merasakan apa pun ...
Ah! apa yang aku pikirkan ...
Tidak. Aku yakin belum melakukan apa-apa dengan pria ehm ... bos ku ini.

Mataku menyapu kamar itu. Rapih. Tapi salah satu sudut di sebelah kiri, tampak teronggok beberapa potongan pakaian dua gender yang tercampur berantakan. Aku pun terpaku, gelisah dengan rasa frustasi, karena tak sepotong kejadian pun dapat kuingat. Mukaku mulai terasa panas, tetapi tidak di telapak tanganku.

BESIDE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang